Menag: Jangan sampai WNI banyak studi ke luar negeri
Merdeka.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berambisi menjadikan sektor pendidikan di Indonesia sebagai kiblat dunia. Lukman berharap masyarakat Indonesia sekolah di dalam negeri, tidak di luar negeri.
"Intinya adalah bagaimana pengembangan pendidikan kita, bagaimana Indonesia itu bisa menjadi kiblat dunia dalam hal pendidikan. Ini lebih kepada pendidikan, pendidikan tinggi, pendidikan secara umum ya karena Kementerian Agama juga mengelola pendidikan keagamaan termasuk juga pendidikan tinggi keagamaan," kata Lukman di Kantor Wakil Presiden Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (27/11).
Untuk mewujudkan hal itu, dirinya melakukan rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
-
Siapa yang bisa mengubah dunia dengan pendidikan? Pendidikan merupakan sebuah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, Anda dapat mudah mengubah dunia.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Apa yang menjadi fokus pendidikan menurut pakar? 'Yang menjadi fokus kita dalam dunia pendidikan itu bukan hanya ranah kognitif, namun bagaimana dia berempati. Nah ini kan masalahnya dia tidak berpikir bahwa apa yang dia lakukan akan menyakiti orang lain. Berarti empati terhadap orang lain minim sehingga yang terjadi adalah yang kita lihat saat ini,'
-
Siapa yang berjasa di bidang pendidikan? Memperingati Hari Pendidikan Nasional merupakan upaya kita untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa di bidang pendidikan.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Siapa yang mendorong Mukini untuk bersekolah? Bertahun-tahun bekerja di Hongkong sebagai asisten rumah tangga (ART), Mukini mendapatkan sosok bos yang sangat perhatian kepada masa depan dirinya.
"Jadi jangan sampai kita warga negara Indonesia itu banyak yang studi di luar negeri tapi bagaimana juga selain menyediakan lembaga pendidikan berkualitas, lembaga-lembaga pendidikan Indonesia itu pun juga bisa menjadi kiblat dunia," jelas Lukman.
Pendidikan agama, lanjut Lukman, juga tidak luput dari sasaran target menjadi kiblat dunia. "Termasuk juga pendidikan keagamaan, pendidikan Islam misalnya. Ini yang sedang kita gagas kedepan bagaimana agar itu bisa direalisasikan," ujarnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan tantangan dunia yang lebih besar dan kompleks, Indonesia memerlukan generasi muda yang kreatif, inovatif, kompetitif dan berwawasan.
Baca SelengkapnyaUniversitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan 8 universitas ternama di Malaysia lainnya membuka Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi yang berlokasi di PIK2.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy meyakini, Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi pusatnya Indonesia di masa yang akan datang.
Baca SelengkapnyaGuna melihat peluang tersebut, Temmy mengatakan, jejaring UMKM Malaysia di sektor pendidikan sempat membuat pameran di Indonesia beberapa bulan yang lalu.
Baca SelengkapnyaSelama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.
Baca Selengkapnya“Saya sampaikan secara tegas ke pak menteri pendidikan ‘pak ini zonasi harus dihilangkan,” kata Gibran.
Baca SelengkapnyaAlimudin mengatakan, pihaknya menyiapkan peta jalan pendidikan untuk menciptakan generasi yang kompeten di IKN.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan, alumni LPDP harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap lulusan Akmil Magelang merupakan manusia tangguh, berpendidikan dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara, salah satunya China.
Baca SelengkapnyaDibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.
Baca Selengkapnya