Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memutus Rantai Sejarah Perpeloncoan Warisan Kolonial

Memutus Rantai Sejarah Perpeloncoan Warisan Kolonial Ospek. ©istimewa

Merdeka.com - Dunia pendidikan Indonesia kembali menjadi sorotan setelah dugaan terjadi perundungan atau bullying di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara. Peristiwa itu diduga terjadi saat kegiatan orientasi sekolah dan pengenalan kampus (Ospek).

Dalam video yang beredar luas, sejumlah mahasiswa baru disuruh untuk meminum air ludah yang sudah ditampung di dalam gelas. Para mahasiswa baru itu juga diminta berjalan jongkok saat masuk kampus.

Pihak Universitas Khairun telah meminta maaf terkait kejadian di Fakultas Perikanan dan Kelautan tersebut. Empat mahasiswa berinisial AE, FSMA, LM dan NSF bahkan telah diberi sanksi masing-masing akibat peristiwa tersebut.

Pelaksanaan Ospek berujung terjadinya perpeloncoan tercatat bukan hanya sekali mencoreng dunia pendidikan tanah air. Beberapa kejadian Ospek perpeloncoan ini berujung memakan korban jiwa.

Seperti kasus dialami mahasiswa Universitas Hasanuddin jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudiro Husodo periode 2011 silam. Korban bernama Awaluddin (19), menderita sakit usai mengikuti ospek di kampusnya selama dua hari berturut-turut.

Kemenristek Dikti sebenarnya sudah membuat pedoman agar ospek dilakukan sesuai aturan. Salah satu yang tertulis, yakni asas demokratis berarti kegiatan dilakukan berdasarkan kesetaraan dengan menghormati hak dan kewajiban setiap pihak yang terlibat.

Asas humanis yaitu PKKMB dilakukan atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, prinsip persaudaraan, dan anti kekerasan. Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi ospek yang melampaui batas.

Pengamat Pendidikan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Bani Saleh (STAI Bani Saleh) Bekasi, Andriyansyah mengatakan, Ospek harus tetap dilaksanakan guna pengenalan suasana kampus maupun akademik. Hal ini diatur Peraturan Menteri Nomor 33 Tahun 2000 Tentang Peraturan Kegiatan Mahasiswa Baru.

Aturan itu menjelaskan bahwa orientasi mahasiswa baru hanya boleh dilaksanakan dalam kerangka pengenalan akademik yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan surat edaran DIKTI Nomor 3120 tahun 2007 tentang penegasan kembali pelarangan perploncoan pada orientasi mahasiswa baru. Serta pengawasan secara ketat baik dari pembina kemahasiswaan maupun pimpinan kampus ketika pelaksanaan ospek berjalan.

"Untuk itu sebenarnya ospek itu perlu diadakan, karena apabila dilihat dari sisi hakikat ospek itu sendiri sebenarnya berisi informasi penting bagi mahasiswa baru," kata Andri saat dihubungi merdeka.com, Senin (2/9).

Dari sejumlah literatur menyebutkan asal mula Ospek itu muncul. Salah satunya menyebutkan Ospek ini sudah ada sejak Zaman Kolonial dulu, tepatnya di STOVIA atau Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (1898-1927). Kemudian terus berlanjut pada masa Geneeskundinge Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran (1927-1942). Sekarang STOVIA dan GHS menjadi FKUI Salemba.

Pada masa itu setiap awal masuk sekolah siswa mendapatkan penjelasan terkait kondisi lingkungan sekolah maupun teknik-teknik mengembangkan kreativitas. Senior berperan penting dalam program ini.

Pada masanya, MOS dikenal dengan sebutan ontgroening atau 'membuat tidak hijau lagi'. Program ini bertujuan untuk mendewasakan siswa baru. Setelah Indonesia menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945, program tersebut masih berlanjut.

MOS mulai diperkenalkan dengan berbagai bentuk. Ada yang mewajibkan kepada siswa baru membawa aksesoris lucu, berdandan aneh, hingga ritual adu fisik yang berujung kematian. Pada tahun 1960-an, program ini masih terus berkembang dan diwariskan secara turun temurun. Bahkan Universitas yang merupakan wadah masyarakat intelektual menerapkan program demikian.

Andri pun mendukung penuh agar pelaksanaan Ospek tetap dilakukan di kampus. Asalkan kegiatan itu masih sesuai prinsip moral dan etika manusia.

Sebab menurut dia, jika kegiatan Ospek dilihat jangka pendek tujuannya mempersiapkan mahasiswa baru di dalam dunia perkuliahan yang tentunya berbeda jauh dengan kehidupan saat masih belajar di sekolah. Sedangkan untuk jangka panjang, mempersiapkan mahasiswa dalam kehidupan setelah perkuliahan.

"Jadi jika ada bullying seperti kasus Universitas Khairun ini masuk pada kategori perploncoan yang sangat fatal untuk diimplementasikan dalam kegiatan ospek, lebih-lebih lagi meminum ludah," ucapnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Contoh Alasan Masuk Sekolah SMK MPLS, Perlu Diketahui
Contoh Alasan Masuk Sekolah SMK MPLS, Perlu Diketahui

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru SMK adalah periode penting di awal tahun ajaran.

Baca Selengkapnya
Apa Manfaat PKL bagi Pelajar? Berikut Tujuan dan Penjelasannya
Apa Manfaat PKL bagi Pelajar? Berikut Tujuan dan Penjelasannya

Praktik kerja lapangan, atau biasa disebut dengan PKL, adalah salah satu bentuk kegiatan di mana para siswa ditempatkan langsung di lingkungan kerja.

Baca Selengkapnya
35 Kata-Kata Motivasi Masuk SMA, Sumber Inspirasi dan Semangat Belajar
35 Kata-Kata Motivasi Masuk SMA, Sumber Inspirasi dan Semangat Belajar

Meski hanya kata-kata, rangkaian motivasi ini akan menjadi sumber inspirasi dan pembakar semangat bagi mereka yang terus melangkah maju dalam pendidikan.

Baca Selengkapnya
Cara Mempersiapkan Mahasiswa Sebelum Merantau Kuliah di Luar Kota
Cara Mempersiapkan Mahasiswa Sebelum Merantau Kuliah di Luar Kota

Bagi mahasiswa yang mulai merantau ke luar kota, persiapan yang dilakukan bisa dipersiapkan sejak awal.

Baca Selengkapnya
40 Kata-Kata untuk MPLS Lucu, Receh dan Menghibur
40 Kata-Kata untuk MPLS Lucu, Receh dan Menghibur

MPLS adalah kegiatan pengenalan sekolah yang berikan kesan seru.

Baca Selengkapnya
Kurikulum Merdeka adalah Aturan Kurikulum Baru, Ketahui Tujuan dan Sistemnya
Kurikulum Merdeka adalah Aturan Kurikulum Baru, Ketahui Tujuan dan Sistemnya

Kurikulum merdeka diterapkan untuk menangangi krisis pendidikan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi

Merdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim

Baca Selengkapnya
12 Persiapan Mental yang Penting bagi Mahasiswa yang Merantau Jauh dari Orangtua
12 Persiapan Mental yang Penting bagi Mahasiswa yang Merantau Jauh dari Orangtua

Saat tinggal sendiri dan merantau jauh dari orangtua, mahasiswa perlu melakukan persiapan mental.

Baca Selengkapnya
Jurusan IPA IPS dan Bahasa Dihapus di SMA, Ini Penjelasan Kemendikbud
Jurusan IPA IPS dan Bahasa Dihapus di SMA, Ini Penjelasan Kemendikbud

Peniadaan jurusan di SMA sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya