Mendagri sebut radikalisme muncul akibat lemahnya pemahaman tentang Pancasila
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak para generasi muda untuk menumbuhkan kecintaan pada NKRI dan bela negara. Ajakan ini disampaikan Mendagri saat menjadi keynote speaker di acara Seminar Nasional 'Bela Negara dan Kebangkitan Bangsa' dan Bedah Buku 'Negara Khilafah versus Negara Kesatuan RI' di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (31/10).
Politisi PDIP ini mengatakan jika bela negara bukan hanya urusan TNI saja tetapi merupakan kewajiban setiap warga negara. Mahasiswa pun juga mesti ikut andil dalam upaya bela negara.
Mendagri juga menuturkan bahwa lahirnya radikalisme dan terorisme yang belakangan ini ramai di Indonesia ini dikarenakan adanya pemahaman agama yang tidak benar. Kemudian hal ini masih ditambah dengan kurangnya dialog antar umat beragama. Selain itu ketidakadilan, kesenjangan sosial dan diskriminasi.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Dimana diskusi publik tentang isu strategis Kaltim berlangsung? Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni menjadi keynote speaker dalam diskusi publik yang digelar oleh kampus Universitas Mulawarman di Gedung Prof. Dr. H Masjaya Universitas Mulawarman, Selasa (30/1).
-
Apa yang dibahas dalam ceramah tersebut? Penutup Pantun Lucu tentang Ceramah 1. Bapak ke kota bawa bonsaiJalannya lambat karena ramaiCeramah saya sudah selesaiMoga suasana tetap damai
-
Siapa yang hadiri diskusi Kemensos? Dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya, acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
-
Apa yang dibahas di seminar Kowani? 'Yang kita bicarakan, diskusi tentang macam macam kebaya, dan sinergitas menuju Unesco dan untuk dapatnya goal kebaya Indonesia diakui oleh dunia sebagai warisan tak benda,' tuturnya.
-
Kenapa Kemnaker ajak mahasiswa kolaborasi? 'Kita perlu kolaborasi dan sinergi untuk mendapatkan bonus demografi,' ucap Menaker saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Pasar Kerja yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Rabu (7/2/2024) di Jakarta.
"Akar masalah lainnya adalah residu kebebasan paska reformasi. Lemahnya pemahaman Pancasila dan pengaruh gerakan radikal di Timur Tengah juga memicu adanya radikalisme dan terorisme," papar Tjahjo.
Untuk menangkal radikalisme, sambung Tjahjo, perlu banyak diskusi atau seminar terkait paham radikalisme. Dialog-dialog dan seminar yang digelar akan membuat masyarakat dan mahasiswa paham tentang radikalisme.
Aksi pencegahan radikalisme dan terorisme dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti aktualisasi nilai-nilai Pancasila, bagi komunitas masyarakat berbasis keagamaan di pondok-pondok pesantren.
"Bentuk lainnya dapat dengan melakukan dialog kebangsaan dalam rangka kewaspadaan nasional terkait masuknya sindikat internasional ke Indonesia," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaMilenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaUpaya membangun masyarakat lebih baik melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial juga merupakan bagian dari jihad
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaBPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP
Baca SelengkapnyaHasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Baca Selengkapnya