Menanti gebrakan Jenderal Gatot di tubuh TNI
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo resmi melantik Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko. Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Kepres nomor 49-TNI/2015, yang memberhentikan dengan hormat Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI dan digantikan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo.
Pengamat Inteligen Wawan Heri Purwanto menilai, banyak pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawab Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko. Banyak sisi yang harus dibenahi Gatot untuk memajukan TNI.
"Alutsista, kesejahteraan TNI, kemampuan satelit, cyber work, perbatasan, SDM," kata Wawan kepada merdeka.com, Rabu (8/7).
-
Siapa yang akan mengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI? 'Iya (sudah terima surpres),' kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, saat dikonfirmasi, Senin (30/10). Calon Tunggal Saat ditanya apakah calon Panglima TNI pengganti Yudo Margono adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto, Meutya enggan menjawab secara detail.Dia hanya menyebut, nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Mengapa Yudo Margono akan diganti sebagai Panglima TNI? Sebab, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera pensiun pada akhir November 2023.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Siapa yang ingin digantikan oleh Dico Ganinduto? Begitu Ganjar Pranowo habis masa baktinya, banyak nama bermunculan untuk menggantikannya.
Menurut Wawan, Gatot harus mampu meningkatkan kualitas prajurit TNI dari berbagai sisi, mulai dari kemampuan lapangan, kompetensi pengetahuan hingga pemahaman terhadap kemajuan teknologi. "Analis harus mampu menjangkau perencanaan jangka menengah dan panjang," imbuh Wawan.
Dari sisi persenjataan, Wawan mengatakan, Gatot harus mulai berpikir untuk melepaskan TNI dari ketergantungan terhadap persenjataan buatan luar negeri. TNI harus mulai berani memanfaatkan komponen-komponen alusista buatan dalam negeri.
Hal lain yang menjadi PR Gatot, menurut Wawan adalah kesejahteraan prajurit TNI. Remunerasi ini dinilai bisa menjadi pemicu semangat prajurit TNI untuk menjaga loyalitasnya di kesatuan masing-masing.
"Remunerasi dipercepat supaya tidak hanya 40 persen, kita ingin bisa maksimal 100 persen untuk semua jenjang, itu mudah-mudahan bisa lebih menggigit," tegas Wawan.
Terkait dengan maraknya pelanggaran batas wilayah NKRI yang sering dilakukan oleh negara-negara tetangga, Wawan menyatakan, di bawah kepemimpinan Gatot, TNI harus mampu memperkuat kemampuan pelacak sinyal. Peralatan pelacak frekuensi harus semakin tajam.
Tentu ini bukan hal mudah lantaran menyangkut anggaran. Peralatan-peralatan canggih yang dibutuhkan TNI dinilai mahal. Saat ini anggaran TNI dalam APBN sebesar Rp 120,6 triliun terbagi menjadi anggaran untuk TNI AD Rp 9,3 Triliun, AL Rp 17,4 Triliun, dan AU Rp 93,9 Triliun. Idealnya, menurut Wawan, anggaran untuk TNI dua kali lebih tinggi dari saat ini.
"Kalau mau ideal anggaran Rp 250 triliun, tapi kan kemampuan anggaran belum sampai, kita mau dorong sampai ke sana. Kalau sudah sampai ke sana tentu kita akan bisa lebih aman," tutup Wawan.
Gatot pun diharapkan bisa mengisi kekurangan Moeldoko saat menjabat sebagai Panglima TNI.
Sementara itu, setelah resmi menjabat sebagai Panglima TNI, Gatot sudah berjanji menjalankan dan mendukung program-program sesuai visi misi Presiden Jokowi membangun negara maritim.
"Yang pertama yang saya lakukan adalah saya melanjutkan apa yang sudah dikerjakan dan akan dikerjakan Pak Moeldoko. Karena TNI kan punya rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang," kata Gatot di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/7).
Selanjutnya, tambah dia, misi Presiden Jokowi untuk membentuk poros maritim internasional harus tetap menjadi prioritas utama. Tidak ada alternatif lain harus mengembangkan dan menguatkan TNI AL dan AU.
"Karena dengan demikian maka seluruh wilayah nusantara ini harus bisa terpantau, bisa diamankan dan apabila terjadi hal-hal yang emergency cepat kita bereaksi," jelas Mantan KSAD itu.
Gatot mengatakan, ke depan pihaknya akan menambah kapal selam dan sejumlah pesawat. Tak hanya itu, peralatan radar juga akan disiapkan untuk memantau keamanan semuanya.
"Karena dengan poros maritim internasional kan terbuka wilayah kita. Itu yang harus dilakukan. Detailnya nanti akan saya rapatkan dengan angkatan laut," ucapnya.
Selain itu, sebagai Panglima TNI baru Gatot berjanji akan melakukan diplomasi militer dengan negara-negara ASEAN. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan peran Indonesia di kancah Internasional.
"Pertama kali saya akan melakukan diplomasi militer dengan negara-negara ASEAN, agar negara-negara ASEAN bisa menjadi contoh bagaimana angkatan bersenjatanya itu bersinergi dengan baik. Kemudian mewujudkan situasi regional yang kondusif," jelas Gatot.
"Dengan demikian ekonomi akan berjalan. Latihan yang dilakukan selama ini adalah latihan antar negara, saya akan menyarankan gabungan antar negara ASEAN latihan bersama-sama. Sehingga prajurit yang terendah dan teratas selalu berinteraksi bersama," tutupnya. (mdk/siw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun sayangnya, Yudo tidak memberitahu soal siapa kandidat calon Panglima TNI yang bakal jadi bahan masukannya.
Baca SelengkapnyaEks Wakapolri, Komjen Pol (purn) Gatot Eddy Pramono akan menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo bersama mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaDua Jenderal TNI-Polri sah gabung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo. Siapa sosok keduanya?
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan agar suara publik harus didengar. Akan tetapi, perihal penunjukan Calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Agus punya pengalaman untuk memimpin TNI baik.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI yang memiliki peluang besar menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaNama Mantan Wakapolri Komjen purnawirawan Gatot Eddy Pramono masuk dalam daftar Tim Pemenangan Nasional (TPN).
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ditanya mengenai netralitas TNI karena Gibran Rakabuming Raka jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI sudah mengantongi nama yang akan menjabat posisi Wakasad
Baca SelengkapnyaMaruli Simanjuntak dikabarkan akan menggantikan Agus Subiyanto menjadi Kasad.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Kasad baru tidak perlu dilakukan uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Baca SelengkapnyaBerikut satu-satunya Jenderal lulusan terbaik yang menjadi Panglima TNI dalam satu dekade.
Baca Selengkapnya