Memilih Tidak Pulang Rumah demi Keluarga Tercinta
Merdeka.com - Tenaga medis menjadi garda depan dalam penanganan virus corona. Berbagai kisah suka duka dialami oleh para tenaga medis di tengah pandemi corona. Salah satunya adalah seorang perawat di RSUD Kota Yogyakarta, Rika Septi Handayani (33). Demi melaksanakan tugas, Rika rela harus berpisah dari keluarga selama beberapa pekan.
Rika mengaku harus berpisah dengan keluarganya selama hampir 16 hari. Rika terpaksa tinggal di rumah sakit untuk menjaga keluarga dari ancaman virus corona.
Setelah sempat menginap selama beberapa hari di RS, Rika bersama delapan orang perawat lainnya akhirnya disediakan tempat oleh Pemda DIY. Sembilan orang perawat ini ditempatkan sementara di Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta yang berada di daerah Baciro, Kota Yogyakarta.
-
Kenapa dokter Aulia Risma mengalami tekanan? Pungutan ini sangat memberatkan almarhumah dan keluarga. Faktor ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu,' sambungnya.
-
Kenapa tenaga medis juga berisiko mengalami duka berkomplikasi? Mereka yang terlibat dalam perawatan paliatif, misalnya, menghadapi risiko duka berkomplikasi karena sering kali terlibat secara emosional dengan pasiennya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Mistiyati bertahan di masa pandemi? Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
Rika menyebut jika tinggal jauh dari keluarga untuk sementara waktu adalah pilihan terbaik yang diambilnya bersama para tenaga medis lainnya. Rika menilai meskipun setiap usai bertugas selalu membersihkan diri sesuai dengan panduan dan standar WHO, namun masih ada rasa was-was virus corona bisa menulari keluarga di rumah.
"Alhamdulillah beristirahat di sini(Pusdiklat Kemendagri) semata-mata juga ingin melindungi keluarga kami karena kami sadar bahwa kami kontak dengan penderita Covid-19. Sehingga kami tidak tahu apakah kami ini pulang (membawa virus atau tidak) walaupun sudah dengan SOP yang benar-benar bersih," ujar Rika di Pusdiklat Kemendagri Yogyakarta.
Rika menyebut rasa sedih tentu dirasakannya karena harus jauh dari keluarga, utamanya dengan buah hati yang masih berusia balita. Meskipun demikian, Rika menerangkan jika pilihan yang dilakoninya adalah realisasi dari sumpah profesi yang telah diucapkan.
"Perasaannya yang jelas sedih (berpisah dengan keluarga). Tapi inilah sumpah profesi yang harus kami jalani. Apa pun keadaannya kami harus memberikan yang terbaik untuk pelayanan dan kami harus membesarkan hati keluarga yang ditinggalkan," tutur Rika.
"Tapi namanya tidak tahu (apakah membawa virus Corona atau tidak) kami (tenaga medis) ingin melindungi diri kami juga keluarga agar tidak terlalu kontak lama dengan kami. Sehingga kami sementara berada seperti ini," terang Rika.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.
Baca SelengkapnyaRelawan medis asal Indonesia ini bertugas di Rumah Sakit Indonesia, Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDisela-sela momen ibadahnya di Tanah Suci, Citra Kirana harus dilarikan ke UGD salah satu rumah sakit di Mekah.
Baca SelengkapnyaMomen ini seakan menjadi simbol pengorbanan dan cinta seorang prajurit yang berbakti kepada negara dan keluarganya, meski harus berpisah dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaMeski akhirnya jemaah tersebut meninggal dunia, salah satu keluarga jemaah tetap berterima kasih atas perjuangan mereka.
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaPerempuan 60 tahun ini mengaku akan terus membantu orang lain selama ia mampu.
Baca SelengkapnyaAipda Lerrik langsung mengambil mobil pribadinya jenis 4x4 untuk menembus jalur Amfoang yang sulit lalui di saat musim hujan
Baca SelengkapnyaNia Ramadhani sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit. Tangan Nia tampak dipasangi selang infus.
Baca SelengkapnyaPutri bercerita harus meninggalkan tiga anaknya demi pengabdian kepada Garut.
Baca SelengkapnyaWanita ini mengunggah momen 180 derajat yang berbanding terbalik dengan dirinya
Baca SelengkapnyaDia berjanji akan mengajak ayahnya pergi ke masjid dekat rumah ketika pulang nanti.
Baca Selengkapnya