Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menebak Formasi Menteri Periode Kedua Pemerintahan Jokowi

Menebak Formasi Menteri Periode Kedua Pemerintahan Jokowi Presiden Jokowi. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin bakal berlangsung 20 Oktober mendatang. Masa kerja efektif menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla pun tinggal menghitung hari.

Jokowi pun mulai menyusun jajaran menteri yang akan membantunya lima tahun ke depan. Sejumlah nama menteri kabinet kerja saat ini diprediksi mempunyai peluang besar untuk kembali dipilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai menteri.

Terlebih, setelah Jokowi pernah secara gamblang menyatakan ada beberapa menteri yang tetap dipertahankan untuk kabinet periode kedua. Terkait posisinya, Jokowi tak menyebut secara jelas.

Yang jelas, Jokowi berjanji memberikan porsi lebih besar bagi kalangan profesional untuk menjadi menteri. Komposisi menteri di kabinet kedua Jokowi yaitu 55 persen untuk profesional, sementara sisanya 45 persen dari kalangan politisi.

"Menteri yang bertahan banyak. Ya nanti dilihatlah," ucap Jokowi di Jakarta, Jumat 12 Juli 2019.

Lantas siapa saja sosok menteri yang akan dipertahankan Jokowi serta diprediksi pergi dari kabinet?

Pengamat politik Yasin Mohammad menilai Jokowi akan mempertahankan menteri yang memiliki latar belakang profesional di periode kedua kepemimpinannya. Menteri dari kalangan profesional tersebut berpeluang besar untuk kembali masuk jajaran kabinet sebab kinerja mereka lebih nampak.

Dia mencotohkan sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Meski dikenal kerap membuat kebijakan kontroversial seperti melarang nelayan menggunakan cantrang, namun Susi melakukannya demi menjaga sumber daya laut.

"Apalagi berdasarkan studi yang pernah dilakukan, penggunaan cantrang dianggap merusak sumber daya laut dan ekosistem karang," kata Yasin saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) itu menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani juga berpotensi dipilih kembali menjadi menteri. Menurut dia, kebijakan yang diambil Sri Mulyani terbukti mampu menyeimbangkan neraca keuangan negara.

"Kunci keuangan negara itu ada di Ibu Sri Mulyani. Pola yang dimainkan adalah kebijakan ekonomi liberal. Membuka lebar-lebar akses investasi dari luar. Investasi ini dibuka dalam rangka menyeimbangkan neraca keuangan. Tidak ada kebijakan monumental, tapi di politik Sri Mulyani berpotensi di pilpres 2024," ujar Yasin.

Srikandi lainnya yang diprediksi lanjut menjabat dalam pemerintahan periode kedua Jokowi adalah Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Dia memuji kehebatan Retno dalam berkomunikasi dengan negara luar.

Kendati begitu, ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Retno apabila dipilih kembali oleh Jokowi.

"Persoalan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) masih banyak yang perlu diselesaikan," tutur Yasin.

Menteri Diprediksi Hengkang

Yasin kemudian menilai beberapa menteri dari kalangan partai politik akan terancam hengkang dari kabinet. Sebab, mayoritas dari mereka jarang berprestasi dan memiliki terobosan baru. Salah satunya, Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian.

"Belum ada terobosan baru. Tidak ada perkembangan signifikan. Tidak bisa mendatangkan investasi di bidang industri. Stimulan-stimulannya tidak ada. Saya kira kinerjanya belum maksimal di bidang perindustrian," ujarnya.

Dia lalu menyebut nama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Yasin mengatakan bahwa selama menjabat, Enggar kerap melakukan kebijakan impor yang menimbulkan polemik.

"Banyak melakukan kebijakan-kebijakan impor yang menimbulkan polemik. Justru sentimen negatifnya terhadap Enggartiasto Lukita lebih besar," sambungnya.

Yasin juga menyoroti kinerja Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, yang disebut tak mampu melindungi pekerja buruh. Padahal, seharusnya Hanif lebih banyak mengeluarkan peraturan menteri yang bisa menjawab persoalan-persoalan krusial.

