Mendulang untung dari bisnis bumbu praktis menu khas Makassar
Merdeka.com - Keberadaan bumbu praktis bisa menjadi solusi bagi ibu-ibu rumah tangga dalam memasak. Selain simpel, tentunya bisa menghemat waktu memasak. Kini tersedia beragam bumbu praktis masakan Nusantara. Seperti bumbu racikan Aminah (56) tahun. Sejak tahun 2011 lalu, dia memproduksi bumbu menu tradisional khas Makassar dalam kemasan.
Hingga saat ini sudah ada sembilan varian yang diproduksi masing-masing coto, konro, pallu basa, toppa lada, kari, pallu kaloa, sop saudara, opor dan sambal tumis. Kata Aminah, bumbu-bumbu produksinya itu tidak menggunakan pengawet, namun bisa tahan lama hingga satu tahun jika disimpan di lemari es bersuhu di bawah 14 derajat celsius.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, bumbu kemasan yang diberi merek Alminana ini diproduksi tiga kali dalam seminggu. Setiap kali produksi menghasilkan 400 bungkus. Ukuran berat per bungkus 200 gram. Harganya Rp 25 ribu sampai Rp 26 ribu. Tapi saat bulan Ramadan, bumbu-bumbu ini diproduksi tiap hari karena permintaan meningkat hingga 50 persen, baik itu permintaan perorangan maupun toko swalayan.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
-
Kenapa Ibu Dewi bisa sukses jual bawang goreng? Berkat kegigihannya menawarkan produk ke sana-kemari, produk bawang gorengnya berhasil memikat pedagang sayur keliling, pasar tradisional, hingga swalayan-swalayan yang ada di Bojonegoro dan kota-kota sekitarnya.
-
Bagaimana Rieta Amilia mengembangkan bisnis makanan nya? Dengan nama Mama Ritz, Rieta Amilia menjadikan rendang dan balado sebagai produk utama dalam bisnisnya.
-
Bagaimana Inul Daratista memulai bisnis kuliner? Di balik Kelezatan Kuliner Inul Daratista tak hanya menggoyangkan panggung, tapi juga lidah penikmat kuliner. Dengan bisnis keripik Inul Food, kue kekinian Inul Cake n Pastry, hingga restoran BBQ berkonsep Kore, Inul menunjukkan keberagaman dalam bisnis kuliner. Bahkan, kisahnya dimulai dari menjadi model produk mi hingga memiliki pabrik mi sendiri.
-
Bagaimana cara memasarkan makaroni pedas agar laris di Sumut? Makaroni pedas ini bisa Anda jual lewat media sosial atau website. Ketika bisnis makaroni ini laris, Anda punya peluang untuk membuka pendaftaran reseller. Dengan begitu, bisnis Anda akan semakin berkembang dan menjanjikan.
-
Bagaimana pelaku usaha Bontang bisa menang persaingan? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
Di hari biasa dan di awal Ramadan, Aminah dibantu tiga hingga lima tetangga. Biasanya saat pertengahan Ramadan hingga jelang Lebaran, baru menambah hingga 10 pekerja demi memenuhi membanjirnya permintaan.
Pesanan juga tidak hanya datang dari Makassar tetapi juga dari daerah lain di luar Makassar seperti Kabupaten Bulukumba, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai hingga ke Kabupaten Kepulauan Selayar. Selain itu juga permintaan datang dari Jakarta dan Surabaya.
"Peminat bumbu menu tradisional khas Makassar ini cukup banyak. Mungkin karena racikannya asli karena bahan bakunya semua lokal seperti lengkuas, serei, bawang merah, bawang putih, ketumbar dan jintan ditambah penyedap rasa maggi dan tanpa bahan pengawet," kata Aminah saat ditemui usai mengirim 800 bungkus bumbu praktis di dua swalayan di Jalan Daeng Ranggong dan Jalan Hasanuddin, Makassar.
Selain berwiraswasta, Aminah juga adalah seorang PNS yang bertugas di unit gizi Rumah Sakit Haji di Makassar. Hal ihwal idenya membuat bumbu dalam kemasan itu dari kegemarannya memasak. Rekan-rekannya di rumah sakit termasuk dokter kerap memesan bumbu ke dia. Akhirnya dia pun berpikir, daripada rekan sejawatnya itu membeli bumbu di pasar, lebih baik dia yang membuat dan akhirnya terpikir untuk memproduksi dalam jumlah banyak.
"Saya sarjana kesehatan jadi tahu komposisi gizi. Jadi saya berpikir kenapa saya tidak bikin banyak dan jual saja, lebih terjamin," ujar Aminah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 2012, Amin memulai usaha berjualan bubur di Blitar. Awalnya Amin hanya menjual bubur bayi.
Baca SelengkapnyaNurhayati menceritakan kisah suksesnya berjualan kue tradisional usai resign dari tempat kerja. Omzetnya capai jutaan.
Baca SelengkapnyaAda rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaPandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha ayam kremes asal Klaten menceritakan kisahnya membangun usahanya dari nol sampai sukses.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ingin terus bergerak melalui usaha katering agar tetap berdaya
Baca SelengkapnyaTak perlu mempersulit diri dengan mencari produk jualan yang rumit, terpenting bagaimana memasarkannya.
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca Selengkapnya“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca SelengkapnyaPerjalanan hidup Kautsar tidak berjalan mulus. Sebagai anak ketujuh dari tujuh bersaudara, dia menyaksikan perjuangan orangtua-nya.
Baca SelengkapnyaBisnis ini berawal dari keisengan pasutri baru mencari kesibukan usai menikah.
Baca SelengkapnyaSebelum menjalankan usaha kuliner hanya dari rumah, Dita pernah berjualan jilbab dan memiliki usaha marmer bersama suaminya.
Baca Selengkapnya