Menag Jaga Kerukunan Beragama Lewat FKUB
Merdeka.com - Persoalan intoleransi, ekstrimisme dan konflik dalam beragama masih ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia.
Menteri Agama, Fachrul Razi mengatakan, terus berupaya menjaga kerukunan beragama dengan memperkuat pendataan Forum Kerukunan Beragama (FKUB).
"Saya senang dan mendukung 100 persen upaya-upaya penguatan forum kerukunan umat beragama, termasuk penyediaan data FKUB dengan pangkalan data," ujar Fachrul Razi dalam acara Balitbangdiklat Kemenag bertajuk 'Religious Policy Forum: Moderasi Beragama, Kerukunan Umat Beragama dan FKUB, Selasa (8/12).
-
Bagaimana Gus Miftah menjaga kerukunan beragama? Maka dari itu, Gus Miftah akan berupaya menjaga kondusivitas kerukunan beragama. Dia mencontohkan seperti di Dubai, Uni Emirat Arab bahwa untuk menjaga moderasi beragama sudah dibentuk kementerian.'Mudah-mudahan situasi bangsa ini terbaik-baik saja sehingga tidak ada gangguan soal toleransi dan moderasi,' pungkasnya.
-
Siapa yang Fahri Hamzah sebut sebagai tokoh besar yang bersatu? “Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu,“ tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Bagaimana cara membangun toleransi antarumat beragama? Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi.
-
Bagaimana Masjid Al-Akbar menjaga kerukunan antar umat beragama? Kerja sama dengan pihak gereja antara lain dalam hal parkir. Kalau Idulfitri, parkir di Masjid Al-Akbar tidak cukup, sehingga perlu lokasi parkir cadangan dengan meminjam halaman gereja. Sebaliknya kalau gereja punya acara besar juga bisa pinjam parkir di Masjid Al-Akbar.
-
Kenapa kata-kata toleransi antarumat beragama penting? Hal ini lantaran kata-kata toleransi antarumat beragama bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk bisa lebih menghargai dan memahami perbedaan.
-
Kenapa penting merawat keberagaman? Memang, kita diciptakan dengan beragam perbedaan, mulai dari bangsa, suku, bahasa, hingga agama.Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Hal ini memang menyimpan potensi konflik yang cukup besar.
Fachrul memastikan, pemerintah dalam hal ini akan memberikan dukungan anggaran kepada pemerintah daerah untuk pengembangan pendataan FKUB.
"Misalnya meniscayakan adanya peta kondisi FKUB," ungkap Fachrul.
Dia berharap, data yang disajikan mengenai FKUB bisa lebih lengkap, sehingga semua pihak dapat mengaksesnya dengan mudah.
"Kerukunan umat beragama sebagai bagian penting kerukunan nasional merupakan tugas bersama umat beragama, pemda dan pemerintah. Termasuk kalangan masyarakat madani (LSM)," ucap Fachrul Razi.
"Karenanya, kolaborasi Balitbang, FKUB, Pangkalan data ini misalnya, sangat saya dukung. Ini eranya kolaborasi untuk kemajuan bersama, kemaslahatan umat dan bangsa," terang dia.
Di sisi lain, Fachrul Razi juga menyatakan, tokoh agama berperan dalam menjaga kerukunan antarumat di tengah tantangan pandemi Covid-19.
"Tokoh agama berperan penting menjaga kerukunan antarumat beragama dengan memberikan arahan didasari dengan iman, yang memberikan motivasi menjaga kerukunan dan mendukung pemerintah memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19," katanya dikutip dari Antara.
Saat ini, katanya, umat beragama di Indonesia menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
"Langkah pencegahan penularan merupakan bagian ikhtiar bersama, yakni ikhtiar lahir dan ikhtiar batin. Ikhtiar lahir berupa pembatasan kegiatan masyarakat, yakni PSBB dan PSBB transisi," katanya.
Semua agama, katanya, mengajarkan hal yang sama bahwa hanya upaya dan doa yang dapat mengubah kehidupan manusia.
Semua pemeluk agama, menurut dia, berhak dan harusnya perpandangan bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang paling benar dan baik, tetapi sebaliknya setiap pemeluk agama juga harus menghargai pemeluk agama yang lain bahwa mereka punya hak yang sama adalah agama yang paling benar dan baik.
"Saya sangat menghargai langkah kerukunan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat kota Ambon, dimana Maluku saya bisa katakan menjadi tempat belajar kerukunan bangsa, " ujarnya.
Ditambahkannya, seiring perkembangan, penyebaran umat manusia agama juga turut berkembang.
Di tengah keberagaman agama yang luar biasa di Indonesia, katanya, merupakan bagian dari nikmat Tuhan kepada indonesia,
"Alhamdulillah Indonesia masih berdiri kokoh, bersatu teguh dan terus maju, tentu tidak mudah karena dibutuhkan kerja sama untuk menjaga kerukunan, karena semua agama selalu mengajarkan kehidupan adil, dan saling menghormati perbedaan, " kata Menteri Agama.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paus Fransiskus menyampaikan menyampaikan banyak hal dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolri merangkul tokoh agama dalam upaya menjaga kondusifitas dan keamanan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaToleransi antar-umat beragama di Indonesia bisa menjadi semakin kuat dan menjadi contoh dalam mengelola perbedaan bagi dunia Internasional.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaKeteladanan yang ditunjukkan para pemuka agama diharapkan dapat dicontoh hingga ke tingkat akar rumput
Baca SelengkapnyaGanjar berharap melalui jaminan dan kehadiran pemerintah, masyarakat Indonesia bisa selalu rukun, damai.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai upaya untuk mendinginkan suasana Pilkada.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, diperlukan kerja sama para pemimpin dunia hingga pemuka lintas agama untuk mengatasi konflik yang tengah melanda dunia.
Baca SelengkapnyaGus Miftah dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden bersama dengan enam tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10).
Baca SelengkapnyaTantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.
Baca Selengkapnya