Menanti film G30S/PKI terbaru versi Pemerintah Jokowi
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta jajarannya untuk memfasilitasi pemutaran Film Pengkhianatan G30S PKI. Kembali polemik soal film itu muncul. Ada yang pro, ada yang kontra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan soal ajakan tonton bareng (nobar) pemutaran film itu. Presiden menekankan, bahwa tonton film apalagi mengenai sejarah itu penting.
Tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang, menurut Presiden, tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka, biar mengerti mereka bahaya komunisme, biar mereka tahu juga mengenai PKI.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Kenapa Jokowi nonton pertandingan? 'Memberi dukungan dan semangat kepada Timnas,' jelas Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana kepada wartawan, Senin (9/9/2024).
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Pertandingan apa yang Jokowi tonton? Presiden Joko Widodo atau Jokowi menonton langsung pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Selasa (10/9).
"Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menampik tudingan dirinya tidak melihat ada bahaya PKI. Menurut Presiden, kita harus mengingatkan kepada seluruh masyarakat. "Kalau dipandang masih ada ruang untuk berkembangnya komunisme ya memang harus diingatkan terus masyarakat," tegasnya.
Yang paling penting, lanjut Presiden Jokowi, sudah ada TAP MPRS mengenai larangan untuk PKI, untuk komunis. "Jelas sekali. Jadi kalau ada ya tunjukkan di mana, hukum!" pungkas Presiden.
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo menjabarkan jika yang dimaksud oleh Presiden Jokowi tentang pembuatan film untuk generasi milenial adalah tentang proses produksinya. Pasalnya film G 30 September yang dibuat semasa kepemimpinan Presiden Soeharto sudah terlalu lama dan ketinggalan dari segi teknologi pembuatannya.
"Film itu (G 30 September) dibuat di zamannya. Waktu di zaman itu sudah bagus. Kan gitu. Tetapi zamannya sekarang kan beda teknologi. Maka film itu akan dibuat dengan teknologi terkini," paparnya.
Dia menyampaikan dengan menggunakan teknologi terkini diharapkan film bisa lebih bagus lagi kemasannya. Sehingga generasi milenial bisa tertarik untuk menonton.
"Dikerjakan dengan teknologi terkini akan menarik minat untuk ditonton. Sehingga masyarakat kita tidak buta sejarah, bisa melek sejarah dan waspada sejarah. Kita punya sejarah masa kelam di waktu itu. Jangan sampai terulang kembali," jelasnya.
Gatot menambahkan jika nantinya dalam pembuatan film pihak TNI tidak akan ikut campur. Terlebih lagi terkait masalah pendanaan pembuatan film.
"Kan negara ada dinasnya tentang itu. Mereka lebih canggih (dalam pembuatan film). Kalau TNI bukan jagonya bikin film. TNI jagonya perang," katanya.
Selain itu menurutnya, film tersebut merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang harus diketahui semua generasi termasuk generasi milenial.
"Presiden menginginkan agar film ini bisa dinikmati oleh generasi sekarang, generasi milenial. Tetapi kan intinya pelajaran sejarah, tentunya berdasarkan sejarah yang ada. Ini ide yang luar biasa," ujar Gatot.
Gatot menegaskan, pembaruan film G30S/PKI bertujuan agar generasi muda saat ini tetap dapat memahami sejarah, sekaligus bisa menikmati film berkualitas. Sehingga film hasil pembaruan nanti kontennya tetap faktual dan mengacu pada sejarah yang ada.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah setuju dengan usul Jokowi itu. Dia beranggapan mungkin juga perlu dibuat film G30S/PKI versi pemerintahan Jokowi.
"Bikinlah (versi baru film G30S/PKI). Tetapi enggak usah larang-larang. Enggak masalah ada versi baru. Ini kan versi pemerintahan Soeharto mungkin perlu versi pemerintahan Jokowi suruh aja diknas, apa gitu," kata Fahri.
Namun, jika film itu dibuat akan menimbulkan perdebatan mengenai sejarah tersebut di kalangan masyarakat. Oleh karena itu kata Fahri, Presiden-lah yang memiliki tugas untuk meluruskan sejarah tersebut.
"Itu akan menjadi perdebatan sejarah mana yang benar. Seperti kata-kata saya kemarin, Presiden Republik Indonesia harus hadir untuk menghilangkan beban masa lalu kita, bersejarah yang secara terus-menerus menjadi bahan kita untuk mengembangkan kesalahpahaman di antara kita soal negara Islam, negara komunis," ujarnya.
Fahri tidak takut jika nantinya ada perbedaan film yang lama dengan film baru dan akan menimbulkan perdebatan. Karena akan baik jika nantinya perdebatan khususnya yang terjadi di kalangan sejarahwan bisa meluruskan sejarah tentang G30S/PKI itu.
"Bagus biar pada dialog mana yang benar," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai melakukan pencoblosan, Presiden Jokowi ditanyakan soal film Dirty Vote yang sudah lama beredar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi arahan para pejabat TNI dan Polri di Istana Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi kecewa, kondisi politik terlihat lebih banyak drama dibanding adu gagasan.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan kepada para pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan kepada para pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur pada Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo memberikan arahan kepada para pejabat TNI dan Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaUsai acara, Presiden Jokowi kepada awak media menyampaikan pesannya kepada TNI.
Baca SelengkapnyaBenarkah Jokowi meminta agar tidak memilih capres nomor 2? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI dan Polri mendukung transisi pemerintahan ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming
Baca SelengkapnyaJokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan tangkapan layar akun Instagram resmi Presiden Jokowi yang mengunggah film Ice Cold.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyapa sejumlah tamu kehormatan di Sidang Tahunan MPR/DPR 2023.
Baca Selengkapnya