Menelepon Saat Hujan Lebat, Pemuda di NTT Tewas Tersambar Petir
Merdeka.com - Dona Riki Nenoliu (22), pemuda asal Oenoni, Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, tewas tersambar petir ketika sedang menelepon menggunakan handphone, Selasa (2/12).
Awal kejadian, korban bersama ibu kandung bernama Sarci Tanu berserta kedua adiknya, yakni Antoinius Nenoliu dan Lianse Lassa pulang usai menjenguk saudara mereka yang dirawat di Puskesmas Panite.
Karena kehujanan di tengah perjalanan pulang ke rumah, korban kemudian menghentikan laju sepeda motor untuk berteduh, bersama ibu serta kedua adiknya. Mereka pun berteduh di teras rumah, namun ingin menerima telepon dari seseorang, korban pun berjalan keluar ke bawa pohon asam yang tidak jauh dari rumah itu.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
Tidak berselang lama menerima telepon, petir kemudian menggelegar menyambar pohon asam yang menjadi tempat kejadian perkara. Korban pun jatuh tersungkur ke tanah, melihat kejadian itu ibunya kemudian keluar dan memeluk korban yang sudah tidak bernyawa lagi.
Kapolres Timor Tengah Selatan melalui Kasat Reskrim Iptu Jamari mengatakan, setelah menerima laporan pihaknya bergerak ke tempat kejadian perkara, lalu berkoordinasi dengan Puskesmas Panite, untuk mengevakuasi jenazah.
"Pada pukul 14.00 WITA, tim medis dari Puskesmas Panite dan perawat tiba di lokasi dan langsung melakukan pemeriksaan serta visum terhadap jenazah korban," ujar Jamari, Senin (2/12).
Menurutnya, celana jin yang digunakan korban robek di bagian kiri dan pangkal paha kanan terbakar akibat tersambar petir.
"Pada bagian dada kiri dan kanan korban terdapat lebam bergaris-garis, paha kiri dan kanan terdapat luka bakar, terdapat juga lebam di punggung korban," jelas Jamari.
Setelah dilakukan tindakan medis, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk disemayamkan. Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban, dengan membuat surat pernyataan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaPeristiwa korban tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang terjadi pada Peristiwa ini terjadi pada Senin (11/9).
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus pendek dari pengisi daya ponsel yang digunakan Anton
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus kecelakaan, polisi mengimbau masyarakat agar tidak menyimpan handpone di dashboard atau jok sepeda motor.
Baca SelengkapnyaRedemtus tewas dibacok sebanyak tiga kali pada bagian kepala
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran Kabupaten OKU, Dio Suharyadi (35) gugur saat bertugas. Sementara rekannya, ER (25) masih dalam perawatan.
Baca Selengkapnya