Mendagri: 58 persen camat tak paham tata kelola pemerintahan
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengakui masih banyak aparatur sipil negara yang masih tidak memahami tata kelola pemerintahan. Sekitar 58 persen camat di seluruh Indonesia tidak paham manajerial pemerintahan.
"Di Indonesia, 58 persen camat dari sekitar 60.000 camat itu tidak memahami tata kelola pemerintahan. Ini menjadi catatan tersendiri," katanya dalam pidato acara pelantikan Gubernur Kepulauan Riau di Gedung Daerah, Riau, Rabu (30/12).
Dia mencontohkan, ada dokter gigi yang masuk lingkaran pemerintahan dengan menjadi camat. Ini tidak menjadi masalah asalkan sang dokter gigi telah mengikuti pelatihan agar memahami tata kelola pemerintah.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kesehatan di daerah? Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.
-
Siapa Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung? Pucuk Pimpinan Sepak terjang Kasil berhasil membuat dirinya dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung.
-
Kenapa TPN Ganjar khawatir? 'Melihat apa yang terjadi di debat empat, dengan melihat sentimen bahwa hanya Pak Mahfud dan Mas Ganjar yang terus menerus berada di sentimen positif, sementara Pak Prabowo dan Mas Gibran terus menerus ada di sentimen negatif,' kata Andi, di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, dikutip Jumat (26/1).
-
Siapa yang memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Sekjen Kemenkumham? Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menerima Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
-
Siapa yang pimpin Kemenkumham? Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar Upacara Wisuda bagi Pegawai Kemenkumham yang memasuki masa Purnabakti. Upacara Wisuda ini merupakan penghargaan atas prestasi kinerja dan darmabakti para Pegawai selama mengabdi di Kementerian yang saat ini dinahkodai oleh Yasonna Laoly.
-
Bagaimana Wali Kota Medan ingin menjadikan SDM di Medan unggul? “Jadi kami bercita-cita menjadikan kota Medan yang hari ini menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia tidak hanya dilihat dari luas wilayahnya saja melainkan juga dari SDM nya yang juga unggul,“ucap Bobby.
"Dokter gigi saja bisa jadi camat. Boleh atau enggak? Ya boleh-boleh saja sebenarnya. Tapi, dia harus memahami tata kelola pemerintah," lanjut Tjahjo.
Politisi PDI Perjuangan ini melihat perlunya aturan tegas bagi kepala daerah dalam menempatkan seseorang untuk membantu menjalankan roda pemerintahan. Semisal untuk tingkat dinas, kecamatan hingga kelurahan.
Dia tidak menampik adanya upaya dari pasangan pemenang pilkada yang membagi jatah jabatan di pemerintahan untuk tim suksesnya. Mereka ditempatkan menjadi camat, lurah atau kepala desa tanpa mengukur kapasitas dan kemampuan yang bersangkutan dalam tata kelola pemerintahan.
"Yang seperti-seperti ini yang harus kita jaga seluruhnya. Jangan sampai sarjana sosial malah jadi direktur rumah sakit," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
Baca SelengkapnyaPilkades diharapkan berjalan seperti sebelumnya tanpa keterlibatan partai politik.
Baca SelengkapnyaJamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unhas menilai visi misi Ganjar-Mahfud soal satu desa satu fasilitas kesehatan sudah ketinggalan zaman
Baca SelengkapnyaKarena saat menjabat, seorang kepala daerah mendadak akan mengelola uang hingga Rp1-2 miliar setiap tahun.
Baca SelengkapnyaRatu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi memberikan saran kepada pemerintahan terpilih untuk tidak sembarang memilih Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaPertanyaan itu dilontarkan anggota Komisi II Fraksi PDI Perjuangan Komarudin Watubun saat rapat di Komisi II DPR, Jakarta, Selasa (31/10) malam.
Baca SelengkapnyaDia lantas menyindir apabila pemimpin yang tidak ingin masuk ke permukiman padat penduduk tidak layak untuk memimpin Jakarta.
Baca Selengkapnya