Menebar 'virus' Turn Back Crime
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia tengah dilanda demam Turn Back Crime yang digaungkan polisi dunia atau Interpol (International Criminal Police Organization) sejak 2014. Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya termasuk salah satu yang cukup massif menebar virus Turn Back Crime.
Virus tersebut dengan mudah menyebar lantaran semua anak buah Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Kombes Krisna Murti kompak memakai baju bertuliskan 'Turn Back Crime' pada bagian dada kanan. Ditambah wajah Krishna Murti belakangan cukup sering mondar mandir di berbagai media massa.
Krishna sengaja menyebarkan virus itu ke masyarakat sejalan dengan kampanye yang digalakkan Interpol yakni mengajak masyarakat melawan kejahatan. Staf Krishna Murti, Putri Oktavia menuturkan, kampanye Turn Back Crime tidak begitu sulit. Dengan penampilan harian menggunakan kaos bertuliskan Turn Back Crime, otomatis bagian dari kampanye tersebut.
-
Siapa yang mengembalikan barang? 'Lebih dari 13 ribu barang telah Bluebird kembalikan sepanjang tahun 2024.
-
Dimana jual beli baju bekas impor? Jual-beli pakaian bekas impor marak terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Malang dan banyak lagi lainnya. Bisnis pakaian bekas impor menggiurkan Selain banyak permintaan dari pembeli, keuntungan yang didapatkan oleh penjual juga relatif besar.
-
Dimana baju bekas impor dijual? Setidaknya salah satu pusat bisnis baju bekas impor atau thrifting di Ibu Kota, yakni Pasar Senen, dipadati pengunjung beberapa hari terakhir.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Kapan Kemendag memusnahkan barang ilegal? Kementerian Perdagangan (Kemendag) sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Awalnya, kata Putri, hanya polisi dan orang terdekat yang menggunakan kaos tersebut. Namun, masyarakat justru terlanjur jatuh hati dengan kaos tersebut. "Banyak yang nanya, 'Pak Krishna itu bajunya keren banget', pengen bajunya. Tadinya dibagi-bagikan hanya ke teman-teman dekat, tapi lama kelamaan dia (Krishna) kerepotan," ujar Putri kepada merdeka.com, Jumat (29/1).
Putri menceritakan, Turn Back Crime mulai booming sejak Agustus 2015. Tingginya antusiasme warga membuat Polda Metro Jaya langsung berfikir menyebarkan 'virus' ini lebih luas lagi. Alhasil ide kampanye dengan media kaos dan pernak pernik muncul. Tepatnya pada November tahun lalu.
Semakin banyak masyarakat yang menanyakan cara memiliki baju Turn Back Crime. Krishna menunjuk Putri mengawal kampanye Turn Back Crime dengan media aksesoris seperti baju dan pernak-pernik lain.
Dara cantik berusia 21 tahun itu belakangan semakin direpotkan dengan membludaknya pesanan baju dari seluruh Indonesia. Penjualan baju bahkan pernah menembus angka fantastis. "Dalam dua pekan baju Turn Back Crime pernah habis 2.000 potong," ungkapnya.
Baju Turn Back Crime dan pernah-pernik lainnya, seperti jaket, jam, boneka dan sebagainya, kini bisa bebas dibeli masyarakat. Untuk produk asli, Putri menyarankan untuk membeli langsung di Markas Polda Metro Jaya.
Sedangkan masyarakat tidak sempat ke Mapolda, bisa mendatangi langsung pos polisi dekat Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, setiap Minggu. Harga pernak-pernik Turn Back Crime dibanderol mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 300.000. "Dengan membeli sama saja mendukung kampanye," terangnya.
Kampanye Turn Back Crime sebenarnya bukan hanya di Indonesia saja. Bagi dunia internasional aksi ini juga menjadi bagian penting. Untuk berpartisipasi atau ingin mengetahui seluk beluk kampanye Turn Back Crime, masyarakat bisa mengakses website www.turnbackcrime.com. Selain itu, kampanye ini juga aktif di sosial media, seperti Facebook dan Instagram. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada juga produk tekstil lainnya berupa pakaian jadi sebanyak 143 buah dan 52 roll kain tenunan
Baca SelengkapnyaSuka duka mewarnai pedagang pakaian bekas melalui e-commerce.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaPerputaran uang di masa kampanye ternyata juga sampai ke pengusaha percetakan.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, nekat meninggalkan pekerjaan dan memulai merintis bisnis kecil-kecilan
Baca SelengkapnyaSeluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka ditangkap terkait perampokan toko jam tangan mewah tersebut.
Baca SelengkapnyaMenjelang pesta demokrasi Pemilu 2024, jasa produksi kaus partai politik mengalami kebanjiran pesanan.
Baca SelengkapnyaLesunya industri tekstil turut berimplikasi pada PHK karyawan di sejumlah perusahaan konfeksi. Namun, Sinergi ADV mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaBesaran keuntungan dari pelaku pertahunnya bisa mencapai angka Rp 3 Miliar sampai 4 Miliar
Baca SelengkapnyaTeten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.
Baca Selengkapnya