Mendikbud Muhadjir tekankan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik

Merdeka.com - Saat ini bahasa Indonesia sedang berjuang untuk memanfaatkan perannya sebagai lambang identitas bangsa di tengah maraknya penggunaan bahasa asing di ruang publik. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat membuka Kongres Bahasa Indonesia ke-XI, di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (28/10).
Menurut Muhadjir, penegakan kejayaan identitas bangsa ini perlu dilakukan melalui penegakan peraturan kebahasaan sebagai upaya untuk mengendalikan bahasa asing di ruang publik, tanpa mengendurkan upaya untuk menguasai bahasa Inggris dan asing lainnya.
Peranan dan fungsi bahasa Indonesia sangat penting karena tertuang dalam pasal 25 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009, yaitu tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
"Saya meminta kepada pemangku kepentingan agar ruang publik di Indonesia tertib dan taat dalam penggunaan bahasa Indonesia. Marilah kita dengan tidak segan-segan memberikan teguran, memberikan laporan kalau kita menemukan penggunaan bahasa selain Bahasa Indonesia di ruang publik yang sekiranya perlu diluruskan," katanya.
Menurutnya, keberadaan bahasa asing perlu ditertibkan atau disesuaikan dalam penggunaannya, meskipun Undang-undang nomor 24 tahun 2009 memperbolehkan penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah, tetapi yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian dengan kondisi yang ada.
"Mari kita utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing," tambahnya.
Baru-baru ini Kemendikbud melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga telah menerjemahkan nama layanan transportasi publik di Jakarta yang bernama Mass Rapid Transit (MRT), menjadi Moda Raya Terpadu (MRT).
Bagi Mendikbud, posisi bahasa Indonesia harus diutamakan sebagai identitas bangsa, pemersatu keberagaman. Bahasa daerah harus membentuk generasi muda Indonesia yang sadar akan kebesaran tradisi dan budaya. Sementara bahasa asing harus mampu menyiapkan generasi muda Indonesia bersaing dan akrab dalam pergaulan dunia global.
Muhadjir juga telah menginstruksikan kepada guru-guru bahasa Indonesia supaya menguasai bahasa daerah di mana ia ditugaskan mengajar. Tapi guru juga harus menguasai bahasa asing yang utama (Inggris).
"Sehingga guru dapat menjadi penghubung dalam upaya pengutamaan bahasa Indonesia, pelestarian bahasa daerah dan melengkapi kemampuan bahasa asing bagi para siswa-siswinya," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya