Mendagri soal bayi Debora: RS wajib tidak boleh menolak pasien
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo angkat bicara soal meninggalnya bayi berumur empat bulan bernama Tiara Debora Simanjorang yang diduga telat mendapat perawatan di IGD RS Mitra Keluarga Kalideres.
Dia meminta, agar kepala daerah melakukan pengecekan dan penyuluhan terhadap seluruh Rumah Sakit (RS) daerah atau swasta dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerahnya.
"Ini tanggung jawab gubernur, wali kota, bupati. Kami minta Pak Djarot (Gubernur DKI Jakarta) untuk mengundang rapat. Tanggung jawab kamu (gubernur) juga, seumpama ada RS lepas kontrol tidak mau menampung atau mengobati. Ini masalah uang, ada atau tidak. Kalau nunggu ngitung uang, sudah meninggal orangnya," kata Tjahjo di Jakarta, Selasa (12/9).
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa nama bayi Tengku Dewi Putri? Melalui postingan ini, Andrew menuliskan caption yang berbunyi, 'Hey Baby Luv. Zeya Savannah Luv.''
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
Untuk itu, dia meminta agar ke depannya seluruh rumah sakit bekerja sama dengan BPJS. Sebab, hampir seluruh masyarakat Indonesia terdaftar di BPJS Kesehatan untuk mendapatkan asuransi kesehatan.
"Terkait dengan itu kami sudah mengirim surat untuk mengingatkan kembali agar pemda untuk melakukan pengecekan. Semua kepala daerah harus mengecek RS, bahwa seluruh RS wajib tidak boleh menolak pasien," imbuhnya.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai BPJS Kesehatan. Dia mengatakan, hal ini sudah dibicarakan dengan pihak BPJS dan dalam waktu satu hingga dua bulan draft Perpres harus diselesaikan.
"Kemarin kesepakatan dengan BPJS diusulkan ke Perpres, karena ini akan mengikat semua, tidak hanya daerah tapi semua lembaga, semua komponen. Kita sedang cari solusisnya, termasuk punishment dan reward-nya sedang diusulkan," tegas Tjahjo.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTernyata kemaluan korban terpotong cukup dalam sehingga langsung dilarikan ke RSUD.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca Selengkapnya