"Berkaitan dengan buruh dan perlindungan kesejahteraan buruh. Dan Menaker sendiri tidak bisa menjawab persoalan-persoalan di buruh. Contoh kasus semisal soal PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran di perusahaan Krakatau Steel," tegas Yasin.

Disisi lain, mantan Sekjen PKB itu dinilai kurang berani membuat peraturan yang dapat melindungi para pekerja. Selain itu, Yasin mencatat bahwa Hanif Dhakiri tak bisa menjembatani antara pihak buruh dan perusahaan.

"Beberapa kasus yang parsial banyak sekali. Ada 4.000 buruh yang di-PHK masal, mereka datang ke Menaker, tapi menterinya manggil Direktur Krakatau Stell saja enggak bisa," pungkas Yasin.

Reporter: Lizsa Egeham

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Menteri Ekonomi Jokowi yang Kembali Dipanggil Jadi Calon Menteri Prabowo
Deretan Menteri Ekonomi Jokowi yang Kembali Dipanggil Jadi Calon Menteri Prabowo

Menteri lama Jokowi terlihat menyambangi kediaman Prabowo Subianto, Senin 14 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Pengamat Politik Soal Menteri Presiden Jokowi di Bursa Kabinet Prabowo
Analisis Pengamat Politik Soal Menteri Presiden Jokowi di Bursa Kabinet Prabowo

Terpilihnya 17 menteri Jokowi dalam daftar calon menteri kabinet Prabowo-Gibran pada pemerintahan mendatang dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja
Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja

Nantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Bahagia Jokowi Banjiri Pujian Ke Prabowo
VIDEO: Momen Bahagia Jokowi Banjiri Pujian Ke Prabowo "Sangat Beruntung Dipimpin Orang Visioner"

Kecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapat.

Baca Selengkapnya
Kabar Reshuffle Kabinet: Bahlil Jadi Menteri ESDM, Yasonna Dicopot
Kabar Reshuffle Kabinet: Bahlil Jadi Menteri ESDM, Yasonna Dicopot

Beredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Detik-Detik Presiden Jokowi Melantik Bahlil Lahadalia hingga Rosan Roeslani Jadi Menteri Baru di Istana Negara
FOTO: Detik-Detik Presiden Jokowi Melantik Bahlil Lahadalia hingga Rosan Roeslani Jadi Menteri Baru di Istana Negara

Pelantikan ini bagian dari reshuffle kabinet yang bertujuan untuk mendukung transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Analisis Ekonom Alasan Prabowo Pilih Airlangga Jadi Menko Perekonomian Lagi
Analisis Ekonom Alasan Prabowo Pilih Airlangga Jadi Menko Perekonomian Lagi

Presiden Prabowo Subianto menugaskan Kembali Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Merah Putih.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Zaken Kabinet Dilihat dari Kapasitas, Bukan Partai atau Non Partai
Pengamat: Zaken Kabinet Dilihat dari Kapasitas, Bukan Partai atau Non Partai

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 nama untuk membantunya memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Wajah Baru Kabinet Jokowi, Diisi Orang Prabowo
INFOGRAFIS: Wajah Baru Kabinet Jokowi, Diisi Orang Prabowo

Jokowi baru saja melantik 3 menteri dan 1 wakil menteri. Tak hanya itu, Jokowi juga menambah 3 badan baru di akhir masa jabatannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Jokowi Kabar Reshuffle Kabinet, Jawab Tegas
VIDEO: Pengakuan Jokowi Kabar Reshuffle Kabinet, Jawab Tegas "Saya Masih Punya Hak!"

Presiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya
Analisis CSIS Dampak Komposisi Kabinet Prabowo Didominasi Elite Parpol
Analisis CSIS Dampak Komposisi Kabinet Prabowo Didominasi Elite Parpol

Mayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Zaken Kabinet, PPP: Parpol Punya Banyak Orang Profesional
Prabowo Ingin Zaken Kabinet, PPP: Parpol Punya Banyak Orang Profesional

Menurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.

Baca Selengkapnya