Menanti ketegasan Presiden Jokowi soal LGBT
Merdeka.com - Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) semakin terang-terangan menunjukkan eksistensinya di Indonesia. Berlindung di balik Hak Asasi Manusia (HAM), mereka kerap melakukan aksi demonstrasi meminta kesetaraan, menolak diskriminasi.
Namun, mayoritas masyarakat Indonesia justru merasa resah dengan keberadaan LGBT. Bahkan, LGBT dianggap sebagai sebuah virus yang harus diobati. Dengan catatan, para pengidap LGBT tidak dimusuhi, tapi dibimbing ke jalan yang semestinya.
Sejumlah ormas Islam besar seperti MUI, ICMI, Muhammadiyah tegas menolak eksistensi LGBT di Indonesia. Mereka menganggap, ajaran manapun di dunia tidak memperbolehkan pernikahan sesama jenis atau transgender.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Partai politik juga banyak yang menolak pergerakan LGBT. Kelompok LGBT dikhawatirkan menyebarkan virus tersebut kepada anak-anak generasi penerus bangsa. Hingga diwacanakan dibuatnya UU tentang LGBT.
Namun sayang, sampai saat ini belum ada ketegasan dari pemerintah tentang LGBT. Wapres Jusuf Kalla menyebut, persoalan LGBT merupakan urusan pribadi, sehingga adi tidak perlu diatur dalam sebuah undang-undang.
"Undang-undang apa? Ini tidak perlu mencampuri urusan orang yang bersifat pribadi," kata JK di kantornya beberapa waktu lalu.
Undang-undang bisa saja dibuat jika LGBT melakukan hal-hal yang bertentangan dengan konstitusi atau mengajak orang lain mengikuti perbuatan mereka. "Kecuali mereka mengajak, ayo-ayo kita lesbi-lesbian, gay-gay," ujar dia.
Seperti yang telah dia tegaskan pada beberapa hari lalu, LGBT tidak bisa dibatasi oleh siapa pun lantaran tindakan itu masuk dalam ranah private. Oleh karenanya, JK menilai tidak perlu menyurutkan LGBT.
"Ada yang melarang? Kalau dilegalkan ada yang melarang enggak? Kan tidak ada yang melarang selama urusan pribadi. Tidak ada yang tahu perilaku anda apakah LGBT atau tidak," tuntas JK.
Padahal terjadi di banyak kasus bahwa kelompok LGBT menyebarkan virusnya dengan berbagai macam cara. Diiming imingi uang, atau pernah menjadi korban pencabulan saat masih usia dini.
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mengeluarkan sikapnya tentang hal ini. PDIP, partai utama pengusungnya menyatakan hal yang tak jauh berbeda dengan Wapres JK. Dengan alasan partai pluralisme dan toleransi, PDIP tidak menolak adanya LGBT. Hanya meminta orang yang masuk ke dalam kelompok LGBT diberikan edukasi.
Ormas Islam sudah tegas menolak. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaMeutya menjelaskan pernyataan Jokowi terkait kampanye dan keberpihakan di Pemilu, hanya dalam konteks menjelaskan aturan.
Baca SelengkapnyaBukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.
Baca SelengkapnyaLalu, di sisi tengah ada gambar wajah Presiden Jokowi antara Prabowo dan Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi menyatakan, bahwa Indonesia adalah negara besar dan sukunya berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaJokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, Indonesia haruslah menjunjung tinggi keberagaman
Baca SelengkapnyaMenurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaReaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua
Baca SelengkapnyaHabiburrahman menegaskan pihaknya terbuka apabila kubunya mendapat dukungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku sedih atas penyataan Jokowi yang mendapat sentimen negatif dari masyarakat.
Baca Selengkapnya