Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menag Tak Pernah Bahas Rencana Tema Khotbah Jumat Diatur Pemerintah

Menag Tak Pernah Bahas Rencana Tema Khotbah Jumat Diatur Pemerintah Menag Fachrul Razi. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Agama Kota Bandung mewacanakan naskah khotbah Jumat disiapkan pemerintah. Wacana tersebut dikabarkan sesuai arahan Menteri Agama, Fachrul Razi. Dia membantah telah memberikan perintah agar naskah khotbah Jumat mengikuti keinginan pemerintah.

"Enggak, enggak. Belum pernah kita ngomong," tegas Fachrul di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1).

Mantan Wakil Panglima TNI ini mengaku hanya sempat berbincang dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar soal naskah khotbah Jumat di Arab Saudi yang disiapkan pemerintah.

"Saya cerita apa yang ada di Arab Saudi, apa yang ada di negara arab lainnya, apa yang ada di Emirat Arab. Silakan pahami itu, enggak pernah saya katakan nanti di Indonesia akan begini," jelasnya.

Fachrul menekankan dirinya belum berniat untuk mengubah kebijakan naskah khutbah yang sudah diterapkan selama ini di Indonesia.

"Belum pernah berpikir mengubah-mengubah. Saya cerita saja supaya dipahami, oh di sana begini," ucapnya.

Wacana naskah khotbah Jumat disiapkan pemerintah diungkapkan pertama kali oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar. Umar mengatakan wacana ini serupa dengan kebijakan yang menurutnya sudah diterapkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Hal ini bertujuan agar rambu-rambu yang berpotensi mencederai kehidupan toleransi bisa terjaga.

"Berdasarkan informasi, Abu Dhabi, teks khotbah disiapkan pemerintah. Dalam hal ini di Indonesia mungkin (naskah khotbah) lewat kementerian agama, dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukkan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun toyibatun warobbun gofur," ucap dia kepada wartawan di Kantor Pemerintah Kota Bandung, Selasa (21/1).

Dia berharap wacana ini bisa mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan masyarakat secara umum. Metode seperti ini diklaim bisa membuat ketentraman bisa lebih mudah dijaga.

Isi dakwah pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau urgensi di tengah masyarakat. Seperti tema kehidupan bertoleransi sebagai negara menganut Pancasila.

"(Contoh tema) Bagaimana kita hidup bertoleransi, bagaimana kita hidup di antar umat beragama ini supaya tetap rukun, aman damai dan hidup sesuai negara Pancasila ini bagaimana agar masyarakat melaksanakan ajaran agamanya dengan tenang tanpa mengganggu yang lain," ucap dia.

"Temanya disiapkan, Jumat ini apa, Jumat depan apa, sehingga ada rambu-rambunya. Sehingga diharapkan ini tentu saja perlu ada political will dari pemerintah kota. Kalau Bapak wali menghendaki, kami siap untuk mengawal itu," ia melanjutkan.

Meski baru sekadar wacana, namun ia berharap tahapan menindaklanjuti ini berlanjut dengan diskusi bersama MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung.

"Karena inovasi itu pasti ada tantangan. Tapi kan untuk kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya, kebijakan pemerintah untuk kemaslahatan umat. Insya Allah akan kita tindaklanjuti," pungkasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Kemenag soal Wacana Pembentukan Kementerian Haji di Kabinet Prabowo-Gibran
Respons Kemenag soal Wacana Pembentukan Kementerian Haji di Kabinet Prabowo-Gibran

Cak Nanto menilai diperlukan kajian yang mendalam apabila pemerintah baru akan membentuk kementerian khusus haji.

Baca Selengkapnya
Bukan PKB, Menag Yaqut Bertemu Jokowi di Istana Bahas Ini
Bukan PKB, Menag Yaqut Bertemu Jokowi di Istana Bahas Ini

Presiden Jokowi bertemu Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (4/10).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Jokowi Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres
VIDEO: Reaksi Jokowi Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres

Presiden Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres

Baca Selengkapnya
Megawati Tak Mau Intervensi Langkah Politik Khofifah di Pilpres 2024: Ya Karepmu
Megawati Tak Mau Intervensi Langkah Politik Khofifah di Pilpres 2024: Ya Karepmu

Megawati membebaskan Khofifah untuk menentukan pilhannya di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Pansus Haji DPR Sindir Keras Menag, Lebih Pentingkan Kegiatan Fashion Week Dibanding Rapat Klarifikasi
Pansus Haji DPR Sindir Keras Menag, Lebih Pentingkan Kegiatan Fashion Week Dibanding Rapat Klarifikasi

Pansus Haji DPR mengungkapkan ketidakhadiran tanpa keterangan surat ini diketahui setelah ditanyakan kepada pihak sekretariat Pansus.

Baca Selengkapnya
Nusron Wahid Yakin Mahfud MD Tak Terlibat Isu Pemakzulan Jokowi
Nusron Wahid Yakin Mahfud MD Tak Terlibat Isu Pemakzulan Jokowi

Nusron mengatakan, Mahfud kemungkinan tak mengetahui kelompok masyarakat yang bertemu dirinya akan meminta pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Soal Presiden Boleh Kampanye, Meutya Hafid Nilai Jokowi bukan Deklarasi Keberpihakan
Soal Presiden Boleh Kampanye, Meutya Hafid Nilai Jokowi bukan Deklarasi Keberpihakan

Meutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.

Baca Selengkapnya
Curhat KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Ketua PWNU Jatim: SK Itu Tak Sebutkan Apa Kesalahan Saya
Curhat KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Ketua PWNU Jatim: SK Itu Tak Sebutkan Apa Kesalahan Saya

Soal keberadaan PKS, dalam ceramahnya KH Marzuki juga menyampaikan bahwa PKS sudah ikrar Pancasila.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bantahan Jokowi Soal Tudingan Cawe-Cawe Munaslub Golkar
VIDEO: Bantahan Jokowi Soal Tudingan Cawe-Cawe Munaslub Golkar

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Menag Yaqut Tantang Balik Pansus Haji DPR Usai Dicap Mangkir 2 Kali Panggilan
VIDEO: Keras Menag Yaqut Tantang Balik Pansus Haji DPR Usai Dicap Mangkir 2 Kali Panggilan

Menteri Agama Yaqut justru mempertanyakan alasan Pansus Pengawasan Haji yang menudingnya sudah dua kali tidak memenuhi panggilan

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU: Tidak Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi
Ketum PBNU: Tidak Ada Alasan untuk Memakzulkan Jokowi

Gus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas! Menag Yaqut Vs PKB, Ogah Cabut Ucapan Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis
VIDEO: Panas! Menag Yaqut Vs PKB, Ogah Cabut Ucapan Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas panas cekcok dengan pengurus PKB.

Baca Selengkapnya