Mendagri Minta Satpol Mengedepankan Cara Persuasif Jalankan Aturan PPKM
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian meminta seluruh Satpol PP agar mengedepankan cara-cara persuasif dalam menegaskan aturan PPKM pada masyarakat. Hal tersebut seiring dengan pemerintah memperpanjang PPKM level 4 dari 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.
"Saya sudah menyampaikan kepada seluruh Kasatpol pp pada rakor minggu agar mengedepankan cara-cara persuasif, sosialisasi, preventif dan kalau dilakukan upaya koersif semua dalam aturan hukum dengan penggunaan kekuatan yang minimum," katanya dalam konferensi pers di akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/7).
Dia mengakui saat ini masyarakat sedang mengalami tekanan karena situasi krisis kesehatan, masalah ekonomi. Walaupun mendisiplinkan masyarakat juga perlu dalam mengatasi pandemi saat ini.
-
Kenapa Tito Karnavian mengingatkan Pemda untuk memonitor inflasi? 'Artinya apa? Ini daerah-daerah ini masyarakatnya sudah susah, kita tidak bisa mengambil patokan gembira dengan angka 3 persen nasional,' ungkapnya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Gimana cara penanganan stres timses dan KPPS di Ponorogo? Andri Nurdianasari menuturkan, apa yang dialami para timses dan panitia Pemilu di Ponorogo termasuk stres kategori sedang. Biasanya untuk pengobatan harus melakukan rawat jalan hingga rawat inap sesuai kondisi masing-masing.
"Karena kunci utamanya adalah justru di bagian hulu adalah kedisiplinan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan," ujarnya.
Sebab itu, Tito memohon agar kerja sama dari semua pihak mulai dari non pemerintah, tokoh masyarakat, hingga ormas untuk bekerja sama agar kebijakan pembatasan berjalan efektif. Sehingga kata dia, pada 2 Agustus kasus melandai.
"Pada saat nanti tanggal 2 Agustus kita berharap betul kasus bisa melandai, positivity rate juga melandai, kemudian itu akan berakibat pada penurunan bed occupancy ratio persediaan tempat tidur untuk yang memerlukan perawatan, dan kemudian bisa menekan angka kematian," jelasnya.
Dia juga berharap pembatasan tersebut bisa berjalan berjalan dengan efektif. Sehingga nantinya kasus kembali melandai.
"Dengan demikian kita berharap kalau kita bisa efektif semua kita bisa bergerak bersama-sama Tentu kita harapkan kedepan levelnya akan makin turun lagi, sehingga akan membuka ruang dan kita untuk beraktivitas terutama aktivitas ekonomi," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Personel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada
Baca SelengkapnyaKepolisian turut mengawal program pemerintah berupa ketahanan pangan untuk mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaTahapan Pilkada Serentak saat ini masuk pada masa kampanye.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Kota Pekanbaru menyebar personel ke sejumlah lokasi, menjelang semakin dekatnya waktu pencoblosan Pilkada.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengajak masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada serentak berlangsung.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPolisi membawa sejumlah spanduk kecil yang berisi ajakan untuk ikut berpartisipasi di Pilkada
Baca Selengkapnya"Kedepan kita tahu tantangan akan makin berat. Ada apa dikit viralkan ke depan makin banyak tuntutan masyarakat itu," kata Jokowi
Baca Selengkapnya