Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendikbud-Ristek: 25 Persen Sekolah Sudah Melaksanakan Belajar Tatap Muka

Mendikbud-Ristek: 25 Persen Sekolah Sudah Melaksanakan Belajar Tatap Muka Mendikbud Nadiem Makarim. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim menyatakan pembelajaran tatap muka di sekolah tidak bisa ditunda lagi demi menyelamatkan pembelajaran dan kesehatan mental murid. Saat ini, sebanyak 25 persen sekolah sudah membuka sekolah tatap muka.

“Sudah terlalu lama saat ini proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terjadi. Dan kita tidak bisa menunggu lagi dan mengorbankan pembelajaran dan kesehatan mental murid-murid kita. Pada saat ini mungkin enggak banyak orang tahu, tapi sebenarnya 25 persen dari sekolah kita sudah melaksanakan tatap muka," kata Nadiem dalam acara Live Talkshow Dalam Rangka Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 yang digelar PDIP, Rabu (5/5).

Menteri Nadiem menjelaskan evaluasi atas pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan sejak pandemi covid-19. Pertama ada masalah konektivitas sinyal dan siswa yang tidak punya gawai.

"Padahal, yang seperti ini adalah fundamental untuk pelaksanaan PJJ. Sehingga, pelaksanaan PJJ pun di berbagai daerah sangat sulit dilakukan," imbuhnya.

Kedua, lanjut Nadiem, adalah dampak kepada psikososial kepada siswa. Banyak sekali anak yang mengalami kebosanan di dalam rumah akibat banyaknya video conference yang dilakukan.

Pihaknya mengevaluasi bahwa kondisi belajar tidak dinamis; "Siswa kesepian dan mengalami depresi karena tidak bertemu dengan teman-teman dan gurunya," ujar dia.

Ditambah berbagai masalah lain, mulai dari stres yang disebabkan terlalu banyak berinteraksi di rumah dan kurang ke luar. Nadiem mengaku pihaknya juga menerima laporan siswa yang mengalami berbagai macam kekerasan domestik selama di rumah.

"Ini juga terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Juga peningkatan level stres daripada orang tua. Yang dengan kesibukannya juga harus membantu membimbing anaknya dalam proses pembelajaran jarak jauh," urainya.

Atas faktor di atas, pemerintah membuat penilaian bahwa PJJ tidak optimal. Khususnya di wilayah pelosok dan terluar yang infrastruktur teknologinya kurang memadai.

"Kita tidak bisa menunggu lagi dan mengorbankan pembelajaran dan kesehatan mental daripada murid-murid kita," tegas Nadiem.

Oleh sebab itu, Kemendikbud-Ristek membuka sekolah tatap muka secara perlahan. Selain pembahatasan kapasitas, kegiatan yang dilakukan hanya pembelajaran saja tanpa ada ekstrakurikuler ataupun makan di kantin.

“Tidak ada aktivitas di luar pembelajaran sendiri. Jadinya masuk sekolah tidak ada ekskul, tdiak ada kantin. Masuk sekolah dan langsung pulang. Setengah daripada kapasitas kelasnya itu tidak bisa di satu ruangan di saat yang sama. Jadi semua sekolah untuk melakukan tatap muka harus melakukan proses rotasi,” jelasnya.

Meski mewajibkan sekolah membuka opsi sekolah tatap muka, Nadiem mengingatkan bahwa keputusan apakah murid bisa ke sekolah tetap berada di tangan orang tua.

Ia mengingatkan bahwa sektor lain seperti wisata sudah dibuka, maka memang sudah saatnya sekolah ikut dibuka perlahan.

“Sektor lain sudah terbuka, kita sudah melihat anak di mal, sinema sudah terbuka, tempat kerja susah buka. Mengapa anak anak kita masih belum kembali ke sekolah? Ini adalah kebijakan yang menjawab tantangan tersebut, bahwa kita tidak bisa menciptakan satu generasi yang mengalami learning loss,” terang Nadiem.

Anggota Komisi X DPR, Andreas Hugo Pareira mengatakan pihaknya mengapresiasi Pemerintah yang sudah melakukan evaluasi dan memahami permasalahan yang terjadi. Mau tak mau, harus diakui bahwa di era pandemi maupun new normal, faktor teknologi informasi sangat menentukan sukses atau tidaknya proses pendidikan.

Selain itu, para guru juga harus disiapkan baik dari segi vaksinasi maupun prosedur lainnya. Sehingga Sekolah harus sudah memulai opsi pendidikan tatap muka dengan segala situasinya.

"Akan tetapi, yang kita penting untuk garis bawahi adalah keputusan tetap ada pada orang tua murid dan siswa, apakah akan melakukan PJJ atau sekolah tatap muka," kata Andreas.

Reporter: Delvira Hutabarat

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DKI Terapkan Sekolah PJJ 50 Persen saat KTT ASEAN 4-7 September 2023
DKI Terapkan Sekolah PJJ 50 Persen saat KTT ASEAN 4-7 September 2023

Nantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya

Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.

Baca Selengkapnya
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi

Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel

Akibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.

Baca Selengkapnya
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.

Baca Selengkapnya
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun

Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun

Baca Selengkapnya
KTT ASEAN Jakarta, 1.108 Sekolah di Sembilan Kecamatan Terapkan PJJ 100%
KTT ASEAN Jakarta, 1.108 Sekolah di Sembilan Kecamatan Terapkan PJJ 100%

Tanggal 4-7 wilayah-wilayah yang yang bersinggungan ke tempat untuk venue dan penginapan KTT ASEAN itu PJJ total 100 persen di 9 kecamatan.

Baca Selengkapnya
Bela Menko Muhadjir, Pemuda Muhammadiyah Tersengat Pernyataan Menteri Nadiem
Bela Menko Muhadjir, Pemuda Muhammadiyah Tersengat Pernyataan Menteri Nadiem

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik

Baca Selengkapnya
Seluruh Siswa di Kuta Selatan Belajar dari Rumah Saat Perhelatan WWF
Seluruh Siswa di Kuta Selatan Belajar dari Rumah Saat Perhelatan WWF

Pembelajaran daring tersebut, bertujuan agar mengurai kepadatan lalu lintas

Baca Selengkapnya
Sistem Zonasi Bakal Dihapus, Begini Tujuan Awal Ditetapkan
Sistem Zonasi Bakal Dihapus, Begini Tujuan Awal Ditetapkan

Jalur zonasi ini pertama kali diimplementasikan tahun 2017 pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Baca Selengkapnya
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun

Ayo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.

Baca Selengkapnya