Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menebak peta politik di Pilgub Jawa Timur

Menebak peta politik di Pilgub Jawa Timur Sidang Pilgub Jatim. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bicara Pilgub Jawa Timur 2018 tak lepas dari nama Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Sebab, dua tokoh terbaik Nahdlatul Ulama (NU) ini, menjadi tokoh sentral di isu Pilgub Jawa Timur.

Lantas bagaimana dengan kandidat lain semacam Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Bupati Banyuwangi Abdulah Azwa Anas? Apakah kedua kepala daerah dengan segudang prestasi baik nasional maupun internasional ini tidak layak maju Pilgub Jawa Timur?

Merujuk hasil survei beberapa lembaga riset seperti The Initiative Institut dan Surabaya Survey Center (SSC), memang selalu menempatkan Khofifah, Gus Ipul, Risma dan Anas di posisi empat besar sebagai kandidat kuat.

Lembaga The Initiative Institut misalnya. Survei yang digelar lembaga yang dimotori Airlangga Pribadi pada 15-30 Juni 2017 ini, menempatkan Khofifah dengan popularitas tertinggi.

Perempuan yang masih menjabat Menteri Sosial dan Ketum PP Muslimat NU ini berada di atas angin. Popularitasnya mencapai 91,1 persen. Disusul Gus Ipul (88,4 persen), Risma (68,1 persen) dan Anas (14,8 persen).

Di sisi elektabilitas, Khofifah harus mengakui keunggulan Gus Ipul. Kandidat yang masih menjabat wakil gubernur Jawa Timur ini berda di level 44,6 persen. Disusul Khofifah (37,3 persen), Risma (18,1 persen), dan Anas (4,4 persen).

Tak jauh beda dengan hasil survei yang dilakukan lembaga SSC periode 10-30 Juni 2017. Lembaga yang digawangi Mochtar W Oetomo ini juga menempatkan empat tokoh tersebut di urutan empat besar.

Namun persoalannya, Risma sudah menyatakan kalau dia tidak akan maju di Pilgub Jawa Timur. Dia juga tidak mendaftar di penjaringan partainya, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pun begitu dengan Anas. Meski ikut penjaringan via PDIP, dari hasil survei, dia hanya potensial maju sebagai wakil gubernur. Elektabilitas Anas sebagai Cawagub, mencapai 34,35 persen (The Initiative Institute), mengalahkan Musyaffa Noer, Budi Sulistyo, dan kandidat lain yang masing-masing tercecer di 19 persen.

Alhasil, nama Risma dan Anaspun mulai menjauh dari bursa bakal calon gubernur (Cagub). Sehingga menyisakan Khofifah dan Gus Ipul yang santer disebut-sebut sebagai calon kuat dan siap head to head di Pilgub Jawa Timur 2018.

Khofifah vs Gus Ipul

Di Pilgub Jawa Timur yang bakal menghadirkan 'pertarungan sengit' Khofifah dan Gus Ipul ini, Direktur SSC, Mochtar W Oetomo memiliki penilaian lain. Menurutnya dalam komunikasi politik dengan berbagai parpol, Gus Ipul cenderung bersifat terbuka dan verbal.

Gus Ipul selalu bersikap proaktif menjemput bola untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya dukungan parpol. Ini terlihat dari safari politiknya bersama Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar pada Ramadan lalu.

"Istilah gaulnya, Gus Ipul cenderung bersikap 'mau mau mau' berkerja sama dengan parpol apapun. Sebaliknya, Khofifah bersikap cenderung 'malu malu mau'," kata Mochtar, Rabu (2/8).

Dengan berbagai pernyataan, lanjutnya, Khofifah kerap menyatakan masih check sound atau menyamakan frekuensi, serta menunggu waktu untuk deklarasi. "Sesungguhnya itu sikap Khofifah yang mau tak mau sangat mengharapkan dukungan lintas parpol."

"Tapi dengan menunda-nunda deklarasi terbuka, Khofifah juga sekan-akan bersikap hati-hati dan selektif memilih partai pengusungnya. Dengan keterbatasannya sebagai Mensos, Khofifah cenderung malu-malu tapi mau," ungkap Mochtar yang juga pengajar di Universitas Trunojoyo Madura ini.

Lebih lanjut, Mochtar mengungkapkan, bahwa kedua model sikap politik yang berlawanan tersebut, sesungguhnya sama-sama mengandung resiko. Gus Ipul yang terlalu verbal bisa dipersepsikan publik sebagai ingin mendominasi semua parpol.

