Menag Tekankan Pentingnya Pengambilan Kebijakan Berbasis Riset
Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mendorong agar bidang penelitian dan pengembangan (Litbang) di kementeriannya untuk terus berinovasi. Menurutnya, kebijakan sebuah organisasi sudah seharusnya riset dan punya dasar ilmiah, bukan berdasarkan feeling. Karenanya, rekomendasi penelitian memiliki peran yang sangat penting dan strategis.
Pesan ini disampaikan Menag di hadapan 186 peserta yang hadir secara luring dan daring dalam acara Temu Peneliti Nasional Tahun 2021 di Tangerang.
"Di masa saya ini, saya ingin memfungsikan rekomendasi Litbang ini semaksimal mungkin," tegas Menag.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Bagaimana cara menggunakan kata "kajian" dalam penelitian? Ada banyak contoh kata kajian yang sering digunakan para ilmuwan dan pelajar dalam suatu pengkajian.
-
Mengapa penelitian ini penting? 'Melalui pemahaman tentang cara bakteri ini mendeteksi darah, kita berpotensi mengembangkan terapi baru yang menghambat kemampuan mereka ini,' ujar Siena Glenn, penulis utama studi dan mahasiswa pascadoktoral di Washington State University.
-
Kenapa penelitian ini penting? Temuan ini memberikan wawasan baru tentang fungsi tidur yang lebih kompleks dari sekadar proses konsolidasi memori.
Menurutnya, jika penelitian dan pengembangan tidak difungsikan dengan baik, maka jangan heran kalau suatu lembaga tidak akan berubah ke arah yang lebih baik.
"Semua yang dilakukan Menteri dan jajarannya seharusnya berbasis dari hasil Litbang. Saya tunggu hasil-hasil penelitian Litbang," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Yaqut juga memberi apresiasi bagi para peneliti. "Para peneliti ini adalah ruh dan Litbang adalah spirit organisasi,” ungkap Menag seraya mengingat pembicaraannya dengan Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag di awal waktu dirinya dilantik sebagai Menteri.
Hadir Kepala Balitbang dan Diklat Achmad Gunaryo, Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Sunarini, Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Muhammad Adlin Sila, Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Arskal Salim, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Muchlis M Hanafi, dan Kepala Bagian TU Pimpinan Thobib Al Asyhar.
Sebelumnya, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Achmad Gunaryo menyampaikan harapan dari penyelenggaraan acara yang berlangsung selama tiga hari ini.
"Pertamuan ini diharapkan dapat menghasilkan pemikiran pemikiran produktif, mencerahkan bagi para peneliti membawa kemajuan bagi Kementerian Agama," harap Gunaryo.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi lantas meminta Mendikbud Nadiem Makarim menganggarkan dana riset dan pengembangan besar-besaran.
Baca Selengkapnya"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMendagri menjelaskan bahwa statistik berperan penting dalam pembuatan kebijakan.
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek menyatakan berkomitmen mempercepat penyelesaian beragam tantangan dalam pemajuan pendidikan tinggi tanah air.
Baca SelengkapnyaKementerian dan dinas lingkungan hidup sudah ada, sehingga butuh badan yang memonitoring.
Baca SelengkapnyaTugas BPKP bukan untuk mencari-cari kesalahan instansi
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, anggaran untuk riset di Indonesia sangat rendah dibanding negara-negara lain.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaAndika Perkasa mengungkap pertumbuhan ekonomi negara seharusnya dijalankan secara dua arah.
Baca SelengkapnyaOperasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya