Mencoba Ambil Sandal yang Hanyut di Sungai, Robby Tenggelam Terseret Arus
Merdeka.com - Muhammad Robby (8), bocah kelas II SD yang tinggal di Jalan Pesut, Samarinda, Kalimantan Timur tenggelam terseret arus sungai Karang Mumus. Tim SAR gabungan masih mencari keberadaan Robby dengan menyisir sungai.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 12.30 WITA. Sepulang sekolah, Robby sedang bermain bersama temannya di pinggir sungai di sekitar bawah jembatan Sungai Dama.
"Kemudian dia main lempar-lempar sandal dengan teman lain. Sandalnya masuk ke sungai," kata teman Robby, Indra saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (17/5).
-
Bagaimana Teuku Ryan diajak berenang? Ryan akhirnya berenang karena diajak oleh seorang habib yang sudah berenang terlebih dahulu.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Bagaimana penambang menuju ke dasar lubang? Seperti diketahui, untuk menuju ke dasar lubang, pekerja harus menuruni tangga yang berada di dinding lubang.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Robby lantas berinisiatif mengambil sendal itu dengan berenang ke sungai. Sayangnya, dia hanyut terbawa arus sungai.
"Karena itu sandal temannya, makanya dia mau ambil. Tapi, dia larut di sungai. Tangannya ke atas, teriak tolong karena dia enggak bisa berenang. Habis itu sudah enggak kelihatan, karena larut ke sungai," terangnya.
©2019 Merdeka.com/Saud RosadiNur Hasikin, ibu kandung Robby mengungkapkan, tidak ada firasat apapun sebelum anak keempatnya itu tenggelam di Sungai.
"Pulang sekolah jam 11 tadi, dia bilang mau main kembang api, tapi enggak bilang main kembang api di mana?" ungkap dia.
"Tidak tahunya main di sini (di bawah jembatan). Nah saya di rumah, ada orang kasih tahu anak tenggelam namanya Robby. Itu kan anak saya," ujar Nur.
Di sekitar jembatan, Nur hanya melihat pakaian dan sendal anaknya. "Itu baju dan sendal anak saya. Dia memang tidak bisa berenang. Tapi tadi kata temannya berenang mau ambil sandal di sungai," tandas Nur.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaProses penyelamatan itu berjalan dengan menegangkan. Namun endingnya justru bikin warganet heran.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSaat mengabadikan momen keindahannya di bawah dasar laut, ia hampir menjadi santapan seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaIni merupakan ke-21 Rusli, setelah mendapatkan rekor Muri saat berhasil menaklukan selat Bali dan Madura dalam waktu satu hari.
Baca SelengkapnyaMobil dikemudikan Kapolsek Katingan Hulu tenggelam saat ingin turun ke feri penyeberangan Desa Rantau Asem akibat rem blong.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca Selengkapnya