Mendagri sebut anak buahnya gabung ISIS karena pengaruh istri
Merdeka.com - Data Kepolisian Republik Indonesia mencatat, sepanjang 2015 sebanyak 408 Warga Negara Indonesia (WNI) disinyalir bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS). Kuat dugaan, doktrin yang disebar melalui jaringan internet menjadi alasan mereka bergabung dengan ISIS.
Salah satu WNI yang diduga bergabung dengan ISIS adalah Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Djoko Wihoho. Kementerian Dalam Negeri telah menyelesaikan penyelidikan terhadap Djoko Wihoho.
"Kesimpulan sementara bahwa saudara Djoko dan keluarga diduga dipengaruhi oleh istri dan kakak ipar untuk berjihad ke Suriah," ujar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (30/12).
-
Dari mana keluarga ini berasal? Dikutip dari Hindustan Times, keluarga yang berasal dari Larkana ini memegang rekor Guinness World sejak 2019.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa saja pemain Timnas Indonesia yang ikut umrah? Selain Ragnar, beberapa pemain Timnas Indonesia lainnya yang juga menjalani umrah adalah Ramadhan Sananta, Muhammad Ferarri, Nadeo Argawinata, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam.
-
Bagaimana Indra Bekti mempersiapkan anak-anaknya untuk umrah? 'Kan mereka sekolahnya Islami, sudah tahu umrah seperti apa. Ini kemarin kita juga manasik juga,' jelas Indra.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
Tim penyelidikan Kemendagri menemukan fakta, Djoko pergi ke Suriah bersama 25 orang dari keluarga mertua. Rombongan itu termasuk tiga orang anak kandung Djoko yang masing-masing baru berumur 11, 17 dan 19 tahun.
"Perusahaan travel yang memberangkatkan Djoko adalah PT TAM yang beralamat di bilangan Jakarta Pusat. Dari tiket travelnya, diketahui issued tiket tertanggal 27 Juli 2015 dengan keberangkatan tanggal 28 Juli 2015," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Tjahjo menambahkan, saat ini pihak PTSP Batam telah menganggap Djoko disersi. Sejak tanggal 3 Agustus 2015 hingga 1 September 2015, Djoko mengajukan cuti. Namun, hingga saat ini yang bersangkutan tidak kembali bekerja dan tidak dapat dihubungi. Hasil penyelidikan ini, kata Tjahjo, secara resmi diserahkan ke jajaran Polda Kepulauan Riau dan Mabes Polri untuk ditindaklanjuti.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu. Pelaku ternyata remaja usia 17 tahun inisial ND.
Baca SelengkapnyaRemaja 17 tahun berinisal JND, menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSejak Januari 2023, SEP mulai mencabuli anak-anak tirinya yang masih berusia belia.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Selengkapnya