Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanti kejelasan di Batam

Menanti kejelasan di Batam bp batam. ©2016 google

Merdeka.com - Rencana pemerintah menghapus keberadaan Badan Pengusahaan (BP) Batam masih menimbulkan polemik. Sebab, belum ada keputusan resmi soal itu. Meski rencana pembubaran BP Batam ini sudah sampai ke Presiden Joko Widodo. Bahkan Jokowi meminta permasalahan ini selesai pada Januari lalu.

"Perubahan status ini (dari Free Trade Zone/FTZ menjadi KEK Batam). Menurut arahan Bapak Presiden Jokowi harus selesai pada Januari 2016," kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (31/12).

Tjahjo juga sepakat dengan Presiden jokowi soal pembubaran BP Batam. Bahkan dia mendorong Gubernur wilayah tersebut tegas dalam mengambil tindakan perubahan status BP Batam itu.

"Ya, saya usul dibubarkan saja (BP Batam). Masalah Batam harus segera selesai. Kalau FTZ diubah menjadi KEK, otoritas ada di gubernur. Harus ada keberanian secara drastis. Kalau menunggu perubahan UU (UU FTZ) masih lama. Cukup dengan PP, Januari mendatang," tegas Tjahjo.

Menurut Tjahjo, keberadaan BP Batam menyebabkan hilangnya potensi perpajakan dari Batam jumlahnya cukup besar. Dalam sepuluh tahun terakhir, potensi perpajakan diprediksi mencapai Rp 20 triliun.

Berbeda dengan Mendagri, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembubaran BP Batam belum diputuskan. "Belum putus mengenai itu, masih dilakukan kajian. Belum sampai putusan akan dibubarkan," tegas Luhut di Batam, kemarin.

Luhut mengungkapkan, nasib Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam masih dalam kajian dan akan mendengarkan masukan kepala daerah setempat.

"Pemerintah pusat, akan mengundang Gubernur Kepri Muhammad Sani ke Jakarta untuk memberikan masukan," ucap dia.

Nantinya pemerintah pusat akan meminta masukan Gubernur Kepri untuk memaparkan apa terbaik untuk daerahnya. "Kalau ada statement, belum akan terjadi besok lusa," kata Luhut.

Selain itu, Luhut meminta Presiden Joko Widodo segera mengambil sikap. Karena banyak investor menunggu kepastian status pengelola Batam.

"Kita harap Presiden ambil keputusan secepat mungkin. Kita ada janji sama Singapura. Ada banyak para investor akan masuk ke Batam. Namun masih menunggu sikap pasti dari pemerintah," ujarnya.

Luhut mengungkapkan, tekanan juga datang dari Singapura. Karena pemerintah Indonesia dianggap penerapan aturan BP Batam tidak konsisten.

"Singapura hanya mengingatkan kita, melihat peraturan kita tidak konsisten. Kami (pemerintah) ingin membuat satu peraturan yang membuat negara Indonesia dan rakyat Indonesia untung," beber Luhut.

Di sisi lain, Luhut mengakui banyak coreng dalam pengelolaan BP Batam. Bahkan dia mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera turun ke Batam menyelidiki kasus pengalokasian lahan di wilayah itu.

"KPK dan badan terkait akan datang dan mengaudit BP Batam. Banyak tidak beres di sini," ungkap Luhut.

Luhut menduga ada permainan alokasi lahan, dan ada pihak sengaja membeli lahan itu buat dijual kembali demi mendapatkan keuntungan.

"Banyak tanah dimain-mainkan, itu menghambat. Kalau dibeli harus digunakan, tidak untuk diperdagangkan lagi," tandasnya.

Luhut mengimbau aparat Badan Pengusahaan Kawasan Batam, sebagai pemegang hak alokasi lahan, agar segera mempersiapkan diri, bila KPK atau lembaga hukum lain turun tangan untuk mengaudit lahan.

"Saya minta otorita (BP Kawasan Batam) mulai bebenah, jangan sampai kena. Diaudit, biar transparan semua. Tanah mana yang kosong, mana yang bisa dibeli. Sekarang tanah dialokasikan tapi tidak digunakan," saran Luhut.

