Meneer Belanda dan Mbah Kondor warnai sejarah Ancol
Merdeka.com - Keindahan pantai Ancol ternyata sudah memikat pada meneer Belanda sejak abad 17. Kala itu pusat pemerintahan VOC berada di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa dan Kota Tua Jakarta.
Jaraknya tak terlalu jauh dari Ancol. Saat itu sebagian kawasan Ancol sudah tertata dengan baik, pantainya pun bersih. Sementara sisanya merupakan hutan dan rawa.
Seiring berjalannya waktu, lewat tangan Soekardjo Hardjosoewirjo, Ancol disulap menjadi tempat wisata bertaraf internasional. Soekardjo adalah orang yang memimpin proyek Taman Impian Jaya Ancol. Dialah yang membuka hutan belantara untuk dibangun kawasan Ancol mulai tahun 1962.
-
Siapa yang memimpin Kolone Macan? Kolone Macan dipimpin oleh seorang perwira asal Swiss, Hans Christoffel.
-
Dimana burung Kondor ditemukan? Burung yang bisa ditemui di Pegunungan Andes, Amerika Selatan ini bisa mempunyai rentang sayap yang lebar, yaitu hingga 3,2 meter. Burung ini juga memiliki tubuh yang besar, yaitu bisa mencapai berat 15 kg.
-
Siapa pemimpin Dewan Banteng? Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956 yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
-
Siapa Aty Kodong? Aty Kodong dikenal sebagai runner-up Dangdut Academy yang berhasil meningkatkan perekonomiannya.
-
Apa itu 'Bon Kontan'? Sembari menunggu dikeluarkannya alat tukar rupiah, maka pada saat itu diterbitkan Bon Kontan bernilai 100 dan 250 sebagai alat tukar.
-
Siapa yang biasa bermain konclong? Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua hingga lima anak perempuan di area terbuka.
Dalam buku Jejak Soekardjo Hardjosoewirjo di Taman Impian Jaya Ancol yang ditulis Sugianto Sastrosoemarto dan Budiono dan diterbitkan Kompas, sejarah masa lalu Ancol digambarkan tak jauh beda.
"Pantai Ancol yang masih berupa rawa-rawa, semak dan masih belum tersentuh merupakan kawasan yang menyeramkan. Orang menganggap kawasan itu tak layak ditempati. Bahkan dianggap sebagai tempat jin buang anak."
"Di kawasan yang sangat luas itu benar-benar sangat sepi. Tidak ada akses yang memadai, belum ada pemukiman dan gelap karena belum ada listrik," kenang Soekardjo dalam bukunya.
Soekardjo juga menceritakan, sebelum tahun 1960an, kawasan Ancol dulunya merupakan hutan dan rawa-rawa. Manusia yang tinggal di sana hanya beberapa orang. Umumnya cuma nelayan dan pemilik tambak yang mau tinggal di Ancol.
Dulu di sana bertakhta Mbah Kondor, sang penguasa Ancol. Mbah Kondor adalah raja monyet yang memimpin kelompok monyet di Ancol.
"Ada istilah yang turut menyumbang konotasi seramnya kawasan tersebut yaitu Mbah Kondor. Mbah Kondor adalah raja kera di kawasan itu," tutur Soekardjo.
Setelah Ancol dibangun Taman Impian Jaya Ancol, jejak Mbah Kondor dan monyet-monyetnya hilang bak ditelan bumi. Orang-orang dulu bercerita jika Mbah Kondor dan monyet pindah dan menyeberang ke Pulau Seribu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteng merupakan salah satu kawasan elite di Jakarta, bahkan sudah menjadi kawasan elite sejak zaman Kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaBangunan kuno yang berada di Kota Langsa, Provinsi Aceh ini menjadi saksi bisu lahirnya alat tukar sebelum adanya mata uang rupiah.
Baca SelengkapnyaBendungan Ancol merupakan hulu dari dua selokan yang ada di Yogyakarta, yaitu Selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijk.
Baca SelengkapnyaLambat laun fungsi Babancong kemudian bergeser menjadi podium untuk berpidato dan memberi pengumuman dari bupati maupun anggota kawedanan kabupaten.
Baca SelengkapnyaPangeran Antasari adalah salah seorang Pahlawan Nasional yang memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi dalam sebuah pertempuran. Marahkah Soeharto dipanggil monyet?
Baca SelengkapnyaKabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaTempat ini menjadi bukti warisan peninggalan sejarah kolonial berupa 'jabatan' yang pada saat itu cukup bergengsi di daerah Minangkabau.
Baca SelengkapnyaTerlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.
Baca SelengkapnyaMenak Koncer merupakan tradisi yang berkembang di Dusun Resowinangun, Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSeiring perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger mengalami perubahan.
Baca Selengkapnya