Menebak Formasi Menteri Periode Kedua Pemerintahan Jokowi
Merdeka.com - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin bakal berlangsung 20 Oktober mendatang. Masa kerja efektif menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla pun tinggal menghitung hari.
Jokowi pun mulai menyusun jajaran menteri yang akan membantunya lima tahun ke depan. Sejumlah nama menteri kabinet kerja saat ini diprediksi mempunyai peluang besar untuk kembali dipilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai menteri.
Terlebih, setelah Jokowi pernah secara gamblang menyatakan ada beberapa menteri yang tetap dipertahankan untuk kabinet periode kedua. Terkait posisinya, Jokowi tak menyebut secara jelas.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Bahlil yakin para menteri tetap berkomitmen di Kabinet Jokowi? Lebih lanjut, dia menegaskan para menteri berkomitmen untuk menyelesaikan tanggung jawab sampai berakhir masa jabatan.
-
Mengapa Zulkifli Hasan dikabarkan akan kembali jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran? Ini menunjukkan adanya kesinambungan dalam kebijakan ekonomi yang telah dibangun sebelumnya, serta harapan untuk membawa stabilitas di tengah tantangan yang ada.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Yang jelas, Jokowi berjanji memberikan porsi lebih besar bagi kalangan profesional untuk menjadi menteri. Komposisi menteri di kabinet kedua Jokowi yaitu 55 persen untuk profesional, sementara sisanya 45 persen dari kalangan politisi.
"Menteri yang bertahan banyak. Ya nanti dilihatlah," ucap Jokowi di Jakarta, Jumat 12 Juli 2019.
Lantas siapa saja sosok menteri yang akan dipertahankan Jokowi serta diprediksi pergi dari kabinet?
Pengamat politik Yasin Mohammad menilai Jokowi akan mempertahankan menteri yang memiliki latar belakang profesional di periode kedua kepemimpinannya. Menteri dari kalangan profesional tersebut berpeluang besar untuk kembali masuk jajaran kabinet sebab kinerja mereka lebih nampak.
Dia mencotohkan sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Meski dikenal kerap membuat kebijakan kontroversial seperti melarang nelayan menggunakan cantrang, namun Susi melakukannya demi menjaga sumber daya laut.
"Apalagi berdasarkan studi yang pernah dilakukan, penggunaan cantrang dianggap merusak sumber daya laut dan ekosistem karang," kata Yasin saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) itu menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani juga berpotensi dipilih kembali menjadi menteri. Menurut dia, kebijakan yang diambil Sri Mulyani terbukti mampu menyeimbangkan neraca keuangan negara.
"Kunci keuangan negara itu ada di Ibu Sri Mulyani. Pola yang dimainkan adalah kebijakan ekonomi liberal. Membuka lebar-lebar akses investasi dari luar. Investasi ini dibuka dalam rangka menyeimbangkan neraca keuangan. Tidak ada kebijakan monumental, tapi di politik Sri Mulyani berpotensi di pilpres 2024," ujar Yasin.
Srikandi lainnya yang diprediksi lanjut menjabat dalam pemerintahan periode kedua Jokowi adalah Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Dia memuji kehebatan Retno dalam berkomunikasi dengan negara luar.
Kendati begitu, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Retno apabila dipilih kembali oleh Jokowi.
"Persoalan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) masih banyak yang perlu diselesaikan," tutur Yasin.
Menteri Diprediksi Hengkang
Yasin kemudian menilai beberapa menteri dari kalangan partai politik akan terancam hengkang dari kabinet. Sebab, mayoritas dari mereka jarang berprestasi dan memiliki terobosan baru. Salah satunya, Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
"Belum ada terobosan baru. Tidak ada perkembangan signifikan. Tidak bisa mendatangkan investasi di bidang industri. Stimulan-stimulannya tidak ada. Saya kira kinerjanya belum maksimal di bidang perindustrian," ujarnya.
Dia lalu menyebut nama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Yasin mengatakan bahwa selama menjabat, Enggar kerap melakukan kebijakan impor yang menimbulkan polemik.
"Banyak melakukan kebijakan-kebijakan impor yang menimbulkan polemik. Justru sentimen negatifnya terhadap Enggartiasto Lukita lebih besar," sambungnya.
Yasin juga menyoroti kinerja Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, yang disebut tak mampu melindungi pekerja buruh. Padahal, seharusnya Hanif lebih banyak mengeluarkan peraturan menteri yang bisa menjawab persoalan-persoalan krusial.
"Berkaitan dengan buruh dan perlindungan kesejahteraan buruh. Dan Menaker sendiri tidak bisa menjawab persoalan-persoalan di buruh. Contoh kasus semisal soal PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran di perusahaan Krakatau Steel," tegas Yasin.
Disisi lain, mantan Sekjen PKB itu dinilai kurang berani membuat peraturan yang dapat melindungi para pekerja. Selain itu, Yasin mencatat bahwa Hanif Dhakiri tak bisa menjembatani antara pihak buruh dan perusahaan.
"Beberapa kasus yang parsial banyak sekali. Ada 4.000 buruh yang di-PHK masal, mereka datang ke Menaker, tapi menterinya manggil Direktur Krakatau Stell saja enggak bisa," pungkas Yasin.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri lama Jokowi terlihat menyambangi kediaman Prabowo Subianto, Senin 14 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya 17 menteri Jokowi dalam daftar calon menteri kabinet Prabowo-Gibran pada pemerintahan mendatang dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaNantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.
Baca SelengkapnyaKecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPelantikan ini bagian dari reshuffle kabinet yang bertujuan untuk mendukung transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menugaskan Kembali Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Merah Putih.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 nama untuk membantunya memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi baru saja melantik 3 menteri dan 1 wakil menteri. Tak hanya itu, Jokowi juga menambah 3 badan baru di akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaMayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.
Baca Selengkapnya