Menanti Tenun Baduy di kancah internasional
Merdeka.com - Kain tenun suku Baduy kini tak bisa dipandang sebelah mata. Tenun Baduy diyakin bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat adat setempat.
"Kami terus mendorong pelaku UKM perajin tenun Baduy berkembang," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Lebak, Babay Imroni. Demikian dikutip dari Antara, Senin (26/9).
Saat ini, tengah dilakukan pembinaan, pelatihan hingga magang ke luar daerah terhadap perajin tenun Baduy guna meningkatkan mutu dan kualitas. Kini terdapat lebih kurang 420 unit usaha tenun baduy. UKM ini memberikan dampak positif bagi penduduk sebanyak 10.600 jiwa warga Baduy.
-
Apa yang khas dari kain tenun Baduy? Kain tenun Baduy telah lama menjadi identitas dari masyarakat adat setempat. Biasanya kain itu digunakan saat acara tertentu, maupun aktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara perempuan Baduy membuat kain tenun? Mereka menyatukan helai benang di sela-sela aktivitas sehari-hari. Tak ada mesin-mesin modern di sana, karena kain ini dibuat dengan alat tradisional berbahan kayu. Dengan cekatan, tuas di kanan dan kiri alat tenun digerakkan untuk membuat pola menarik.
-
Di mana kain tenun Baduy dijual? Dijual langsung di rumah maupun di media sosial Sementara itu para perempuan Baduy memanfaatkan berbagai platform penjualan, mulai dari dijual di tempat maupun melalui marketplace.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun di Kampung Tenun? Selain itu, Anda juga bisa merasakan pengalaman membuat kain tenun sendiri dengan menggunakan alat didampingi oleh para pengrajin profesional.
-
Apa itu Kain Tenun Ikat Inuh? Kain Tenun Ikat Inuh, Kerajinan Tradisional yang Jadi Identitas Masyarakat Lampung Setiap kerajinan tradisional di Indonesia telah menjadi ciri khas dan identitas masyarakat di suatu daerah. Salah satu kerajinan tradisional yang sudah menjadi ciri atau identitas masyarakat yaitu Kain Tenun Ikat Inuh berasal dari Lampung Selatan dari adat Sai Batin.Dihimpun dari beberapa sumber, kain tradisional ini tak hanya sebagai simbol dan identitias budaya Lampung, melainkan juga memiliki nilai-nilai luhur dan kain yang sakral.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun ikat Bandar Kidul? Tenun ikat Bandar Kidul memiliki motif khas, yakni ceplok, tirto, dan goyor dengan bahan sutra, semi sutra, dan katun.
Dia berharap, UKM kerajinan tenun Baduy saat ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat adat juga penyerapan tenaga kerja lokal. Apalagi, perkembangan usaha kain tenun Baduy mengalami kemajuan pesat.
"Kami yakin produk kerajinan tenun Baduy bisa menembus pasar domestik dan mancanegara," ujarnya.
Dijelaskannya, tenun Baduy memiliki kekhasan yang berbeda dengan kain tenun di Tanah Air. Seperti coraknya, didominasi warna hitam dan biru sebagai makna filosofi kecintaan terhadap alam yang harus dilestarikan dan tidak dirusak yang bisa menyebabkan bencana alam. Karena itu, produksi tenun Baduy sangat kental memiliki kecintaan terhadap alam tersebut.
Selain itu, produksi kain tenun Baduy dikerjakan menggunakan peralatan manual tanpa mesin. Biasanya, mereka mengerjakan satu potong kain tenun Baduy berukuran 2x3 meter persegi mencapai dua hari.
"Kami mendorong semua pelaku UKM kerajinan tenun Baduy dikelola oleh lembaga koperasi agar usaha mereka terus berkembang hingga memberikan ekonomi masyarakat adat menjadi lebih kuat," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan saat ini kain tenun Baduy mulai dilirik oleh beberapa desainer dari Jakarta untuk dijadikan busana model. Bahkan di antaranya sudah diperagakan dan mendapat respon positif dari kalangan masyarakat.
Saat ini, harga kain tenun Baduy di tingkat perajin mulai Rp 150.000 sampai Rp300.000 per potong dan tergantung ukuran.
"Kami optimistis kain tenun Baduy bisa mendunia jika terus dioptimalkan promosi oleh pemerintah daerah sebagai ikon destinasi wisata di Lebak," katanya.
Sementara itu, sejumlah perajin kain tenun Baduy di kawasan masyarakat ulayat Baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengatakan mereka kini terus memproduksi karena banyaknya permintaan dari luar daerah.
Bahkan, mereka merasa kewalahan setelah dipasarkan melalui penggunaan teknologi internet. Menurut salah satu pengrajin, banyak pesanan datang dari Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi.
"Kami hari ini sudah mengirimkan kain tenun sebanyak 15 potong ke luar daerah melalui pengiriman paket," kata Neng (45) seorang perajin tenun Baduy warga Kadu Ketug Desa Kanekes Kabupaten Lebak.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon pembuatannya hanya boleh dilakukan oleh perempuan.
Baca SelengkapnyaSebuah kerajinan tradisional yang dipopulerkan oleh masyarakat Melayu di Kalbar ini menunjukkan ciri khas Nusantara yang sudah tembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaTenun tersebut masih diproduksi secara tradisional di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Batak menganggap kain tenun ulos sebagai lambang dari ikatan kasih sayang hingga kedudukan.
Baca SelengkapnyaSiami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional
Baca SelengkapnyaKearifan lokal yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau bertepatan dengan masa Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Baca SelengkapnyaYuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Kain Tapis, kerajinan tradisional khas Lampung yang penuh sejarah dan doa
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Melayu Riau, corak pada tenun Siak tidak hanya menjadi hiasan semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam serta berisi nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaBatik Dahon memiliki berbagai jenis produk pakaian sampai sepatu. Yang menarik adalah penggunaan warna alam yang menaikkan nilai jual
Baca SelengkapnyaDi balik motif dan warnanya yang indah, terselip misi penyelamatan lingkungan dari sehelai batik tulis khas Bayat, Klaten.
Baca SelengkapnyaBatik yang dibuat dengan cara tradisional ini masih eksis hingga sekarang
Baca Selengkapnya