Menag Tak Pernah Bahas Rencana Tema Khotbah Jumat Diatur Pemerintah
Merdeka.com - Kementerian Agama Kota Bandung mewacanakan naskah khotbah Jumat disiapkan pemerintah. Wacana tersebut dikabarkan sesuai arahan Menteri Agama, Fachrul Razi. Dia membantah telah memberikan perintah agar naskah khotbah Jumat mengikuti keinginan pemerintah.
"Enggak, enggak. Belum pernah kita ngomong," tegas Fachrul di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1).
Mantan Wakil Panglima TNI ini mengaku hanya sempat berbincang dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar soal naskah khotbah Jumat di Arab Saudi yang disiapkan pemerintah.
-
Siapa yang menyampaikan khutbah Jumat? Khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib dilakukan. Orang yang melakukan khutbah Jumat adalah khatib.
-
Apa yang diperbolehkan saat khutbah jumat? Menurut hemat kami– lebih gamblang karena secara eksplisit menyebut baik bagi jamaah shalat Jumat (qaum) maupun khathibnya.
-
Siapa yang melakukan khitbah? Jika tertarik, terdapat kata-kata melamar wanita Islam yang sopan dan penuh makna bijak bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Siapa yang menerangkan tentang syarat wajib sholat Jumat? 'Wajib Jumat itu bagi laki-laki yang mukim, atau di satu lokasi yang terdapat masjid yang mengadakan shalat Jum'at,' ungkap Buya Yahya, seperti yang dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV, pada Kamis (30/8).
-
Kapan khutbah Jumat dilakukan? Khutbah Jumat adalah salah satu rukun sholat Jumat yang wajib dilakukan.
-
Apa hukum sholat Jumat? Hukum sholat Jumat adalah fardhu 'ain, yaitu wajib atas setiap individu yang memenuhi syarat yang telah disebutkan.
"Saya cerita apa yang ada di Arab Saudi, apa yang ada di negara arab lainnya, apa yang ada di Emirat Arab. Silakan pahami itu, enggak pernah saya katakan nanti di Indonesia akan begini," jelasnya.
Fachrul menekankan dirinya belum berniat untuk mengubah kebijakan naskah khutbah yang sudah diterapkan selama ini di Indonesia.
"Belum pernah berpikir mengubah-mengubah. Saya cerita saja supaya dipahami, oh di sana begini," ucapnya.
Wacana naskah khotbah Jumat disiapkan pemerintah diungkapkan pertama kali oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar. Umar mengatakan wacana ini serupa dengan kebijakan yang menurutnya sudah diterapkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Hal ini bertujuan agar rambu-rambu yang berpotensi mencederai kehidupan toleransi bisa terjaga.
"Berdasarkan informasi, Abu Dhabi, teks khotbah disiapkan pemerintah. Dalam hal ini di Indonesia mungkin (naskah khotbah) lewat kementerian agama, dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukkan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun toyibatun warobbun gofur," ucap dia kepada wartawan di Kantor Pemerintah Kota Bandung, Selasa (21/1).
Dia berharap wacana ini bisa mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan masyarakat secara umum. Metode seperti ini diklaim bisa membuat ketentraman bisa lebih mudah dijaga.
Isi dakwah pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau urgensi di tengah masyarakat. Seperti tema kehidupan bertoleransi sebagai negara menganut Pancasila.
"(Contoh tema) Bagaimana kita hidup bertoleransi, bagaimana kita hidup di antar umat beragama ini supaya tetap rukun, aman damai dan hidup sesuai negara Pancasila ini bagaimana agar masyarakat melaksanakan ajaran agamanya dengan tenang tanpa mengganggu yang lain," ucap dia.
"Temanya disiapkan, Jumat ini apa, Jumat depan apa, sehingga ada rambu-rambunya. Sehingga diharapkan ini tentu saja perlu ada political will dari pemerintah kota. Kalau Bapak wali menghendaki, kami siap untuk mengawal itu," ia melanjutkan.
Meski baru sekadar wacana, namun ia berharap tahapan menindaklanjuti ini berlanjut dengan diskusi bersama MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung.
"Karena inovasi itu pasti ada tantangan. Tapi kan untuk kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya, kebijakan pemerintah untuk kemaslahatan umat. Insya Allah akan kita tindaklanjuti," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Nanto menilai diperlukan kajian yang mendalam apabila pemerintah baru akan membentuk kementerian khusus haji.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (4/10).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres
Baca SelengkapnyaMegawati membebaskan Khofifah untuk menentukan pilhannya di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPansus Haji DPR mengungkapkan ketidakhadiran tanpa keterangan surat ini diketahui setelah ditanyakan kepada pihak sekretariat Pansus.
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, Mahfud kemungkinan tak mengetahui kelompok masyarakat yang bertemu dirinya akan meminta pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMeutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.
Baca SelengkapnyaSoal keberadaan PKS, dalam ceramahnya KH Marzuki juga menyampaikan bahwa PKS sudah ikrar Pancasila.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut justru mempertanyakan alasan Pansus Pengawasan Haji yang menudingnya sudah dua kali tidak memenuhi panggilan
Baca SelengkapnyaGus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas panas cekcok dengan pengurus PKB.
Baca Selengkapnya