Mendikbud masih selidiki motif buku 'Aku Berani Tidur Sendiri'
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sampai saat ini masih mendalami motif di balik produksi buku 'Aku Berani Tidur Sendiri'. Apabila nantinya terbukti ada unsur kesengajaan, ia memastikan akan memberikan sanksi terhadap penerbit buku tersebut.
"Sedang saya suruh tim Kemendikbud untuk menyelidiki motif pembuatan itu. Kalau itu memang pelanggaran yang disengaja, akan kita tindak," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/2).
Meski demikian, Muhadjir memberi sinyal akan mengambil sanksi tegas terhadap PT Tiga Serangkai Solo selaku induk perusahaan Tiga Ananda, penerbit buku berjudul 'Aku Berani Tidur Sendiri'. Sebab, setiap buku yang akan diedarkan seharusnya terlebih dahulu mengikuti prosedur Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa Mahfud tidak ingin membuang reputasinya? “Saya tidak akan membuang reputasi saya selama 24 tahun ke belakang lalu akan mengubah diri 5 tahun ke depan,“ tegas Mahfud.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
"Padahal setiap bahan pelajaran itu kan mesti harus melalu pemeriksaan dari pusat perbukuan kita, badan perlindungan dan pengembangan," jelasnya.
Sementara itu, Muhadjir memastikan buku yang bermuatan konten negatif terhadap anak-anak itu telah ditarik dari peredaran. Dia juga meminta penerbit mengembalikan uang ke konsumen yang telah terlanjur membeli buku tersebut.
Sebelumnya, PT Tiga Serangkai Solo selaku induk perusahaan Tiga Ananda, penerbit buku berjudul 'Aku Berani Tidur Sendiri dan Aku Belajar Mengendalikan Diri' mengakui telah melakukan kekhilafan dalam pengemasan materi satu buku berisi 2 judul cerita tersebut.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, ada kekhilafan pengemasan sehingga menjadi tidak pantas dibaca anak-anak," ujar General Manager PT Tiga Serangkai, Mas Adimuawan, Selasa (21/2).
Ia mengatakan, sebenarnya maksud dan tujuan buku yang diterbitkan tersebut adalah untuk membantu orang tua menjelaskan pada anak, tentang pentingnya melindungi diri dari orang yang berniat tidak terpuji.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am meminta agar penulis lebih paham terhadap norma-norma yang ada di masyarakat.
Dia mengamini bahwa pendidikan seksual terhadap anak-anak perlu kehati-hatian dalam menyampaikannya. Oleh sebab itu, menurutnya baik penerbit ataupun penulis harus lebih peka terhadap sensitifitas masyarakat, serta tidak memaksa menerbitkan satu buku jika berpotensi menimbulkan kekhawatiran.
"Yang berkaitan dengan sensitifitas publik yang bisa jadi norma yang benar menurut penulis tetapi belum bisa menjadi kebenaran yang bersifat publik ya jangan dipaksakan," kata Asrorun saat bertemu dengan perwakilan PT Tiga Serangkai, induk perusahaan penerbit buku tersebut, Jumat (24/2).
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UGM membentuk tim untuk mendalami permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam buku tersebut dijelaskan soal konflik kepentingan yang mempengaruhi tugas dan tanggung jawab pejabat negara
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengaku mendapatkan laporan adanya pelanggaran PPDB seperti jual beli kursi di sekolah.
Baca SelengkapnyaDekan FIB UGM Setiadi mengatakan tim Ad Hoc telah bekerja melakukan fakta dan bukti soal tuduhan plagiasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyitaan buku catatan milik Hasto tidak ada kaitannya dengan agenda politik apa pun
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti mengaku masih perlu ada pembahasan lebih lanjut perihal perlindungan terhadap para tenaga pengajar.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, ada kesalahan penempatan huruf pada ayat 8 Surat Al-Kahfi.
Baca SelengkapnyaSalah satu masukan terkait Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti bicara nasib program Merdeka Belajar Nadiem Makarim
Baca SelengkapnyaSejak kecil, sosok ini dikenal sebagai anak yang rajin belajar.
Baca SelengkapnyaRegulasi ini akan memberi jaminan kepada media-media lokal maupun nasional.
Baca Selengkapnya