Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendikbud yakin sekolah lima hari mampu tangkal radikalisme

Mendikbud yakin sekolah lima hari mampu tangkal radikalisme Pekan Pendidikan dan Kebudayaan di Lippo Mall Puri. ©2017 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Kebijakan lima hari sekolah yang dicanangkan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy menjadi perdebatan tersendiri di dunia pendidikan. Sebagian ada yang sepakat dan sebagian lagi ada yang menolaknya.

Menanggapi hal itu, Muhadjir menyampaikan, ada beberapa keuntungan dari penerapan lima hari sekolah. Di antaranya adalah bisa menangkal radikalisme dan intoleransi. Lima hari sekolah juga dianggap Muhadjir mampu untuk meningkatkan peran keluarga dalam pendidikan.

"Dua hari libur kan bisa dimanfaatkan keluarga untuk berekreasi. Bisa untuk bertamasya menikmati kekayaan budaya dan keindahan alam di Indonesia. Menikmati kebudayaan dan kekayaan alam dalam rangka membangun rasa kebhinnekaan. Rasa kebhinnekaan ini akan membuat perilaku radikal dan intoleran akan berkurang," kata Muhadjir, Sabtu (15/7) di SMA Bopkri Satu Yogyakarta.

Sayang program ini ditentang banyak pihak. Bahkan, Presiden Joko Widodo mengeluarkan aturan baru dan membatalkan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017 tentang sekolah lima hari itu.

Muhadjir memaparkan, munculnya radikalisme dan intoleransi karena wawasan sempit tentang ke-Indonesian-an. Padahal Indonesia itu, lanjut Muhadjir, beraneka ragam baik suku, bahasa, agama maupun alamnya.

"Di sini bisa saja mayoritas tapi di daerah lain bisa jadi yang mayoritas jadi minoritas. Bagaimana mereka di sini mayoritas tapi di daerah lainnya menjadi minoritas dan diberlakukan berbeda. Rasa kebhinnekaan muncul jika masyarakat Indonesia saling berkunjung dan bertamasya ke daerah lain," ungkap Muhadjir.

Muhadjir juga menyampaikan, lima hari sekolah akan membuat keluarga memiliki peran di pendidikan. Pendidikan, kata Muhadjir, tak selamanya harus di sekolah. Dengan adanya waktu libur dua hari diharapkan orangtua akan kerap bertemu dengan anaknya.

"Dua hari libur bisa dimanfaatkan untuk melakukan interaksi intensif antara anak dengan orang tua. Ada waktu yang cukup bagi anak ingin bertemu orang tua. Keluarga juga bisa memainkan perannya dalam pendidikan," urai Muhadjir.

Muhadjir menuturkan, tidak ada paksaan untuk sekolah menerapkan lima hari sekolah. Bagi sekolah yang sudah siap, ucap Muhadjir, bisa segera menerapkannya. Sedangkan bagi yang belum siap jangan dipaksakan.

"DIY termasuk yang memelopori lima hari sekolah, sudah ada beberapa sekolah di DIY yang menerapkannya. Saya sangat berterima kasih sekali. Kemarin saya juga mencanangkannya di Riau. Di Bengkulu juga sudah kita canangkan. Senin depan akan kita canangkan di Palangkaraya," pungkas Muhadjir. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons MUI soal Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan
Respons MUI soal Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan

Pendidikan harus tetap berlangsung dengan memperhatikan peran orang tua dan guru, sehingga tidak ada istilah 'libur' dalam arti yang merugikan.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi VIII Dukung Wacana Libur Sekolah saat Ramadan, Ini Alasannya
Anggota Komisi VIII Dukung Wacana Libur Sekolah saat Ramadan, Ini Alasannya

Kemenag mengambil contoh beberapa pesantren yang juga meliburkan santri saat Ramadan menjelang.

Baca Selengkapnya
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun
Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun

Ayo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi

Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran
Mendikdasmen Ingin Bikin Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan, Ini Kata Gibran

Wapres pun optimis ide ini akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka

Wakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.

Baca Selengkapnya
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja
PBNU Ungkap Cara Gagalkan Kelompok Radikal Rekrut Anak dan Remaja

Tidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Guru & HUT PGRI, Bupati Kutai Timur Optimis Wujudkan Merdeka Belajar
Peringati Hari Guru & HUT PGRI, Bupati Kutai Timur Optimis Wujudkan Merdeka Belajar

Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes
Gubernur Sumbar: Waspadai Potensi Perilaku Menyimpang di Sekolah Asrama dan Ponpes

Namun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.

Baca Selengkapnya