Menanggapi hal itu, Kepala BP Kawasan Batam Mustofa menyatakan siap, jika KPK dan lembaga penegak hukum terkait melakukan audit BP kawasan Batam.

"Kami siap saja, silahkan saja. Kapanpun kami siap," kata Mustofa.

Menurut Mustofa, selama ini dia berupaya bekerja maksimal dan profesional dalam pengalokasian lahan.

"Kami selalu bekerja profesional. Tetapi kalau dianggap ada yang tidak sesuai hukum, silahkan kami siap untuk diperiksa," ujar Mustofa.

Baca juga:Banyak tumpang tindih, BP Batam akan dibubarkan pemerintahSoal BP Batam, Luhut sebut Indonesia kerap disentil SingapuraMau dibubarkan, BP Batam diminta tak main politikPemerintah Jokowi janji sulap Batam saat ini lebih 'seksi'Tak optimalnya FTZ Batam hilangkan potensi penerimaan pajak RP 20 T (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Revisi UU IKN: Pulau Balang Bakal Dihapus dari Wilayah IKN Nusantara
Revisi UU IKN: Pulau Balang Bakal Dihapus dari Wilayah IKN Nusantara

Risiko yang akan muncul apabila tidak ada ketentuan tersebut yakni area Pulau Balang yang terpotong akan dikelola oleh dua administrasi.

Baca Selengkapnya
Benarkah BUMN Bermasalah Bakal Dibubarkan? Stafsus Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Benarkah BUMN Bermasalah Bakal Dibubarkan? Stafsus Erick Thohir Beri Penjelasan Begini

Arya menyampaikan, keenam BUMN tersebut masih ada yang dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di pengadilan.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI

BTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.

Baca Selengkapnya
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024
ESDM Akhirnya Buka-bukaan soal Rencana Penghapusan BBM Pertalite di 2024

Penghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.

Baca Selengkapnya
BPH Migas Ternyata Sudah Punya Mekanisme Pembatasan Pembelian BBM Subsidi
BPH Migas Ternyata Sudah Punya Mekanisme Pembatasan Pembelian BBM Subsidi

Guna melakukan pembatasan pembelian Pertalite, maka harus lebih dulu menunggu Revisi Perpres 191/2014 itu terbit.

Baca Selengkapnya
Kata Jokowi Soal Pembatasan Pertalite dan Solar Subsidi Berlaku 1 Oktober 2024
Kata Jokowi Soal Pembatasan Pertalite dan Solar Subsidi Berlaku 1 Oktober 2024

Presiden Jokowi menerangkan jika saat ini pembatasan BBM subsidi masih dalam tahap sosialisasi

Baca Selengkapnya
Viral BBM Jenis Pertalite Dihapus pada 17 Agustus, Cek Faktanya
Viral BBM Jenis Pertalite Dihapus pada 17 Agustus, Cek Faktanya

Benarkah pertalite dihapus pada 17 Agustus? Simak penelusuran

Baca Selengkapnya
43 Tersangka Bentrok di Pulau Rempang Belum Boleh Dibesuk & Didampingi Pengacara, Ini Alasan Polisi
43 Tersangka Bentrok di Pulau Rempang Belum Boleh Dibesuk & Didampingi Pengacara, Ini Alasan Polisi

Polisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.

Baca Selengkapnya
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam

Batam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Batam, Dulunya Pulau Kosong Tak Berpenghuni
Menilik Sejarah Batam, Dulunya Pulau Kosong Tak Berpenghuni

Kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau ini terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang berada di kawasan Selat Singapura hingga Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Diungkap Ombudsman: BP Batam Belum Kantongi Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan Rempang
Fakta Baru Diungkap Ombudsman: BP Batam Belum Kantongi Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan Rempang

Ombudsman mendesak pemerintah segera memperbaiki kesalahan prosedur yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK
Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK

Mahfud menyebut, kesalahan yang dilakukan oleh KLHK adalah mengeluarkan izin penggunaan tanah kepada pihak yang tidak berhak.

Baca Selengkapnya