Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanti ketegasan Presiden Jokowi soal LGBT

Menanti ketegasan Presiden Jokowi soal LGBT Kaum LGBT gelar aksi di Monas. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin terang-terangan menunjukkan eksistensinya di Indonesia. Berlindung di balik Hak Asasi Manusia (HAM), mereka kerap melakukan aksi demonstrasi meminta kesetaraan, menolak diskriminasi.

Namun, mayoritas masyarakat Indonesia justru merasa resah dengan keberadaan LGBT. Bahkan, LGBT dianggap sebagai sebuah virus yang harus diobati. Dengan catatan, para pengidap LGBT tidak dimusuhi, tapi dibimbing ke jalan yang semestinya.

Sejumlah ormas Islam besar seperti MUI, ICMI, Muhammadiyah tegas menolak eksistensi LGBT di Indonesia. Mereka menganggap, ajaran manapun di dunia tidak memperbolehkan pernikahan sesama jenis atau transgender.

Partai politik juga banyak yang menolak pergerakan LGBT. Kelompok LGBT dikhawatirkan menyebarkan virus tersebut kepada anak-anak generasi penerus bangsa. Hingga diwacanakan dibuatnya UU tentang LGBT.

Namun sayang, sampai saat ini belum ada ketegasan dari pemerintah tentang LGBT. Wapres Jusuf Kalla menyebut, persoalan LGBT merupakan urusan pribadi, sehingga adi tidak perlu diatur dalam sebuah undang-undang.

"Undang-undang apa? Ini tidak perlu mencampuri urusan orang yang bersifat pribadi," kata JK di kantornya beberapa waktu lalu.

Undang-undang bisa saja dibuat jika LGBT melakukan hal-hal yang bertentangan dengan konstitusi atau mengajak orang lain mengikuti perbuatan mereka. "Kecuali mereka mengajak, ayo-ayo kita lesbi-lesbian, gay-gay," ujar dia.

Seperti yang telah dia tegaskan pada beberapa hari lalu, LGBT tidak bisa dibatasi oleh siapa pun lantaran tindakan itu masuk dalam ranah private. Oleh karenanya, JK menilai tidak perlu menyurutkan LGBT.

"Ada yang melarang? Kalau dilegalkan ada yang melarang enggak? Kan tidak ada yang melarang selama urusan pribadi. Tidak ada yang tahu perilaku anda apakah LGBT atau tidak," tuntas JK.

Padahal terjadi di banyak kasus bahwa kelompok LGBT menyebarkan virusnya dengan berbagai macam cara. Diiming imingi uang, atau pernah menjadi korban pencabulan saat masih usia dini.

Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mengeluarkan sikapnya tentang hal ini. PDIP, partai utama pengusungnya menyatakan hal yang tak jauh berbeda dengan Wapres JK. Dengan alasan partai pluralisme dan toleransi, PDIP tidak menolak adanya LGBT. Hanya meminta orang yang masuk ke dalam kelompok LGBT diberikan edukasi.

Ormas Islam sudah tegas menolak. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Soal Presiden Boleh Kampanye, Meutya Hafid Nilai Jokowi bukan Deklarasi Keberpihakan
Soal Presiden Boleh Kampanye, Meutya Hafid Nilai Jokowi bukan Deklarasi Keberpihakan

Meutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.

Baca Selengkapnya
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran

Bukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.

Baca Selengkapnya
Muncul Baliho Jokowi Bersama Prabowo-Gibran di Jakarta Pusat
Muncul Baliho Jokowi Bersama Prabowo-Gibran di Jakarta Pusat

Lalu, di sisi tengah ada gambar wajah Presiden Jokowi antara Prabowo dan Gibran.

Baca Selengkapnya
Polemik Larangan Paskibraka Berhijab, Jokowi: Kita Harus Hormati Keberagaman
Polemik Larangan Paskibraka Berhijab, Jokowi: Kita Harus Hormati Keberagaman

Jokowi menyatakan, bahwa Indonesia adalah negara besar dan sukunya berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?
Jokowi Bicara Rencana Turun Gunung Kampanye di Pilpres 2024, Dukung Siapa?

Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi! Jokowi Beri Perintah Soal Viral Paskibraka 'Dilarang' Memakai Jilbab
VIDEO: Nada Tinggi! Jokowi Beri Perintah Soal Viral Paskibraka 'Dilarang' Memakai Jilbab

Menurut Jokowi, Indonesia haruslah menjunjung tinggi keberagaman

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan

Menurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, Istana Contohkan Megawati dan SBY Pernah Kampanye untuk Partai

Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies: Sebelumnya Kami Dengar Netral dan Mengayomi Semua
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies: Sebelumnya Kami Dengar Netral dan Mengayomi Semua

Reaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo-Gibran Terbuka Jika Presiden Jokowi Memihak & Mau Ikut Kampanye
VIDEO: Prabowo-Gibran Terbuka Jika Presiden Jokowi Memihak & Mau Ikut Kampanye

Habiburrahman menegaskan pihaknya terbuka apabila kubunya mendapat dukungan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto PDIP Sindir Jokowi Usai Sebut Presiden Boleh Kampaye: Sudah Diprediksi Lama
VIDEO: Hasto PDIP Sindir Jokowi Usai Sebut Presiden Boleh Kampaye: Sudah Diprediksi Lama

Hasto mengaku sedih atas penyataan Jokowi yang mendapat sentimen negatif dari masyarakat.

Baca Selengkapnya