Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendikbud akan tata ulang kurikulum termasuk ujian nasional

Mendikbud akan tata ulang kurikulum termasuk ujian nasional Hari pertama sekolah. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Tidak hanya mewacanakan program Full Day School, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy juga akan menata ulang kurikulum pendidikan nasional. Penekanannya pada aspek pendidikan kewarganegaraan (civic education) secara proporsional. Semisal pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air dan semangat bela negara serta budi pekerti dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

"Kami akan mengevaluasi terhadap model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional. Termasuk di dalamnya ujian akhir nasional dan pembentuk kurikulum yang menjaga keseimbangan aspek muatan lokal dan aspek nasional," kata Muhadjir di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (9/8).

Muhadjir menerangkan untuk pendidikan dasar, 70 persen kurikulum ditekankan pada aspek budi pekerti dan pembangunan karakter sebagai bagian dari revolusi mental. Sementara untuk pendidikan tinggi 60 persen politeknik dan 40 persen sains.

Mendikbud juga menjanjikan jaminan hidup untuk guru yang ditugaskan di daerah terpencil. Seperti memberikan tunjangan fungsional yang memadai, asuransi keselamatan kerja. Muhadjir juga menjanjikan fasilitas pendidikan yang memadai dalam upaya pengembangan keilmuan.

"Kami akan melakukan pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah terutama wilayah-wilayah yang selama ini diidentifikasi sebagai area dimana tingkat dan pelayanan pendidikan rendah atau buruk harus dilakukan," janji Muhadjir.

Fasilitas yang dimaksud adalah menyediakan dan membangun sarana transportasi dan perbaikan jalan menuju sekolah. Sehingga baik guru maupun siswa bisa menjangkau lokasi sekolah dengan aman. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga akan membuat kebijakan rekrutmen dan distribusi tenaga pengajar yang berkualitas secara merata.

Dia menambahkan, dari berbagai penelitian terungkap banyak guru yang ditugaskan di daerah enggan melaksanakan kewajibannya secara profesional. Tak sedikit pula temuan tentang guru-guru non reguler ikut mengajar yang mengakibatkan siswa terlantar.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP