Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendagri sebut warga ber-KTP ganda punya niat tidak bagus

Mendagri sebut warga ber-KTP ganda punya niat tidak bagus Mendagri di Bandung. ©2017 Merdeka.com/dian rosadi

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menuturkan warga negara yang memiliki KTP ganda memiliki niat tidak bagus. Dia mencontohkan kasus Aisyah, warga negara Indonesia yang terkena kasus pembunuhan adik ipar Pimpinan Korea Utara di Malaysia. Perempuan ini memiliki dua KTP dengan alamat berbeda.

"Warga negara Indonesia ini niatnya sudah tidak bagus. Dia punya dua KTP, satu beralamat di Banten dan satunya lagi di Jakarta dengan menggunakan nama Aisyah dan Isyiah. Padahal sidik jari dan biometriknya sama," kata Tjahjo Kumolo di depan ratusan peserta Musrembang Provinsi Sulsel di Grand Clarion Makassar, Senin (20/3).

Contoh lain, kata politikus PDIP ini, Kapolri Tito Karnavian saat masih menjabat Kapolda Metro Jaya pernah membongkar kasus satu orang warga Indonesia yang memiliki 169 e-KTP dan semuanya asli. Kerjanya itu adalah membobol ATM dan perbankan.

"Sidik jari dan biometriknya juga sama. Hanya nama yang dibolak-balik, ada yang pakai alias. Ada juga yang pakai kacamata, jenggot, pakai kumis. Ada yang tertulis menikah dan lajang. Ini yang mulai kita tertibkan," katanya.

Dia menambahkan, contoh Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga ber-KTP ganda juga terjadi di Kabupaten Pangkep, Sulsel. Namanya Abdul Rahman, lahir di Pangkep tetapi juga Abd Rahman, orang yang sama, lahir di Ujung Pandang.

Contoh-contoh seperti ini, kata Tjahjo, masuk dalam 3,2 juta warga yang data kependudukannya bermasalah dan masuk dalam 4,5 juta warga negara Indonesia yang belum lakukan perekaman data kependudukannya dengan baik.

Di kesempatan yang sama, Mendagri minta kepada warga yang belum melakukan perekaman akan menyegerakan perekaman data kependudukannya, memastikan apakah ada yang masih hidup atau meninggal, memastikan apakah alamatnya masih sama atau tidak. Selain itu, juga perlu disegerakan karena Pilkada dan Pemilu semakin dekat. Dia juga mengingatkan, bagi yang sudah pernah punya e-KTP tetapi tidak mendaftar kembali pasti akan ditolak.

Selain itu, Mendagri juga meminta agar cara Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang mengurusi pelayanan e-KTP dapat ditiru. "Wali Kota Surabaya memerintahkan anak buahnya door to door, habis magrib, dari rumah ke rumah mengecek warganya soal e-KTP. Jika semua daerah berinisiatif yang sama, maka saya kira masalah ini akan selesai dengan baik," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag
Kasus Dugaan Penistaan Agama Pegawai Kemenhub, Polisi Bakal Periksa Saksi Ahli MUI & Kemenag

“Kemudian penyidik akan berkoordinasi dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kementerian Agama, ahli bahasa, ahli pidana,” kata Ade Ary

Baca Selengkapnya
Si Kembar Rihana Rihani Disebut Dibekingi Polisi Berpangkat AKBP, Begini Faktanya
Si Kembar Rihana Rihani Disebut Dibekingi Polisi Berpangkat AKBP, Begini Faktanya

Si Kembar Rihana Rihani ditangkap di Apartemen M Town Residence, Gading Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya
Saling Kenal, Petugas Imigrasi Tewas Jatuh dari Apartemen di Tangerang Tak Sedang Bertugas saat Temui WN Korea
Saling Kenal, Petugas Imigrasi Tewas Jatuh dari Apartemen di Tangerang Tak Sedang Bertugas saat Temui WN Korea

Hasil pemeriksaan polisi menunjukan keduanya sudah setahun saling kenal.

Baca Selengkapnya
Komisioner KPU Jakarta Utara Diteror Bangkai Ayam dan Surat Ancaman, Polisi Turun Tangan
Komisioner KPU Jakarta Utara Diteror Bangkai Ayam dan Surat Ancaman, Polisi Turun Tangan

Polisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Ibu Banting Anak hingga Tewas: Pelaku Tempramental dan Suka Berkata Kasar
Fakta Baru Kasus Ibu Banting Anak hingga Tewas: Pelaku Tempramental dan Suka Berkata Kasar

Polisi menemukan fakta baru kasus ibu bernama TY yang membanting anak kandungnya hingga tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Ikut Terseret Pembunuh Pegawai Koperasi di Palembang, Apa Perannya?
Wanita Ini Ikut Terseret Pembunuh Pegawai Koperasi di Palembang, Apa Perannya?

PT diamankan di tempat pelariannya di Empat Lawang, Sumatera Selatan. S

Baca Selengkapnya
Suami Aniaya Istri Hingga Tewas Ternyata Karyawan PT KAI, Pernah Menikah & Cerai Karena KDRT
Suami Aniaya Istri Hingga Tewas Ternyata Karyawan PT KAI, Pernah Menikah & Cerai Karena KDRT

AAW selama ini ditempatkan di Depo Lokomotif Cipinang, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Suami Bunuh dan Cor Jasad Istri di Makassar: Korban Sudah Tewas Sejak 2017
Fakta Baru Kasus Suami Bunuh dan Cor Jasad Istri di Makassar: Korban Sudah Tewas Sejak 2017

Terungkap fakta terbaru kasus suami bunuh dan cor jasad istrinya di dalam rumah di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar

Baca Selengkapnya
Pengakuan Pembunuh Pegawai Koperasi Saat Jadi Buronan: Sering Dihantui Korban, Hidup Tak Tenang
Pengakuan Pembunuh Pegawai Koperasi Saat Jadi Buronan: Sering Dihantui Korban, Hidup Tak Tenang

"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL

Baca Selengkapnya
Kasus Petugas Imigrasi Jatuh dari Apartemen, WN Korea dan Korban Sempat Pergi dengan Korban
Kasus Petugas Imigrasi Jatuh dari Apartemen, WN Korea dan Korban Sempat Pergi dengan Korban

Polda Metro Jaya menemukan fakta baru kasus petugas imigrasi jatuh dari apartemen di kawasan Parung Jaya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kasus Mayat di Koper, Pelaku Ingin Senang-Senang Lalu Berubah Marah saat Korban Minta Nikah
VIDEO: Kasus Mayat di Koper, Pelaku Ingin Senang-Senang Lalu Berubah Marah saat Korban Minta Nikah

Pelaku mengaku, hubungan dengan korban hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya
Usai Jadi Tersangka KDRT, Asep Pegawai Kemenhub Dipolisikan karena Injak Alquran
Usai Jadi Tersangka KDRT, Asep Pegawai Kemenhub Dipolisikan karena Injak Alquran

Polda Metro Jaya menerima laporan dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan pegawai Kemenhub Asep Kosasih Samapta.

Baca Selengkapnya