Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelisik asal usul Gajah Mada, Patih Majapahit dari Lamongan

Menelisik asal usul Gajah Mada, Patih Majapahit dari Lamongan Makam Dewi Andong Sari di Lamongan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Gajah Mada merupakan salah satu tokoh sentral di Kerajaan Majapahit saat mencapai masa kejayaannya dengan pusat pemerintahan di Wilwatikta atau sekarang dikenal Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Dinasti yang didirikan oleh Raden Wijaya (wafat tahun 1309) berdarah bangsawan Jawa dan Sunda ini mencapai puncak kejayaan di era Raja Hayam Wuruk.

Masa kejayaan Majapahit tidak lepas dari figur Gajah Mada, termasuk segudang kontroversi cerita yang hingga kini masih berselimut gelap. Karir militernya di Majapahit mulai menanjak setelah dia berhasil menyelamatkan Jayanegara, raja kedua Majapahit dalam peristiwa pemberontakan Ra Kuti tahun 1319.

Memang setelah meninggalnya Raden Wijaya, Majapahit disibukkan oleh pemberontakan di sana sini dari pada ekspansi militer atau ekonomi ke wilayah baru. Umumnya pemberontakan terjadi untuk mengambil alih kekuasaan yang dilakukan oleh orang-orang bekas istana, maupun daerah-daerah yang ingin melepas diri dari Majapahit.

Dalam kitab Pararaton diceritakan, pemberontakan di zaman Jayanegara dilakukan oleh para Dharmaputra yang tak lain loyalis Raden Wijaya. Pemberontakan ini terjadi karena raja kedua Majapahit ini berdarah campuran Jawa dan etnis Melayu, bukan asli keturunan Kertanagara. Seperti diketahui, bahwa Jayanegara merupakan anak hasil perkawinan antara Raden Wijaya dengan Dara Petak.

patung gajah mada di depan mabes polri

Pemberontakan ini dipimpin oleh Ra Kuti, seorang perwira Majapahit dari daerah Pajarakan (sekarang Probolinggo, Jawa Timur). Dalam pemberontakan Ra Kuti, Majapahit berhasil direbut dari tangan Jayanegara.

Karena kondisi kerajaan sudah tidak kondusif, komandan pasukan Bhayangkara Gajah Mada akhirnya melarikan raja muda bernama lain Raden Kalagemet (jahat dan lemah) ini ke wilayah Badander. Di Jawa Timur saat ini, nama Badander mengacu pada dua daerah; pertama Desa Dander yang masuk di administrasi Kabupaten Bojonegoro, dan Desa Bedander masuk wilayah Jombang.

Setelah kondisi dirasa cukup aman, Gajah Mada kemudian kembali ke Majapahit untuk menggalang kekuatan dari rakyat jelata hingga para loyalis Jayanegara di kerajaan. Pada akhirnya Ra Kuti bersama pemberontak lainnya bisa dikalahkan.

Karena jasa besarnya tersebut, Gajah Mada diangkat sebagai patih Majapahit. Dari sini, karir militer Gajah Mada semakin moncer. Di hari-hari berikutnya, dipercaya untuk menumpas para pembelot kerajaan. Tercatat karena jasanya itu, dia pernah diangkat sebagai Patih Doha (Kediri) dan Patih Kahuripan (sekarang Sidoarjo).

Di masa pemerintahan Tribhuwana Wijayatunggadewi, posisi Gajah Mada diangkat lebih tinggi menjadi mahapatih setelah berhasil menumpas pemberontakan di Sadeng dan Keta (masuk Kabupaten Situbondo). Pada periode inilah Gajah Mada melakukan ekspansi besar-besaran kerajaan Majapahit ke segala penjuru. Banyak kerajaan penting berhasil direbut Majapahit, seperti Kerajaan Pejeng (Bali), sisa-sisa kerajaan Sriwijaya dan Malayu.

Puncaknya, Gajah Mada diangkat sebagai Patih Amangkubumi dan kembali menjadi tokoh sentral kemajuan Majapahit di zaman Hayam Wuruk, termasuk salah satu peristiwa penting dan kontroversi hingga kini masih simpang siur yaitu Sumpah Palapa.

Dalam Kakawin Nagarakertagama karya Empu Prapanca, kekuasaan Majapahit yang didapat dari peperangan maupun monopoli dagang terbentang dari Papua, Sumatera, Tumasik (sekarang disebut Singapura), hingga sebagian pulau di Filipina. Semua terbingkai dalam peta Nusantara.

Lantas siapa sebenarnya Gajah Mada ini? Di mana tempat asal Gajah Mada? Mengapa karirnya begitu cepat melesat? Apakah benar dia orang dalam istana yang sempat terasingkan? (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said
Kisah Desa Para Pengembara di Wonogiri, Dulunya Jadi Tempat Bertapa Raden Mas Said

Di desa itu ada sebuah gua yang dulunya sebagai tempat bertapa Raden Mas Said

Baca Selengkapnya
Kisah Unik Desa Tempuran Blora, Banyak Warganya yang Jadi Polisi dan Tentara
Kisah Unik Desa Tempuran Blora, Banyak Warganya yang Jadi Polisi dan Tentara

Di Desa Tempuran, Kabupaten Blora, ada sebuah makam keramat milik Mbah Lembu Peteng. Konon dulunya ia adalah seorang prajurit.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Baca Selengkapnya
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari
Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari

Warga salah satu desa di Kabupaten Jombang Jawa Timur ini tidak menggunakan bahasa Jawa. Begini sejarahnya.

Baca Selengkapnya
Bukan Orang Sembarangan, Leluhur Kabupaten Bojonegoro Ini Ternyata Keturunan Kerajaan Majapahit dan Pajang
Bukan Orang Sembarangan, Leluhur Kabupaten Bojonegoro Ini Ternyata Keturunan Kerajaan Majapahit dan Pajang

Leluhur Kabupaten Bojonegoro merupakan keturunan Kerajaan Majapahit hingga Kerajaan Pajang.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit

Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.

Baca Selengkapnya
Warga di Jombang Ini Mengaku Keturunan Majapahit, Bahasa Sehari-hari Bukan Bahasa Jawa
Warga di Jombang Ini Mengaku Keturunan Majapahit, Bahasa Sehari-hari Bukan Bahasa Jawa

Warga di Jombang mengaku keturunan Aria Wijaya, salah satu petinggi Majapahit era pemerintahan Raden Wijaya.

Baca Selengkapnya
Potret Makam Keramat di Samping Mal Besar Surabaya, Sosoknya Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Potret Makam Keramat di Samping Mal Besar Surabaya, Sosoknya Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Hingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini

Baca Selengkapnya
Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje
Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje

Desa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam

Baca Selengkapnya
Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur
Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur

Sejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.

Baca Selengkapnya