Menag Tak Tahu Pidato Anak Good Looking Sebar Radikalisme Jadi Konsumsi Publik
Merdeka.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengaku tidak tahu pernyataannya mengenai anak good looking penyebar paham radikal bakal menjadi kontroversi di publik.
Menag juga tidak tahu jika pernyataannya itu menjadi konsumsi publik. Ia kira hanya untuk kalangan aparatur sipil negara (ASN) karena di acara yang digelar Kementerian PAN-RB.
"Perlu saya garisbawahi, saya mohon maaf tidak tahu itu menjadi konsumsi publik, saya kira itu internal ASN. Kalau bicara tentang publik, tentu saya berbicara dengan bahasa yang berbeda, meskipun substansinya sama," ujarnya ketika rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (8/9).
-
Apa tujuan dari program deradikalisasi? Program deradikalisasi adalah pembinaan bagi narapidana kasus terorisme (napiter) untuk menghilangkan pemahaman radikal terorisme nya.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Bagaimana Fathul Wahid ingin mewujudkan gerakan desakralisasi? 'Saya tidak bisa memaksakan orang untuk mengikuti saya. Saya mencoba menjadikan ini sebagai gerakan kultural. Kalau ini bersambut makan itu akan sangat baik sehingga jabatan profesor ini lebih dianggap sebagai amanah,'
-
Apa yang di paparkan oleh Menteri Bahlil? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Apa yang Zulhas katakan tentang PAN? “Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.“ Tutur Zulhas dalam pidato politiknya pada Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta (28/8).
Dalam rapat Komisi VIII DPR, Fachrul diminta menjelaskan tentang pernyataannya yang kerap menjadi kontroversi di publik. Termasuk soal anak good looking, penghafal Alquran sebar radikalisme di masjid kementerian.
Fachrul mengatakan, pernyataan itu muncul ketika acara Kementerian PAN-RB. Dengan topik membahas deradikalisasi. Sehingga, menurutnya wajar saja jika menyampaikan masalah radikalisme.
"Jadi kalau topiknya deradikasliasi nggak mungkin bercerita memasak gulai kambing, tapi bercerita apa upaya deradikalisasi yang perlu dilakukan. Karena topiknya memang 'ASN No Radikalisasi' itu topik yang diberikan Menteri PAN-RB. Sehingga saya diminta memberikan masukan mengenai hal tersebut. Jadi masukan saya pasti soal itu," ucapnya.
Menag kemudian menjelaskan kepada Komisi VIII DPR mengenai pencegahan paham radikal di lingkungan ASN.
Menurutnya, hal yang perlu dilakukan adalah rekruitmennya, pendidikan di lembaga terkait, dan pemantauan ketika ibadah.
"Maka saya cerita, kalau mau bicara ASN no radikal maka perlu diperhatikan, satu, rekruitmennya. Kedua, pada saat pendidikan-pendidikan di lembaga lanjutan yang dilakukan oleh pemerintah. Ketiga, pada saat ibadah," kata Menag.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi mengungkap cara penyebaran paham radikalisme di lingkungan Kementerian dan BUMN. Fachrul menuturkan, salah satu polanya melalui orang berpenampilan menarik. Beradaptasi hingga menjadi pengurus masjid.
"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," kata Fachrul dilihat dari YouTube Kemen PAN-RB, Jumat (4/9).
Fachrul mengatakan, pemerintah mewaspadai rumah ibadah di institusi pemerintahan. Salah satunya, dengan melarang non pegawai menjadi pengurus di tempat ibadah tersebut. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Milenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBerpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaApabila suatu organisasi telah dilarang oleh Pemerintah seharusnya segala penggunaan simbol atau atribut organisasi juga dilarang.
Baca Selengkapnya