Menaker minta sinergi pesantren dan industri diperluas
Merdeka.com - Saat ini teknologi berkembang sangat cepat. Arus digitalisasi dan otomatisasi teknologi telah mengubah karakter pekerjaan. Teknologi telah menghilangkan banyak pekerjaan konvensional. Namun kehadiran teknologi digital juga menghadirkan banyak peluang kerja baru.
Menanggapi hal ini, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengimbau lembaga pendidikan, termasuk pesantren, untuk memperluas kerja sama dengan industri supaya lulusannya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
"Agar lulusan pesantren dan lembaga pendidikan bisa diserap pasar kerja," kata Menteri Hanif saat memberi sambutan pada acara Wisuda Akbar siswa siswi Pesantren Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Banten, Selasa (23/5/2017).
-
Bagaimana Kemnaker mendorong sinergi antara pendidikan dan ketenagakerjaan? 'Antara dunia pendidikan dan ketenagakerjaan dibutuhkan sinergi dalam perbaikan kualitas sumber daya dalam standar kehidupan sosial yang terus berkembang di masyarakat global. Sistem pendidikan dan ketenagakerjaan yang tepat akan membawa kemajuan bagi suatu negara dan peradaban dunia, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Kemnaker tingkatkan integrasi pelatihan? Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemnaker memiliki kebijakan link and match ketenagakerjaan, yang meliputi : Pengembangan sistem integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan; Penguatan kelembagaan dan pengembangan ekosistem pasar kerja; pengembangan pasar kerja inklusif; Penguatan SDM pelatihan, sertifikasi, dan penempatan dalam melakukan integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan; Penguatan norma, standar, dan prosedur yang mendukung integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Bagaimana Kemnaker bantu mahasiswa dapatkan kompetensi? Menaker mengatakan, kolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara, sehingga mahasiswa memiliki kompetensi.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Apa yang dilakukan Kemnaker untuk tingkatkan SDM? 'Ini dikarenakan BLK Komunitas bisa menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM di Indonesia,' kata Menaker dalam sambutannya ketika membuka Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di Kota Semarang Jawa Tengah, pada Kamis (8/2).
Ditambahkannya, salah satu keunggulan alumni pesantren adalah memiliki modal karakter yang kuat, yakni bekerja keras, disiplin, mandiri, jujur dan sebagainya. "Mencari orang pintar itu mudah, namun mencari orang yang berperilaku baik itu susah. Jika kalian pintar tetapi tidak memiliki perilaku yang baik, maka perusahaan enggan untuk menerima," kata Hanif.
Karakter yang kuat adalah modal memenangkan persaingan kerja. Tentu, hal itu harus diimbangi penguasaan kompetensi kerja. Namun, menurut Menaker, penguasaan keterampilan kerja lebih mudah dilakukan dibanding dengan penanaman karakter. Misalnya, untuk menjadi mahir teknis otomotif, cukup mengikuti pelatihan setahun yang bisa diikuti di Balai Latihan Kerja (BLK).
Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri Wisuda Akbar siswa siswi Pesantren Al-Khairiyah Citangkil Cile ©2017 Merdeka.comOleh karenanya, dia mengimbau kepada dunia industri bekerja sama dengan pesantren. "Kepada industri, saya minta bersinergi dengan pesantren. Alumni pesantren sudah pasti memiliki modal karakter yang kuat," tegasnya.
Sebaliknya, pesantren juga disarankan untuk aktif menjalin kerjasama dengan industri atau BUMN. Nah, untuk memberikan modal kompetensi kepada santri dan angkatan kerja nasional lainnya, pemerintah sedang mengembangkan pelatihan dan pendidikan vokasi. Khusus pelatihan vokasi di pesantren, Kementerian Ketenagakerjaan memiliki program pelatihan vokasi untuk komunitas. Kepada pelaku industri, Menteri Hanif juga meminta untuk ikut mengembangkan pelatihan vokasi di pesantren.
Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri Wisuda Akbar siswa siswi Pesantren Al-Khairiyah Citangkil Cile ©2017 Merdeka.com"Anggaran Negara ini terbatas, karena itu saya minta teman-teman di industri ikutlah terlibat dalam pembangunan BLK Komunitas ini. Percayalah, masing-masing pihak akan sama-sama diuntungkan," tegas Hanif. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaSecara nasional, belum sebagian besar perguruan tinggi yang ada melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya.
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaPesantren harus memberikan pengajaran kepada para santri tentang bidang ilmu pengetahuan umum lainnya
Baca SelengkapnyaGanjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.
Baca SelengkapnyaKehadiran Satpel Pelatihan Vokasi dan Produktivitas BLK Batam diharapkan mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida menyaksikan penandatanganan MoU antara BBPVP Makassar dengan Pemda dan Mitra Industri.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dalam rangka memastikan program pengembangan SDM berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaProgram ini merupakan program pembekalan bagi tenaga pengajar yang dirancang untuk memperkaya perspektif industri dalam dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Sumatera Barat tahun 2022 tumbuh sebesar 4,36 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,29 persen.
Baca SelengkapnyaPendidikan vokasi bisa menjawab tantangan ekonomi digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca Selengkapnya