Mendung iringi pemakaman Rani di Kampung Ciranjang Cianjur
Merdeka.com - Rani Adriani (40), terpidana mati kasus narkoba akhirnya dimakamkan di pemakaman keluarga di RT 01/08 Kampung Ciranjang, Desa Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat. Prosesi pemakaman yang berlangsung selama 15 menit ini diiringi isak tangis sanak keluarga yang ikut mengiringinya dari surau Haji Syarif hingga liang pemakaman.
Pantauan merdeka.com, Minggu (18/1), proses pemakaman ini mengundang perhatian warga sekitar. Ratusan warga sekitar berkumpul hingga mengelilingi kompleks makam pribadi yang luasnya hanya puluhan meter ini.
Pemakaman berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB. Usai disalatkan, jenazah langsung dibawa ke pemakaman diiringi kumandang azan. Cuaca di sekitar lokasi pemakaman juga tampak mendung.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Apa yang terjadi di kuburan massal? Menurut Pak Darmadi, di makam yang berada tepat di bawah sutet tegangan tinggi itu terdapat puluhan jasad korban anggota PKI.
-
Siapa saja yang dimakamkan di sana? Di lahan itulah jenazah-jenazah tanpa identitas atau disebut juga Mr X dan mereka yang tidak diterima masyarakat lantaran terlibat aksi terorisme dikebumikan.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
"Wajahnya tenang, bersih. Dia sudah soleha," ungkap salah seorang keluarga.
Sebelumnya, keluarga Rani Adriani, terpidana mati dalam kasus narkoba menyampaikan permintaan maaf secara khusus kepada masyarakat Indonesia. Dia mengakui, tindakan Rani mengikuti jejak Ola merupakan perbuatan yang salah, apalagi kasus yang dihadapinya sulit mendapatkan kata maaf.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, sampai tetangga pun kami lakukan. Kami juga memohon maaf kepada warga Cianjur," ujar sepupu Rani, Yuki di kediaman keluarga Rani, Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (18/1).
Meski demikian, Yuki meyakini Rani hanyalah korban akibat perbuatan Ola, sahabatnya, hingga harus menjalani eksekusi mati. Sebab Ola yang merupakan gembong sebenarnya malah sempat menerima grasi dari presiden, sedangkan Rani ditolak.
"Saya mewakili keluarga Rani. Sejujurnya niat Rani bukan itu (selundupkan narkoba), dia hanya korban. Jelas murni korban," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Rani tak pernah tahu dimanfaatkan Ola sebagai kurir. Dia hanya ditawari bepergian ke luar negeri oleh Ola yang juga keluarganya, tak disangka, Ola menyisipkan barang lain dalam bawaan mereka.
"Ternyata Ola membawa misi tanpa Rani sadari, Rani enggak pernah tahu, dia tahu setelah melihat barang bukti tersebut di Polda. Kepada keluarga, Rani mengaku tak pernah sentuh, sebab sudah di-pack rapi dalam koper. Dia duga tempat baju," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSyawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca SelengkapnyaPenduduk sekitar sudah terbiasa dengan suasana dan pengalaman mistis di sana.
Baca SelengkapnyaTanah Lapang Taman Blambangan sudah padat terisi sejak pukul 05.30 WIB. Ratusan kendaraan terparkir rapi di sisi taman.
Baca SelengkapnyaSang pemilik mengaku jika makam sudah ada sejak masa lampau.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Idul Fitri 1445 Hijriah, TPU Karet Bivak dibanjiri warga yang melakukan ziarah.
Baca SelengkapnyaKuburan massal Ulee Lheue, tempat penuh duka dan menjadi saksi bisu kedahsyatan Tsunami Aceh 2004 silam.
Baca Selengkapnya