Menakar Efektivitas Vaksinasi Sebelum Mudik Cegah Lonjakan Covid-19 Setelah Lebaran
Merdeka.com - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19, , baik vaksinasi primer maupun lanjutan atau booster, sebelum mudik Lebaran Idulfitri 2022. Vaksinasi dianggap bisa menekan risiko lonjakan kasus Covid-19 setelah Lebaran.
Lantas seberapa efektif vaksin mencegah lonjakan kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu setelah Lebaran Idulfitri 2022?
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, vaksinasi efektif mengurangi risiko terinfeksi Covid-19.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan imunisasi susulan? Dokter akan menilai waktu yang paling tepat untuk memberikan vaksin selanjutnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Dia mengibaratkan pandemi Covid-19 seperti hujan. Saat hujan, masyarakat perlu melindungi diri dengan payung dan baju pelindung. Peranan payung sama seperti vaksinasi booster, sementara baju pelindung bak vaksinasi lengkap.
"Tentu kita akan memiliki kemungkinan kecil basah kuyup. Tapi bahwa kita akan terkena cipratan air ya bakal, wong itu banyak banget. Tapi karena cipratan airnya sedikit, kita juga memakai pelindung tadi, jadi tidak basah kuyup kita," jelasnya kepada merdeka.com, Minggu (24/4).
Asupan Gizi dan Protokol Kesehatan
Selain vaksinasi lengkap dan booster, Dicky menilai perlu asupan makanan bergizi dan minum yang cukup bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. Asupan gizi seimbang merupakan kekuatan internal untuk mengurangi risiko terjangkit Covid-19.
Menekan risiko terinfeksi Covid-19 ternyata tak cukup dari internal. Dicky menyebut butuh dukungan eksternal, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara rutin.
"Masker dan cuci tangan itu seperti pakai sepatu bot supaya semakin kecil (risiko terpapar Covid-19). Termasuk tangannya dilindungi supaya tidak basah, pakai sarung tangan, sehingga ketika hujan besar semakin kecil bagian tubuh kita terpapar. Efektif? Ya efektif," ucapnya.
Belajar dari China
Dicky mengingatkan saat ini Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19. Risiko peningkatan kasus masih bisa terjadi. Dia mencontohkan China, mengalami lonjakan Covid-19 akibat adanya perayaan Imlek.
Menurut Dicky, salah satu pemicu lonjakan kasus usai Imlek ialah masih banyak kelompok masyarakat masuk kategori rawan terifeksi Covid-19 belum mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster.
"Itu yang menyebabkan sebaran Covid-19 menjadi cepat. Oleh karena itu, supaya kita tidak kebasahan, tidak terpapar, gunakan manfaat dari vaksin ini," tutupnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya