Menanti akhir cerita lokalisasi Dadap

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Tangerang bakal membongkar lokalisasi kelas teri di kawasan Dadap, Kecamatan Kosambi. Lokalisasi Dadap ini mirip dengan Kalijodo di Jakarta sebelum diratakan oleh Pemprov DKI. Di sana berjajar kafe remang-remang, prostitusi dan sarang narkoba.

"Untuk pengamanan kami libatkan TNI dan Polri," ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Selasa (1/3).

Lokalisasi Dadap berdiri di tanah negara yang masuk dalam dalam pengelolaan operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II. Selain itu, sejumlah tanah di sana juga milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sebenarnya upaya pembongkaran tersebut telah dilakukan sejak tahun lalu. Namun selalu terkendala oleh beberapa masalah. Hingga pada tahun ini rencana itu kembali digulirkan dan dimatangkan. Bulan Maret ini, Pemkab Tangerang terlebih dahulu mendata bangunan dan pemetaan lokasi.

Surat peringatan pertama dan kedua kepada pemilik bangunan yang tidak memiliki izin akan dilayangkan pada bulan April. Puncaknya penertiban akan dilakukan bulan Mei 2016.

Alasan Pemkab Tangerang membongkar bangunan di Dadap berdasarkan dugaan praktik pemanfaatan lahan tanpa izin sebagai tempat tinggal, kegiatan usaha, lokalisasi asusila, hingga terjadi penyempitan jalan dan sungai. Efek dari semua itu adalah sering terjadinya tindakan kriminal, kumuh dan menyebabkan pencemaran lingkungan.

"Penertiban bangunan ini untuk menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Tangerang, menjaga ketentraman dan ketertiban umum, mengembalikan fungsi lahan sesuai peruntukannya," kata Kasatpol PP Kabupaten Tangerang Yusuf Herawan beberapa waktu lalu.