Mendikbud terkejut Belanda ingin kembalikan 1.500 artefak Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah Belanda melalui Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengembalikan 1.500 artefak ke Indonesia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, hal itu sangat mengejutkan.
"Saya rasa itu kejutan dari Perdana Menteri Belanda. Saya kira luar biasa. Itu satu itikad baik yang perlu dihargai," ungkap Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/11).
Menindaklanjuti pengembalian artefak, pemerintah akan mengirim tim ke Belanda. Di sana, tim bertugas melakukan pendataan mengenai jumlah dan jenis artefak yang akan dibawa kembali ke Tanah Air.
-
Mengapa artefak tersebut penting? 'Artefak ini adalah karya unik Bogazkoy. Untuk pertama kalinya, kita dihadapkan pada sebuah karya yang dihias dengan pemandangan yang dibuat dengan begitu rumit dan indah.
-
Mengapa artefak ini penting? Dalam sebuah pernyataan pers, Universitas Innsbruck mengatakan relik ini memiliki makna luar biasa karena kelangkaannya di antara artefak Kristen awal.
-
Apa peninggalan Belanda di Tapanuli Selatan? Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
-
Mengapa artefak ditemukan? Mereka tertarik dengan kemungkinan menemukan artefak kuno yang mudah rusak yang terawetkan di dalam es.
"Kita kan akan ke Belanda untuk bicarakan itu," ujarnya.
Muhadjir melanjutkan, setelah 1.500 artefak itu tiba di Tanah Air, pemerintah akan menempatkan di museum yang telah disediakan. Kalau misalkan buku maka akan ditempatkan di perpustakaan nasional.
"Ya di museum, museum yang sesuai dengan artefaknya," pungkas dia. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar artefak dicuri setelah perang brutal tahun 1906 yang menewaskan sekitar 1.000 orang Bali.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaArtefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.
Baca SelengkapnyaArtefak-artefak ini ternyata dijual oleh sindikat perdagangan barang antik internasional.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeris pusaka Klungkung, saksi bisu tragedi pembantaian Belanda di Puri Smarapura, kembali setelah 115 tahun.
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, proses evakuasi koleksi di ruangan terdampak kebakaran melibatkan tim ahli.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan memberikan kemudahan bagi izin pameran lukisan impor. Antara lain lukisan impor yang berhasil dilelang dapat langsung diproses.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Abdurrahman (AR) Baswedan bersama dengan Menteri Luar Negri H Agus Salim dalam mencari pengakuan dari negara lain atas kedaulatan negara Indonesia
Baca Selengkapnya