Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendagri yakin Pemda tak sengaja endap dana di bank

Mendagri yakin Pemda tak sengaja endap dana di bank Mendagri Tjahjo Kumolo. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai, pemerintah daerah tidak dengan sengaja mengendapkan uangnya di bank. Menurutnya, pasti ada alasan yang rasional atas keputusan tersebut.

"Hanya kemarin Bapak Presiden mengingatkan bahwa pertumbuhan daerah itu sangat penting sekali. Proses tender harus lebih awal, sehingga kuartal pertama yang tersisa hampir Rp 246 triliun itu kalau bisa diserap, digelontorkan ke bawah, akan bisa membantu proses pertumbuhan masyarakat di daerah," katanya di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (7/8).

Dia menegaskan, tidak ada niat seorang gubernur untuk menyimpan anggaran. Bisa saja keputusan mengambil keputusan untuk menyimpan anggaran di bank karena ada proses lelang di kementerian/lembaga yang terlambat.

Orang lain juga bertanya?

"Saya kira warning (peringatan) dari Presiden Jokowi harus jadi acuan seluruh gubernur bahwa penyerapan itu penting, menyangkut percepatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat," tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya Jokowi memberi peringatan kepada pemda yang banyak mengendapkan anggaran negara. Provinsi DKI Jakarta menempati peringkat pertama.

"Pak Ahok (Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama), duitnya (pemda DKI) memang gede (besar) tapi nyimpannya juga gede. Masih ada Rp 13,9 triliun. Ini harus dikeluarkan," kata Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Kamis (4/8).

"Di Jawa Barat nomor dua, Rp 8,3 triliun. Jawa Timur masih gede juga Rp 3,9 triliun. Riau Rp 2,86 triliun. Papua Rp 2,59 triliun, Jawa Tengah Rp 2,46 triliun. Kalimantan Timur, Rp 1,57 triliun. Banten, Rp 1,52 triliun. Bali, Rp 1,4 triliun. Aceh, Rp 1,4 triliun".

Presiden menuturkan, pada Mei 2016 lalu, ada Rp 246 triliun uang mengendap. Sementara pada Juni 2016, mengalami penurunan menjadi Rp 214 triliun. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Baru Beberapa Hari Dilantik, Anggota DPRD Kota Serang Ramai-Ramai Gadaikan SK ke Bank
Baru Beberapa Hari Dilantik, Anggota DPRD Kota Serang Ramai-Ramai Gadaikan SK ke Bank

Sekretaris DPRD mengatakan tidak ada aturan yang melarang anggota dewan untuk menggadaikan SK mereka kepada bank.

Baca Selengkapnya
Ramai Anggota Dewan Gadai SK, Ketua DPRD DKI: Warga Negara kan Boleh Pinjam Uang ke Bank
Ramai Anggota Dewan Gadai SK, Ketua DPRD DKI: Warga Negara kan Boleh Pinjam Uang ke Bank

Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran
Kabareskrim: Ada Kades Kumpulkan Dana Desa untuk Plesiran

Wahyu menilai, penyelewengan dana desa ini diakibatkan para kepala desa tak memiliki pengetahuan yang memadai.

Baca Selengkapnya
Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya
Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya

Bey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal

Ledia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya
Mabes Polri Pastikan Proses Hukum Kades di Jateng Terkait Dugaan Pemotongan Dana Aspirasi
Mabes Polri Pastikan Proses Hukum Kades di Jateng Terkait Dugaan Pemotongan Dana Aspirasi

Mabes Polri Pastikan Proses Hukum Kades di Jateng Terkait Dugaan Pemotongan Dana Aspirasi

Baca Selengkapnya