Mendikbud Mendapat Laporan Ada 50 Orang Menyamar jadi Pelajar saat Demo di DPR
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy telah mendapatkan laporan dari kepolisian bahwa terdapat 50 orang yang bukan siswa tertangkap saat demo di Gedung DPR, kemarin (30/9). Dia menjelaskan sebagian besar dari mereka bukan siswa tetapi menyamar dengan mengenakan pakaian sekolah.
"Berdasarkan laporan dari pihak kepolisian sekitar 50-an," kata Muhadjir usai melakukan upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Monumen Pancasila Sakti, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (1/10).
Muhadjir kini sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait hal tersebut. Dia juga belum bisa memastikan dalam demo di DPR tersebut terdapat siswa.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana cara dosen ini menyamar jadi mahasiswa? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
"Mungkin masih ada tapi sampai sekarang saya belum dapat laporan dari lapangan," ujar Muhadjir.
Dia menjelaskan tidak ada sanksi untuk para siswa yang kedapatan ikut demo. Menurut dia, dalam dunia pendidikan tidak ada sanksi. Tetapi Muhadjir menghimbau kepada pemerintah daerah, guru dan orang tua agar selalu mengawasi.
"Enggak adalah. Pendidikan masa main sanksi," ungkap Muhadjir.
Saat ini, menurut dia, jika siswa tidak hadir, pihak orang tua wajib memberi tahu kepada guru di sekolah. Kemudian, jika di luar sekolah pihak sekolah tetap bertanggungjawab.
"Sampai memastikan bahwa anak itu berada di tangan orang tuanya dengan selamat," tandas dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta sejauh ini pihaknya belum menentukan sanksi bagi para pelajar yang ikut demo.
Baca SelengkapnyaKejari Depok mencurigai ada dugaan tindak pidana korupsi dalam manipulasi persyaratan administratif.
Baca SelengkapnyaAda indikasi mobilisasi anak-anak sekolah ini dilakukan pada sore hari di batas waktu pelarangan demo dengan pola yang mirip.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPlh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menemukan dugaan kecurangan pemilu 2024 berupa mobilisasi pemilih secara ilegal.
Baca Selengkapnya