Memburu pembunuh Aipda Wayan Sudarsa
Merdeka.com - Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-71 terasa suram di Badung. Seorang polisi, Aipda Wayan Sudarsa, ditemukan tak bernyawa di Pantai Legian, tepatnya di depan Hotel Pullman, Kuta, Badung, sekira pukul 03.00 WITA. Kuat dugaan dia dibunuh.
Informasi didapat, anggota Satuan Lalu Lintas masih berseragam itu berada pantai bersama beberapa orang. Kematian polisi kelahiran 1963 itu menjadi kado pahit bagi Polda Bali di hari Kemerdekaan RI.
Menurut keterangan sementara saksi, dia sebelumnya sempat mendengar ada suara teriakan minta tolong dari arah depan Hotel Pullman. Saksi merupakan satpam hotel sempat melihat. Namun saat ditengok, dia menganggap korban sedang bercanda. Kemudian saksi langsung kembali.
-
Kenapa Bontang musnahkan barang bukti? Wali Kota Bontang Basri Rase menjelaskan, tujuan terpenting dari acara pemusnahan barang bukti ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat jika masih ada kejahatan yang mengancam. Ancaman terbesar menyasar generasi muda, bukan hanya karena adanya niat jahat, tetapi juga karena pergaulan serta pendidikan moral yang kurang dalam masyarakat.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana polisi menindaklanjuti ketidakhadiran saksi? Ramadhan menyebut karena ketidak hadiran delapan saksi tersebut, pihaknya kembali menjadwalkan pemanggilan pada pekan ini. “Akan dilayangkan surat untuk kehadiran mereka diminta hadir di hari Jumat tanggal 28. Undangan klarifikasi di hari Jumat tanggal 28 Juli 2023,“ ujar dia.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Dari pemeriksaan rekaman kamera pengawas, dikabarkan ada sekitar tiga hingga lima orang berada di lokasi saat kejadian. Salah satunya diduga perempuan merupakan warga asing.
Menurut petugas keamanan Hotel Pullman, mereka mendengar suara teriakan dan selanjutnya mencari tahu asal suara. Setelah tiba di pantai, saksi melihat seorang lelaki sedang diduduki oleh seorang perempuan bule, dan satu orang lagi sedang tiduran di samping tubuh laki-laki itu dan saat itu korban terus berteriak. Saksi juga melihat tiga orang lagi duduk di bawah pohon jaraknya sekitar lima meter dari posisi korban tersebut.
Polda Bali langsung turun tangan mengusut kasus itu. Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto, mengatakan sudah ada tiga saksi diperiksa di Polsek Kuta. Dari keterangan mereka, diketahui kemungkinan dugaan ciri-ciri pelaku.
"Saat ditemukan ada luka di kepala dan leher. Benar itu anggota kami. Bertugas di Polsek Kuta, tugas lantas. Ada tiga saksi. Dua anggota security dan satu pecalang," kata Sugeng kemarin.
Lantaran keterangan didapat dan bukti sangat minim, Sugeng mengaku akan terus mengumpulkan bukti buat mengungkap misteri pembunuhan Wayan Sudarsa. Menurut dia, saat ini polisi sudah membentuk tim bertugas memburu pelaku, terdiri dari Direskrim Polda Bali, Polresta Badung, dan Polsek Kuta.
"Kita belum bisa menyimpulkan apa yang jadi motif pembunuhan ini. Masih sedang kita dalami," ucap Sugeng.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya, Serda Adan dibantu seorang warga sipil bernama Muhammad Alvin.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM RI menduga kuat terjadi perintangan penyidikan atau "obstruction of justice" dalam kasus kematian Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Purn. Susno Duadji merespons soal kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Baca SelengkapnyaHotman Paris soal Misteri Hilangnya Motor Pegi Setiawan: Bukti Tidak Lengkap, Belum Bisa Ditetapkan Tersangka!
Baca SelengkapnyaKinerja Kepolisian Resor Bantaeng menuai sorotan karena belum mampu mengungkap pelaku.
Baca SelengkapnyaSalah seorang tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ditempatkan di rumah perlindungan.
Baca SelengkapnyaDi lokasi penemuan mayat juga ditemukan barang bukti berupa sarung parang, satu unit motor, dan sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca Selengkapnya