Mendirikan HMI, Lafran Pane disebut layak jadi pahlawan
Merdeka.com - Mantan Ketua DPR RI Akbar Tanjung menyebut, Lafran Pane layak mendapat gelar pahlawan nasional. Menurut dia, Lafran memiliki sumbangsih dalam kemerdekaan Indonesia dan terlibat dalam mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"Beliau (Lafran Pane) nasionalis muslim, beliau pantas jadi pahlawan nasional karena turut berjuang dalam kemerdekaan," ungkap Akbar Tanjung di Palembang, Rabu (20/1).
Dijelaskannya, beberapa jasa yang pernah ditorehkan Lafran Pane di antaranya aktif dalam gerakan pemuda sebagai perintis kemerdekaan di Jakarta. Dia membuat kelompok Menteng Raya 31 yang konsisten mendukung kemerdekaan.
-
Kenapa Lafran Pane mendirikan HMI? Untuk mengaktualisasikan tentang Islam, Lafran pun memutuskan untuk mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam. HMI ini lahir menjadi sebuah reaksi terhadap situasi tersebut.
-
Bagaimana Lafran Pane mendirikan HMI? Untuk mengaktualisasikan tentang Islam, Lafran pun memutuskan untuk mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam. HMI ini lahir menjadi sebuah reaksi terhadap situasi tersebut.
-
Bagaimana LN Palar memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Siapa yang berjuang mempertahankan kemerdekaan di Padang? Bagindo Aziz Chan sendiri adalah tokoh penting bagi Kota Padang saat pihak kolonial Belanda menjajah wilayah tersebut.
-
Di mana Lafran Pane mendirikan HMI? Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia dan telah menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang dukung perjuangan kemerdekaan Indonesia? Sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina telah memberikan dukungan terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan pada tahun 1944.
"Kelompoknya juga bagian dari pemuda yang menculik Bung Karno ke Rengas Dengklok untuk mendesak memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan menolak kemerdekaan Indonesia adalah hadiah dari Jepang," terangnya.
Selain itu, Lafran Pane juga sebagai pendiri pertama HMI pada tanggal 5 Februari 1947 pada saat usianya 25 tahun. Cara rekruitmen yang dilakukannya adalah dengan cara pendekatan pada mahasiswa muslim usai melaksanakan salat Jumat.
"Saat itu, terkumpul 30 mahasiswa yang memiliki pemikiran yang sama dengan Lafran Pane. Kemudian terbentuklah HMI," ujarnya.
Dia mengakui, generasi muda saat ini tidak banyak mengenal Lafran Pane sebagai seseorang yang memiliki jasa besar untuk bangsa. Bahkan, di dalam buku sejarah namanya juga masih sedikit.
"Karena itu, kita usul kepada pemerintah mengangkat Lafran Pane sebagai pahlawan nasional," pungkas Ketua Dewan Penasehat KAHMI itu. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayahnya, Sutan Pangurabaan Pane, dikenal sebagai seorang jurnalis dan sastrawan yang mendirikan serta memimpin Surat Kabar Sipirok-Pardomuan.
Baca SelengkapnyaLafran Pane, pahlawan nasional asal Sipirok dengan segudang pemikirannya dan menjadi pionir berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Baca SelengkapnyaIa memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
Baca SelengkapnyaHarun Kabir selalu berkata, kalau kita tidak manusiawi, lalu apa bedanya kita dengan para penjajah yang kita perangi?
Baca SelengkapnyaBupati Taliabu Aliong Mus, menyampaikan ucapan Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-77.
Baca SelengkapnyaMelanchton Siregar resmi menerima gelar Kolonel Tituler pada tahun 1947.
Baca SelengkapnyaTerdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya
Baca SelengkapnyaKetika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.
Baca SelengkapnyaPuan menyebut kesejahteraan rakyat sebagai tujuan dari kemerdekaan harus dapat dipastikan dicapai.
Baca SelengkapnyaMuseum ini dibangun untuk mengenang seluruh jasa para pejuang Palembang yang diinisasi dari berdirinya monumen perang lima hari melawan tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaChaerul Saleh adalah salah satu golongan muda yang ikut berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku mengusulkan dua nama kiai besar dari Sukabumi dan Majalengka, Jawa Barat, sebagai tokoh pahlawan nasional.
Baca Selengkapnya