Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendagri: e-KTP ibarat jeruk banyak ulatnya harus dibersihkan

Mendagri: e-KTP ibarat jeruk banyak ulatnya harus dibersihkan Menteri Tjahjo Kumolo datangi KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengibaratkan kasus e-KTP yang saat ini sedang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bak sebuah jeruk yang masih banyak ulat-ulatnya dan harus dibersihkan. Tjahjo menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP kepada KPK.

"E KTP itu sebuah jeruk yah. Sekarang banyak ulat-ulat yang sedang dibersihkan oleh KPK. Saya mundur, silakan KPK. Kita akan membantu prosesnya," tegas Tjahjo Kumolo sebelum menjadi pembicara dalam acara sosialisasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6, Undang-Undang Nomor 22, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, serta pengelolaan keuangan daerah di Gedung Gradhika Bhakti Pradja Komplek Kantor Gubernuran, Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/11).

Terkait dengan kewenangan Kemendagri, Tjahjo menyatakan akan menghentikan proses pembuatan e-KTP di setiap daerah kurang lebih selama satu bulan ke depan untuk melakukan proses evaluasi program e-KTP tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Tetapi berbagai hal yang terkait kewenangan Kemendagri. Satu bulan ini kita stop dulu kita evaluasi. Perangkat lunaknya, perangkat kerasnya bagaimana, blangkonya apakah sudah sampai apa belum. Masalah kepahaman masyarakat di bawah bagaimana, akan kita jelaskan ke daerah," paparnya.

Kemudian, pada pertengahan November ini nanti, Kemendagri akan mengumpulkan seluruh kepala daerah Bupati/Walikota se Indonesia untuk menyempurnakan proses pengurusan e -KTP sebanyak 4,8 juta penduduk yang hingga kini masih bermasalah.

"Pertengahan November akan kita kumpulkan semua daerah. Kalau bisa e-KTP satu jam dua jam bisa selesai. Kita yang menjadi problem ada 4,8 juta itu yang blangkonya belum ada, kesiapan daerahnya belum paham," tuturnya.

Soal penyelidikan kasus e-KTP oleh KPK, dirinya sudah berkomunikasi dengan KPK untuk melakukan proses penyidikan. Terlepas kasus tersebut, proses pembuatan dan pengurusan e-KTP akan tetap berjalan terus.

"Kalau yang ditangani KPK, saya kemarin ketemu dengan KPK; Ok Pak monggo silakan ditangani, kalau ada indikasi mark-up, indikasi korupsi. Monggo kewenangan KPK. Jangan sampai warga negara terhambat mencari pekerjaan, mencari izin terhambat hanya karena persoalan KTP," ujarnya.

Tjahjo berjanji, mulai bulan Desember 2015 nanti, proses pembuatan e-KTP di masing-masing daerah akan dimulai kembali usai melakukan pembersihan kendala-kendala terkait kepengurusan e -KTP tersebut.

"Per-1 Desember dimulai lagi, satu bulan untuk proses menghilangkan luka-luka yang ada. Kalau soal KPK, silakan KPK mau memproses sampai kapanpun silakan. Kita perbaiki menjadi program bagus, terintegrasi kalau ada ulat-ulatnya mari kita bersihkan bersama," pungkasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirjen Dukcapil Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Blangko e-KTP
Dirjen Dukcapil Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Blangko e-KTP

Memastikan bahwa tidak ada kelangkaan blangko pada e-KTP

Baca Selengkapnya
Kadisdukcapil Sebut Warga Tak Perlu Cetak Ulang e-KTP saat Jakarta Berubah DKJ
Kadisdukcapil Sebut Warga Tak Perlu Cetak Ulang e-KTP saat Jakarta Berubah DKJ

Dukcapil mengakui Ketersediaan blangko e-KTP terbatas.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Bakal Cek Ulang e-KTP Setelah DKI Berubah Nama jadi DKJ
Warga Jakarta Bakal Cek Ulang e-KTP Setelah DKI Berubah Nama jadi DKJ

Setidaknya Jakarta membutuhkan 8 juta blangko untuk pencetakan ulang e-KTP.

Baca Selengkapnya
30 Ribu Caleg PDIP Akan Sosialisasikan KTP Sakti Ganjar-Mahfud
30 Ribu Caleg PDIP Akan Sosialisasikan KTP Sakti Ganjar-Mahfud

Seluruh caleg PDIP akan dikerahkan untuk menyosialisasikan program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) yang menjadi terobosan pasangan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Sentil Pihak yang Merasa Paling Berkuasa Soal Data
VIDEO: Presiden Jokowi Sentil Pihak yang Merasa Paling Berkuasa Soal Data

Jokowi prihatin akan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Lembaga, yang menimbulkan ketidakefisienan.

Baca Selengkapnya
KPU Jakarta Mulai Proses Coklit Data Pilgub 2024, Ini yang Wajib Dilakukan Warga
KPU Jakarta Mulai Proses Coklit Data Pilgub 2024, Ini yang Wajib Dilakukan Warga

29.315 petugas pantarlih yang telah resmi dilantik oleh KPU DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
8,3 Juta Blangko KTP DKJ Sudah Siap, Distribusinya Tinggal Tunggu Keppres
8,3 Juta Blangko KTP DKJ Sudah Siap, Distribusinya Tinggal Tunggu Keppres

"Kita tunggu Keppres. Kalau Keppresnya sudah, selesai kita langsung berikan (blangko DKJ)," ujar Kadis Dukcapil Jakarta

Baca Selengkapnya
Digitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia
Digitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia

Pemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat

Baca Selengkapnya
Cara Urus KTP Hilang dan Dokumen yang Dibutuhkan
Cara Urus KTP Hilang dan Dokumen yang Dibutuhkan

KTP elektronik ini bisa membuat data biometrik, yakni sidik jari dan iris mata, yang mana itu tersimpan di dalam chip khusus di indentitas tersebut.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Kini Tak Lagi Perlu Memfotokopi KTP untuk Kepentingan Administrasi Birokrasi
Masyarakat Kini Tak Lagi Perlu Memfotokopi KTP untuk Kepentingan Administrasi Birokrasi

Hadirnya GovTech nantinya akan meningkatkan e-Government Development Index (EGDI).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Luhut Ngegas di DPR Singgung Hidup Penuh Masalah
VIDEO: Luhut Ngegas di DPR Singgung Hidup Penuh Masalah "Kalau Mau Lurus di Surga Sana!"

Menurutnya, semua pasti ada masalah. "Kalau mau yang lurus-lurus saja, di surga aja,"

Baca Selengkapnya
Terima Komisi II DPR, Bobby Nasution Paparkan Kesiapan Dukung Sukses Pemilu 2024
Terima Komisi II DPR, Bobby Nasution Paparkan Kesiapan Dukung Sukses Pemilu 2024

Usai itu, pertemuan dilanjutkan dengan sesi diskusi

Baca Selengkapnya