Menelisik keterlibatan model Steffy Burase di kasus suap Otsus Aceh
Merdeka.com - Model Fenny Steffy Burase sempat menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 18 Juli 2018. Usai pemeriksaan, Steffy melalui penasihat hukumnya Fahri Timur membenarkan adanya aliran suap terkait alokasi dana otonomi khusus (otsus) Aceh tahun anggaran 2018.
"Aliran dana itu memang ada. Tapi Bu Steffy sendiri tidak pernah tahu dana itu," ujar Fahri usai mendampingi Steffy di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, pemeriksaan terhadap Steffy dan saksi lainnya berkaitan dengan pengetahuan mereka tentang aliran suap yang diterima Gubernur Aceh Irwandi dari Bupati Bener Meriah.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
"Jadi untuk kasus suap terkait dengan dana DOK (dana otonomi khusus) Aceh ini dua hari ini melakukan pemeriksan secara intensif terhadap beberapa orang, kami tentu mendalami dana DOK Aceh dan mekanismenya termasuk juga pengetahuan mereka tentang aliran dana yang jadi pertanyaan-pertanyaan dan konsen penyidik," kata Febri saat dikofirmasi.
Dalam kasus ini, Gubernur Irwandi diduga menerima uang sebesar Rp 500 juta dari komitmen fee sebesar Rp 1,5 miliar. Steffy sendiri menyatakan tak mengetahui sumber dana aliran suap tersebut.
Diduga, uang Rp 500 juta itu digunakan untuk membeli medali dan pakaian atlet di ajang International Aceh Marathon yang akan digelar pada 29 Juli 2018 di Sabang, Aceh. Dalam ajang tersebut, Steffy ditunjuk sebagai tenaga ahli.
Steffy sendiri membenarkan untuk pembelian medali ajang tersebut mencapai Rp 500 juta. Namun Steffy menyatakan, tak tahu uang yang akan digunakan untuk membeli medali berasal dari uang suap.
"Sebenarnya kalau untuk total medali sendiri mencapai Rp 500 juta, medali saja ya, tapi kalau untuk bajunya ada hampir Rp 300 sampai Rp 400 juta, saya kurang jelas, pokoknya kalau untuk total event keseluruhan itu mencapai Rp 13 miliar, sudah semuanya," kata Steffy.
Steffy mengatakan, dengan adanya penangkapan terhadap Gubernur Aceh Irwandi, ajang marathon di Aceh itu akan ditunda. Menurut Steffy, keputusan penundaan ajang itu ada di tangan pemerintah Aceh.
Namun Gubernur Irwandi sendiri berharap ajang tersebut tetap terlaksana.
"Marathon saya harap oleh plt (pelaksana tugas) tetap dilaksanakan, tapi mungkin nanti ditunda. Ditunda sampai dua bulan," kata Irwandi usai diperiksa KPK pada Kamis 19 Juli 2018.
Irwandi sempat membantah dirinya terlibat suap seperti yang disangkakan KPK kepadanya. "Saya sama sekali enggak tahu, orang lain makan nangka saya kena getah," kata Irwandi.
Irwandi juga membantah adanya kabar terkait uang suap tersebut dia berikan kepada Steffy dan untuk dibelikan medali serta pakaian atlet. Menurut Irwandi, pernyataan penasihat hukum Steffy yang menyebut soal kebenaran adanya suap itu tak benar.
"Enggak. Enggak mengalir ke rekening saya. Melalui siapa pun, enggak mengalir ke saya. Itu sudah jelas," kata Irwandi.
Dalam kasus ini KPK menetapkan empat orang tersangka, yakni Gubernur Irwandi dan dua pihak swasta bernama Hendri Yuzal dan Teuku Syaiful Bahri. Ketiga ditetapkan tersangka sebagai pihak penerima suap dari tersangka Bupati Bener Meriah Ahmadi.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus tersebut bermula dari KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang menjerat Abdul Gafur Masud.
Baca SelengkapnyaKetua Dpd Gerindra menjadi saksi soal dugaan penerimaan uang Gubernur nonaktif Maluku Utara Abdul Gani Kasuba
Baca SelengkapnyaPuspom TNI dan KPK menggeledah kantor Basarnas selama tujuh jam.
Baca Selengkapnya"Surat panggilan sudah dikirimkan, termasuk kepada Kepala Staf AU dan AD."
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPutri Indonesia 2022 mengakui menerima uang Rp200 juta dari terdakwa mantan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba (AGK).
Baca SelengkapnyaMenhub Budi diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan akan mengusut tuntas kasus tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaSL ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya memenuhi panggilan penyidik kejaksaan untuk diperiksa penyidik Kejari Bekasi, Selasa (29/10).
Baca SelengkapnyaGubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba meminta maaf setelah ditetapkan tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya diperiksa KPK selama 10 jam sebagai saksi kasus suap dalam pembangunan jalur kereta api di wilayah Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca Selengkapnya