Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendesak Sukmawati klarifikasi puisi 'Ibu Indonesia' agar tak jadi polemik panjang

Mendesak Sukmawati klarifikasi puisi 'Ibu Indonesia' agar tak jadi polemik panjang sukmawati baca puisi. ©2018 youtube

Merdeka.com - Sukmawati Soekarnoputri tengah diperbincangkan. Awal mulanya karena puisi 'Ibu Indonesia' yang dia bacakan di acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 pada akhir pekan lalu.

Sejumlah kalimat dalam puisi yang dia bacakan dinilai multitafsir. Bahkan akibat puisi itu pula, Sukmawati sampai dilaporkan ke kepolisian.

Seorang pengacara bernama Denny Adrian Kushidayat, dan politisi Partai Hanura, Amron Asyhari melaporkan adik Rachmawati Soekarnoputri itu. Denny mewakil mengaku mewakili umat Islam dalam membuat laporan karena menilai Sukmawati dalam puisinya sudah melecehkan dan menghina umat Islam.

"Kalimat pembuka itu syariat Islam disandingkan dengan sari konde, itu enggak pantas. Kalau saya harus jujur dia lebih parah dari Ahok," ujar Denny di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (3/4).

Sukmawati juga dilaporkan Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polda Jawa Timur. Laporan ini dibuat agar kepolisian menindaklanjuti dan diproses guna mengantisipasi keributan dan mengakhiri kegaduhan yang sedang terjadi di masyarakat.

"Saya mewakili Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) menindaklanjuti pernyataan tentang penyampaian puisi dari Sukmawati," kata Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim, Rudi Tri Wahid, didampingi Banser dan lima perwakilan Ansor di Mapolda Jatim di Surabaya.

Agar tak menjadi polemik berkepanjangan, Sukmawati didesak memberikan klarifikasi. Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai hal itu memang sangat sensitif meskipun puisi merupakan sebuah bentuk ekspresi.

Dia menilai masyarakat memiliki interpretasi yang berbeda. Sehingga masyarakat memiliki respons yang sangat beragam.

"Saya kira mesti diklarifikasi oleh Sukma, karena lama menimbulkan interpretasi yang berbeda. Terutama dari umat Islam, karena yang disebutkan syariat Islam," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/4).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengimbau agar masyarakat dapat belajar dari pengalaman saat Pilkada Jakarta 2017. Saat itu isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dapat menimbulkan kegaduhan.

"Kita sudah lihat pelajaran mengangkat tema-tema yang seperti itu dan keyakinan pribadi yang tentu saja setiap orang-orang punya keyakinan masing-masing. Kalau tahu takaran bisa menimbulkan sebuah kegaduhan harusnya tahu risiko seperti apa," jelas Fadli.

Tak cuma Faldi, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga meminta Sukmawati Soekarnoputri memberikan klarifikasi terhadap puisi 'Ibu Indonesia' yang dibacakan.

"Secara pribadi tentu saja, yaitu Sukmawati harus memberikan klarifikasi. Jangan sampai pernyataan-pernyataan kemudian menimbulkan salah tafsir," kata Hasto di Jakarta, Selasa (3/4).

"Inilah yang kami harapkan (memberikan klarifikasi). Tabayun saja. Kita kan bangsa yang berdialog," jelas Hasto.

Namun sejak video dirinya membaca puisi ramai beredar, Sukmawati belum memberikan penjelasannya.

Berikut isi lengkap puisi 'Ibu Indonesia'yang dibacakan Sukmawati:

Ibu Indonesia

Aku tak tahu Syariat Islam

Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah Lebih cantik dari cadar dirimu

Gerai tekukan rambutnya suci

Sesuci kain pembungkus ujudmu

Rasa ciptanya sangatlah beraneka

Menyatu dengan kodrat alam sekitar

Jari jemarinya berbau getah hutan

Peluh tersentuh angin laut

Lihatlah ibu Indonesia

Saat penglihatanmu semakin asing

Supaya kau dapat mengingat

Kecantikan asli dari bangsamu

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif

Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia

Aku tak tahu syariat Islam

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Lebih merdu dari alunan adzan mu

Gemulai gerak tarinya adalah ibadah

Semurni irama puja kepada Illahi

Nafas doanya berpadu cipta

Helai demi helai benang tertenun

Lelehan demi lelehan damar mengalun

Canting menggores ayat ayat alam surgawi

Pandanglah Ibu Indonesia

Saat pandanganmu semakin pudar

Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu

Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Terharu dan Hentikan Pidato saat Ingat Tiga Stanza Lirik Indonesia Raya
Megawati Terharu dan Hentikan Pidato saat Ingat Tiga Stanza Lirik Indonesia Raya

Megawati merasa sang pembuat lirik sudah membuat Indonesia Raya dengan mengacu kondisi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Puisi Komarudin Jelang Pembukaan Rakernas PDIP: Jangan Jadi Pengecut Apalagi Pengkhianat
Puisi Komarudin Jelang Pembukaan Rakernas PDIP: Jangan Jadi Pengecut Apalagi Pengkhianat

PDI Perjuangan mengambil tema Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang

Baca Selengkapnya
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama
Guyonan Suswono soal Janda Kaya Dinilai Hanya Soal Kepatutan, Tak Ada Unsur Penistaan Agama

Dia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.

Baca Selengkapnya
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Dipanggil Bawaslu Imbas Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran, Suswono: Sudah Ditangani Tim Hukum
Dipanggil Bawaslu Imbas Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran, Suswono: Sudah Ditangani Tim Hukum

Suswono dilaporkan ke Bawaslu oleh Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit.

Baca Selengkapnya
Megawati: Politik Sekarang Pragmatis, Melupakan Suara Hati Hanya Demi Ambisi Kekuasaan
Megawati: Politik Sekarang Pragmatis, Melupakan Suara Hati Hanya Demi Ambisi Kekuasaan

Megawati menilai, politik saat ini mengabaikan nilai-nilai yang terkandung dalam lirik lagu Indonesia Raya.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan ke Polisi Gara-Gara Pantun Sindir Jokowi, Begini Reaksi Butet Kartaredjasa
Dilaporkan ke Polisi Gara-Gara Pantun Sindir Jokowi, Begini Reaksi Butet Kartaredjasa

Butet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).

Baca Selengkapnya
Butet Kartaredjasa Diadukan ke Bareskrim Diduga Sebar Hoaks Ngaku Diintimidasi Polisi
Butet Kartaredjasa Diadukan ke Bareskrim Diduga Sebar Hoaks Ngaku Diintimidasi Polisi

Pihak panitia sudah memberikan penjelasan bahwa kedatangan polisi dalam pentas tersebut untuk mengawal acara.

Baca Selengkapnya
Rakernas V PDIP Bakal Ditutup dengan Pidato Megawati
Rakernas V PDIP Bakal Ditutup dengan Pidato Megawati

Rapat kerja nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, memasuki hari terakhir, Minggu (26/5).

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi soal Pidato Megawati di Rakernas PDIP
Respons Jokowi soal Pidato Megawati di Rakernas PDIP

Jokowi menilai pernyataan Megawati ditujukan untuk internal PDIP.

Baca Selengkapnya
Butet dan Agus Noor Ngaku Diintimidasi Polisi, PDIP Khawatir Terwujudnya Neo Orba
Butet dan Agus Noor Ngaku Diintimidasi Polisi, PDIP Khawatir Terwujudnya Neo Orba

Sudah seyogyanya semua pihak dapat memahami esensi dari suatu gelaran acara, terlebih bagi aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto

Pernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.

Baca Selengkapnya