"Ini mengandung resiko. Gus Ipul akan menjadi pihak tertuduh dalam mengupayakan wacana calon tunggal. Di siai lain dengan ikut mendaftar ke Demokrat, sementara di siai lain sudah pasti diusung PKB," katanya.

Kalau tidak hati-hati, kembali dia menganalisa, Gus Ipul bisa menciptakan suasana yang tidak nyaman antara Demokrat dan PKB, manakala masing-masing partai ingin menjadi leader dalam mengusung Gus Ipul.

"Sebaliknya sikap Khofifah yang malu malu mau itu kalau terlalu lama dipelihara bisa membuat parpol menjadi jengah karena merasa digantung dan tidak dihargai," tandasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Politik Gus Ipul Mensos Pengganti Risma Baru Dilantik Jokowi, Sedang Panas Seteru Lawan Cak Imin
Jejak Politik Gus Ipul Mensos Pengganti Risma Baru Dilantik Jokowi, Sedang Panas Seteru Lawan Cak Imin

Berikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Profil Gus Ipul, Menteri Sosial baru Pengganti Tri Rismaharini
Profil Gus Ipul, Menteri Sosial baru Pengganti Tri Rismaharini

Saat ini, Gus Ipul juga menjabat sebagai Sekjen PBNU.

Baca Selengkapnya
PDIP Akui Khofifah dan Mahfud Md Layak jadi Cawapres Ganjar
PDIP Akui Khofifah dan Mahfud Md Layak jadi Cawapres Ganjar

PDIP mengakui Khofifah Indar Parawansa, dan Mahfud Md layak dijadikan sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya
Khofifah Dukung Prabowo, Cak Imin: Rakyat Berideologi NU Pasti Istikamah ke AMIN
Khofifah Dukung Prabowo, Cak Imin: Rakyat Berideologi NU Pasti Istikamah ke AMIN

"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Cak Imin soal Pilgub Jateng: Cagub Elektabilitasnya Bagus Itu Gus Yusuf
Cak Imin soal Pilgub Jateng: Cagub Elektabilitasnya Bagus Itu Gus Yusuf

Gus Yusuf diusung sebagai Calon Gubernur (cagub) Jateng pada November 2024.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Mensos RI yang Dekat dengan Para Kiai
Sisi Lain Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Mensos RI yang Dekat dengan Para Kiai

Gus Ipul resmi dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI). Simak sejumlah fakta menarik tentang sosoknya

Baca Selengkapnya
PBNU Dukung Wacana Pilpres Satu Putaran: Bisa Hemat Anggaran dan Pas Ramadan Khusyuk Ibadah
PBNU Dukung Wacana Pilpres Satu Putaran: Bisa Hemat Anggaran dan Pas Ramadan Khusyuk Ibadah

Gus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.

Baca Selengkapnya
Ganjar Unggul di Jatim pascadeklarasi Anies-Cak Imin, Indikator Beberkan Cawapres yang Bisa Melengkapi
Ganjar Unggul di Jatim pascadeklarasi Anies-Cak Imin, Indikator Beberkan Cawapres yang Bisa Melengkapi

Tingkat elektabilitas Ganjar di Jawa Timur malah makin kokoh pascadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
PKB Masih Godok Nama Bakal Cagub Jatim, Akui Khofifah Lawan Paling Kuat
PKB Masih Godok Nama Bakal Cagub Jatim, Akui Khofifah Lawan Paling Kuat

PKB tengah menggodok nama untuk pertarungan di Pilgub Jawa Timur. Mereka mengakui ada lawan yang kuat pada kontestasi itu, yakni Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya
Adu Kekuatan Tiga Capres di Jawa Timur dalam Survei Terbaru
Adu Kekuatan Tiga Capres di Jawa Timur dalam Survei Terbaru

Elektabilitas Anies Baswedan justru turun di Jawa Timur setelah Cak Imin bergabung menjadi cawapres.

Baca Selengkapnya
Dua kandidat cawapres Ganjar Ini Diam-Diam Sudah Dipanggil Megawati
Dua kandidat cawapres Ganjar Ini Diam-Diam Sudah Dipanggil Megawati

Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy membocorkan isi pertemuan kandidat Cawapres Ganjar ini dengan Megawati

Baca Selengkapnya
Gabung TKN, Khofifah Diberi Tugas Berat Menangkan Prabowo-Gibran 65 Persen di Jatim
Gabung TKN, Khofifah Diberi Tugas Berat Menangkan Prabowo-Gibran 65 Persen di Jatim

Khofifah Indar Parawansa resmi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya