Mendagri: e-KTP ibarat jeruk banyak ulatnya harus dibersihkan
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengibaratkan kasus e-KTP yang saat ini sedang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bak sebuah jeruk yang masih banyak ulat-ulatnya dan harus dibersihkan. Tjahjo menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP kepada KPK.
"E KTP itu sebuah jeruk yah. Sekarang banyak ulat-ulat yang sedang dibersihkan oleh KPK. Saya mundur, silakan KPK. Kita akan membantu prosesnya," tegas Tjahjo Kumolo sebelum menjadi pembicara dalam acara sosialisasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6, Undang-Undang Nomor 22, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, serta pengelolaan keuangan daerah di Gedung Gradhika Bhakti Pradja Komplek Kantor Gubernuran, Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/11).
Terkait dengan kewenangan Kemendagri, Tjahjo menyatakan akan menghentikan proses pembuatan e-KTP di setiap daerah kurang lebih selama satu bulan ke depan untuk melakukan proses evaluasi program e-KTP tersebut.
-
Bagaimana Medan siapkan e-KTP? Hal yang dilakukan, ungkapnya, menghadirkan pelayanan jemput bola di area-area publik. 'Kita hadirkan layanan di sekolah-sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, rumah tahanan, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat publik lainnya. Selain itu, melakukan sosialisasi intensif terhadap masyarakat terkait pentingnya memiliki e-KTP, ' ujarnya seraya memaparkan langkah dan upaya lainnya.
-
Siapa yang akan mengelola data di KTP Sakti? Nantinya rakyat yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Apa yang dilakukan Kemendagri terkait TP PKK? Ketua Umum (Ketum) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian melantik enam Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Provinsi.
-
Bagaimana Pemprov DKI cek penerima KJMU? Selanjutnya, terhadap sisa 18.271 penerima KJMU juga bakal dilakukan verifikasi langsung di lapangan. 'Terhadap sisa plus minus 18.271 orang akan dilakukan verifikasi lapangan bersama dengan tim gabungan, baik dari Disdik, Dinsos, juga kewilayahan, untuk memastikan ketepatan sasaran. Jadi tadi berdasarkan data, kami akan cek langsung ke lapangan,' terangnya.
"Tetapi berbagai hal yang terkait kewenangan Kemendagri. Satu bulan ini kita stop dulu kita evaluasi. Perangkat lunaknya, perangkat kerasnya bagaimana, blangkonya apakah sudah sampai apa belum. Masalah kepahaman masyarakat di bawah bagaimana, akan kita jelaskan ke daerah," paparnya.
Kemudian, pada pertengahan November ini nanti, Kemendagri akan mengumpulkan seluruh kepala daerah Bupati/Walikota se Indonesia untuk menyempurnakan proses pengurusan e -KTP sebanyak 4,8 juta penduduk yang hingga kini masih bermasalah.
"Pertengahan November akan kita kumpulkan semua daerah. Kalau bisa e-KTP satu jam dua jam bisa selesai. Kita yang menjadi problem ada 4,8 juta itu yang blangkonya belum ada, kesiapan daerahnya belum paham," tuturnya.
Soal penyelidikan kasus e-KTP oleh KPK, dirinya sudah berkomunikasi dengan KPK untuk melakukan proses penyidikan. Terlepas kasus tersebut, proses pembuatan dan pengurusan e-KTP akan tetap berjalan terus.
"Kalau yang ditangani KPK, saya kemarin ketemu dengan KPK; Ok Pak monggo silakan ditangani, kalau ada indikasi mark-up, indikasi korupsi. Monggo kewenangan KPK. Jangan sampai warga negara terhambat mencari pekerjaan, mencari izin terhambat hanya karena persoalan KTP," ujarnya.
Tjahjo berjanji, mulai bulan Desember 2015 nanti, proses pembuatan e-KTP di masing-masing daerah akan dimulai kembali usai melakukan pembersihan kendala-kendala terkait kepengurusan e -KTP tersebut.
"Per-1 Desember dimulai lagi, satu bulan untuk proses menghilangkan luka-luka yang ada. Kalau soal KPK, silakan KPK mau memproses sampai kapanpun silakan. Kita perbaiki menjadi program bagus, terintegrasi kalau ada ulat-ulatnya mari kita bersihkan bersama," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memastikan bahwa tidak ada kelangkaan blangko pada e-KTP
Baca SelengkapnyaDukcapil mengakui Ketersediaan blangko e-KTP terbatas.
Baca SelengkapnyaSetidaknya Jakarta membutuhkan 8 juta blangko untuk pencetakan ulang e-KTP.
Baca SelengkapnyaSeluruh caleg PDIP akan dikerahkan untuk menyosialisasikan program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) yang menjadi terobosan pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaJokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.
Baca Selengkapnya29.315 petugas pantarlih yang telah resmi dilantik oleh KPU DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya"Kita tunggu Keppres. Kalau Keppresnya sudah, selesai kita langsung berikan (blangko DKJ)," ujar Kadis Dukcapil Jakarta
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaKTP elektronik ini bisa membuat data biometrik, yakni sidik jari dan iris mata, yang mana itu tersimpan di dalam chip khusus di indentitas tersebut.
Baca SelengkapnyaHadirnya GovTech nantinya akan meningkatkan e-Government Development Index (EGDI).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, semua pasti ada masalah. "Kalau mau yang lurus-lurus saja, di surga aja,"
Baca SelengkapnyaUsai itu, pertemuan dilanjutkan dengan sesi diskusi
Baca Selengkapnya