Mencegah Anak dari Kejahatan Seksual, Awasi Saat Main Internet & Komunikasi Aktif
Merdeka.com - Kasus pemerkosaan yang dialami remaja OR (16) membuat pilu hati banyak orang. Oleh sejumlah pelaku, dia dicekoki pil, kemudian diperkosa, mengalami sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Peristiwa ini bermula dari perkenalannya dengan salah satu pelaku di media sosial. Perkenalan itu membuat keduanya sepakat berpacaran.
Suatu hari, mereka berjanji melakukan pertemuan. Ternyata pertemuan pertama itulah yang justru menjadi awal kedukaan remaja OR.
-
Apa pentingnya komunikasi orang tua dengan anak? Melakukan komunikasi secara teratur dengan anak sangatlah krusial agar orang tua dapat memahami perkembangan mereka dengan lebih baik. Dengan rutin berbincang, anak akan merasa lebih nyaman dan tidak ragu untuk berbagi pengalaman atau perasaan yang mereka alami di luar rumah.
-
Apa yang perlu dilakukan orang tua ketika anak ingin bicara? Misalnya, jika anak ingin berbicara, mereka dapat menyentuh lengan Anda sebagai tanda bahwa mereka ingin menyampaikan sesuatu, tanpa perlu langsung memotong pembicaraan.
-
Kapan anak butuh didengar orang tuanya? Banyak orangtua yang menganggap remeh masalah yang dihadapi anak, karena mengira itu hal yang biasa atau sepele.
-
Kapan waktu yang tepat untuk anak berbicara? Salah satu langkah awal yang bisa diambil adalah memberi tahu anak kapan waktu yang tepat untuk berbicara, seperti setelah orang dewasa selesai berbicara.
-
Bagaimana orang tua membantu anak bicara? Harus diperbaiki dengan bahasa ucap.
-
Gimana cara orang tua ngajak anak ngobrol? Beri Pertanyaan yang Tepat Mengajukan pertanyaan dengan cara yang tepat dapat meningkatkan keinginan anak untuk berbagi. Daripada bertanya, 'Bagaimana sekolahmu hari ini?' yang biasanya dijawab singkat, cobalah untuk menanyakan, 'Apa hal paling menarik yang kamu pelajari hari ini?' atau 'Apakah ada sesuatu yang membuatmu senang hari ini?' Pertanyaan terbuka ini dapat mendorong anak untuk menceritakan pengalamannya dengan lebih mendalam.
Kasus ini menjadi perhatian serius Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA). Deputi Perlindungan Anak Kemen PPPA, Nahar, sangat berharap kasus ini menjadi pelajaran penting untuk semua orang tua. Orang tua harus lebih waspada ketika mengetahui buah hati memiliki kenalan baru.
"Diwaspadai, jangan pernah sampai percaya sama orang yang baru dikenal," kata Nahar saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (16/6).
Di era digital yang kian canggih, orang tua harus benar-benar mengawasi anak-anak mereka ketika mengakses internet dengan ponselnya.
"Perlu pendampingan, jadi orang tua jangan pernah bangga memberikan handphone bagus yang terhubung dengan internet. Kalau mau memberikan handphone yang kemudian terhubung dengan internet maka dipastikan tahu bagaimana cara mengoperasionalkan dan mengawasinya agar bisa kepantau aktivitas anak-anak ketika berselancar di dunia maya," ujarnya.
Tak kalah penting, sambungnya, bagaimana orang tua membangun komunikasi yang aktif anak. Jangan sampai anak menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya secara sendiri dan mencari jalan keluarnya sendiri.
"Lalu ketika kasusnya seperti itu, maka dia akan mencari orang yang dianggap mampu menyelesaikan masalahnya. Jadi siapapun orang tuanya, ini sangat menjadi perhatian untuk memberikan kasih sayang yang cukup kepada anaknya, terus kemudian memastikan anaknya baik-baik saja," jelas Nahar.
"Karena, walaupun dipantau terus, kadang dia misalnya ada di kamar terus kan belum tentu aman. Kalau di dalam kamarnya dia menggunakan media sosial," jelasnya.
Saat orang tua aktif berkomunikasi dengan anak, katanya, di situlah waktu yang tepat memberi tahu apa saja yang baik dan boleh dilakukan oleh anak serta mana yang tidak boleh dilakukan anak.
"Kemudian diberikan pemahaman juga tentang, kalau sekiranya ada hal-hal yang membahayakan diri dan orang lain ketika orang tua akan membahayakan anaknya, maka kita punya. Sehingga akses untuk menghubungi pihak-pihak yang bisa memberikan pertolongan," ungkapnya.
"Contohnya ada yang mengancam, maka kalau itu masuk kategori pelanggaran hak anak, melanggar ketentuan pidana. Maka sebaiknya segera dilaporkan ke aparat penegak hukum," tutupnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua bisa mencoba untuk memahami minat dan hobi anak, seperti bermain game atau mengikuti grup musik tertentu.
Baca SelengkapnyaDalam mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak, orangtua memiliki peran yang penting.
Baca SelengkapnyaKunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaPaparan terhadap momen intim orangtua bisa menciptakan berbagai dampak pada anak. Emosi yang muncul dapat melibatkan kebingungan, ketakutan, panik, rasa jijik.
Baca SelengkapnyaOrangtua perlu mengatur strategi dengan tepat demi perkembangan anak di era digital ini.
Baca SelengkapnyaMencegah anak terlibat dalam pergaulan bebas juga bisa dilakukan orangtua walau dari jauh.
Baca SelengkapnyaPada era digital ini, anak perlu dilindungi dari permasalahan digital yang muncul akibat gawai.
Baca SelengkapnyaBerikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaAnak perlu diajarkan terkait sex education sejak dini untuk mengetahui batas tentang dirinya yang boleh dan tidak boleh disentuh orang
Baca SelengkapnyaContoh dan ajaran dari orangtua menjadi hal penting untuk cegah pelecehan seksual pada anak.
Baca Selengkapnya