Memburu Jejak Perampok Wali Kota Blitar, Diduga Bukan Orang Sembarangan
Merdeka.com - Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso disatroni lima pelaku perampokan, Senin (12/12). Pelaku menyekap Santoso dan istri. Selain itu juga dengan mudahnya melumpuhkan tiga petugas Satpol PP yang berjaga.
"Kejadian pagi kurang lebih waktu subuh, sekitar jam 3-4 pagi terjadi informasi pencurian dengan kekerasan di rumah dinas bapak Wali Kota Blitar," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono.
Para pelaku masuk rumah lewat pintu samping, setelah melumpuhkan para penjaga. Pelaku kemudian bertemu dengan Santoso dan istri lalu menyekap keduanya di dalam rumah. Mereka mengancam dan meminta ditunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
Dalam aksinya, pelaku juga menghancurkan CCTV yang terpasang di dalam rumah dinas. Mereka membawa kabur uang serta perhiasan milik istri Santoso dengan total nilai sekitar Rp400 juta.
Sementara itu, Santoso mengungkapkan sesaat sebelum kejadian dia baru bangun tidur sehingga masih antara sadar dan tidak sadar. Pelaku tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan membekap dirinya serta istri.
"Antara dalam kondisi sadar dan tidak sadar, tiba-tiba ada tiga orang masuk ke dalam kamar lewat pintu kamar sebelah timur dan langsung menyekap. Saya disuruh tengkurap, mulut di lakban, mata juga begitu. Saya tengkurap menghadap timur dengan tangan di borgol," jelasnya.
Dia kaget dengan kejadian itu. Istrinya juga disekap, disuruh berdiri menghadap arah utara. Pelaku meminta ditunjukkan lokasi brankas.
Ia mengaku tidak mempunyai brankas. Selama ini, dirinya tidak pernah menyimpan uang banyak di dalam rumah. Para pelaku sempat kesal. Bahkan, pelaku mengancam akan melukai istrinya jika permintaan tidak dituruti.
Hingga akhirnya, dia meminta agar pelaku membuka almari. Mereka kemudian mengacak-acak isi almari dan membawa uang yang ada. Selain itu, perhiasan milik istrinya juga dibawa seperti kalung serta cincin.
Dirinya juga tidak begitu jelas wajah para pelaku yang merampok itu. Dirinya hanya ingat salah satunya membawa parang sepanjang sekitar 40 sentimeter.
"Saya tengkurap dan dilakban. Sekilas kalau senjata api saya tidak (begitu jelas), yang saya lihat salah satunya bawa parang sekitar 40 sentimeter," kata dia.
Setelah peristiwa tersebut, rumah dinas Wali Kota Blitar dijaga personel Polri dan TNI.
Ciri-Ciri Pelaku
Polisi berhasil mengantongi ciri-ciri pelaku. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto menuturkan, salah satu ciri pelaku memakai topi warna hijau, berambut cepak dan berbahasa Indonesia.
Selain itu, salah satu saksi sempat melihat salah satu pelaku menggunakan jaket warna krem dengan lambang bendera Indonesia.
Para pelaku juga diketahui menggunakan mobil jenis Innova warna hitam namun berpelat merah. Ada dugaan kalau pelat nomor yang digunakan palsu.
Tidak hanya merampok uang ratusan juta dan perhiasan saja, pelaku juga mencoba menghilangkan alat bukti CCTV yang ada di TKP.
"Benar (terjadi perampokan dan penyekapan). Tim Jatanras (Polda Jatim) membackup," ujar Dirmanto.
Mengungkap Identitas Pelaku lewat Sidik Jari
Polisi mengkroscek hasil temuan sidik jari terduga pelaku, yang terdapat di tempat kejadian perkara (TKP) dengan sistem kependudukan. Upaya ini dibenarkan Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono pada merdeka.com.
Dikonfirmasi soal perkembangan penyelidikan kasus perampokan dan penyekapan Rumdin Wali Kota Blitar, AKBP Argo menyatakan masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan olah TKP.
"Perkembangan insya Allah positif mas. Mudah-mudahan ada titik terang segera," kata Argowiyono.
Dia menambahkan, saat proses pengolahan TKP, polisi menemukan sejumlah sidik jari yang diduga milik sejumlah pelaku perampokan. Sidik jari yang ditemukan itu pun, kini dalam pemeriksaan penyidik gabungan. Termasuk, melakukan kroscek data kependudukan secara manual di dinas kependudukan.
"Iya mas sedang dicek (sidik jari) dengan manual di Dispenduk," tambahnya.
Kerahkan Tim Gabungan
Dikonfirmasi soal kemungkinan adanya kelompok tertentu yang menyatroni Rumdin Wali Kota, Argo tidak menampiknya. Dia mengaku sudah mengidentifikasi kelompok perampok tersebut.
Namun dia enggan membuka kelompok mana yang dimaksud dengan alasan masih dilakukan proses penyelidikan oleh tim gabungan.
"Ada beberapa pok (kelompok) yang teridentifikasi tapi masih didalami oleh tim gabungan. Sementara belum bisa kita share mas karena teknis. update-nya sementara kita masih lakukan pemeriksaan tambahan untuk saksi," tegasnya.
Kabur ke Arah Malang
Polisi sudah mendeteksi arah kaburnya kawanan perampok yang menyekap Santoso beserta istri. Deteksi ini didapat polisi dari pemeriksaan kamera CCTV dan kamera ETLE.
Usai melakukan aksinya, kawanan perampok kabur ke arah Malang. Mereka dipastikan bergerak ke arah utara usai melakukan aksinya, Senin (12/12) pagi buta.
Argowiyono menyebut, kaburnya kawanan perampok ke arah utara atau arah Malang itu, berdasar penelusuran yang telah dilakukan polisi dari kamera CCTV di luar rumah, CCTV jalan raya, dan juga kamera ETLE.
"Bergerak mengarah ke utara, ke arah Malang. Ada kendaraan sudah terlihat begitu," kata Argo.
Dari CCTV itu pula, diakuinya terungkap jumlah pelaku perampokan Rumdis Wali Kota Blitar. Hal itu pun, selaras juga dengan keterangan para saksi yang digali oleh penyidik.
Berdasar pemeriksaan CCTV ini, kata Argo, diketahui ada lima orang pelaku yang terlibat dalam perampokan ini. Mereka memiliki perannya masing-masing.
"Dari CCTV itu pelaku ada lima orang, satu yang menyetir, empat pelaku yang masuk ke dalam rumah. Tiga (orang di antaranya) melakukan kegiatan penyekapan," ujarnya.
Hanya saja, dia belum bisa mengungkap secara detail perihal mobil yang digunakan kawanan perampok tersebut. Sebab, hal itu merupakan prosedur penyelidikan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar diadili di PN Surabaya. Dia menjalani sidang perdana kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar tak kapok dipenjara. Belum lama bebas, kini ia masuk bui lagi.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti berupa satu unit kendaraan roda empat merk Daihatsu Xenia No Pol Z-1227-VA warna abu dan satu pucuk senjata api mainan.
Baca Selengkapnya