Mendagri yakin Pemda tak sengaja endap dana di bank
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai, pemerintah daerah tidak dengan sengaja mengendapkan uangnya di bank. Menurutnya, pasti ada alasan yang rasional atas keputusan tersebut.
"Hanya kemarin Bapak Presiden mengingatkan bahwa pertumbuhan daerah itu sangat penting sekali. Proses tender harus lebih awal, sehingga kuartal pertama yang tersisa hampir Rp 246 triliun itu kalau bisa diserap, digelontorkan ke bawah, akan bisa membantu proses pertumbuhan masyarakat di daerah," katanya di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (7/8).
Dia menegaskan, tidak ada niat seorang gubernur untuk menyimpan anggaran. Bisa saja keputusan mengambil keputusan untuk menyimpan anggaran di bank karena ada proses lelang di kementerian/lembaga yang terlambat.
-
Kenapa Budi Arie menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.'Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63,' kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Bagaimana PKS usul Jokowi tunjukkan sikap bijak? “Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren.“
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi kembali ke Solo? Presiden Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi resmi pulang ke kampung halaman, Solo usai purna tugas, Minggu (20/10) malam.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Saya kira warning (peringatan) dari Presiden Jokowi harus jadi acuan seluruh gubernur bahwa penyerapan itu penting, menyangkut percepatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat," tegas politisi PDI Perjuangan ini.
Sebelumnya Jokowi memberi peringatan kepada pemda yang banyak mengendapkan anggaran negara. Provinsi DKI Jakarta menempati peringkat pertama.
"Pak Ahok (Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama), duitnya (pemda DKI) memang gede (besar) tapi nyimpannya juga gede. Masih ada Rp 13,9 triliun. Ini harus dikeluarkan," kata Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Kamis (4/8).
"Di Jawa Barat nomor dua, Rp 8,3 triliun. Jawa Timur masih gede juga Rp 3,9 triliun. Riau Rp 2,86 triliun. Papua Rp 2,59 triliun, Jawa Tengah Rp 2,46 triliun. Kalimantan Timur, Rp 1,57 triliun. Banten, Rp 1,52 triliun. Bali, Rp 1,4 triliun. Aceh, Rp 1,4 triliun".
Presiden menuturkan, pada Mei 2016 lalu, ada Rp 246 triliun uang mengendap. Sementara pada Juni 2016, mengalami penurunan menjadi Rp 214 triliun. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekretaris DPRD mengatakan tidak ada aturan yang melarang anggota dewan untuk menggadaikan SK mereka kepada bank.
Baca SelengkapnyaKetua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.
Baca SelengkapnyaWahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.
Baca SelengkapnyaBey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaLedia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Baca SelengkapnyaMabes Polri Pastikan Proses Hukum Kades di Jateng Terkait Dugaan Pemotongan Dana Aspirasi
Baca Selengkapnya