Menelusuri Fakta Video Viral 'Polisi Pukuli Remaja' Usai Aksi 22 Mei
Merdeka.com - Potongan video berdurasi kurang dari dua menit beredar di media sosial. Isinya sejumlah polisi memukuli seorang diduga anak kecil pada Kamis (23/5). Lokasi pemukulan disebut-sebut di halaman Masjid Al-Huda, Jalan Kampung Bali XXXIII No.3, RT.2/RW.10, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat.
Merdeka.com dan Liputan6.com mencoba menelusuri dan mencari tahu fakta peristiwa tersebut. Suasananya persis sama gambar-gambar yang ada di rekaman video. Paling mencolok adalah bangunan Masjid Al-Huda dan lapangan parkir.
Di sepanjang jalan terdapat beberapa gang sempit. Salah satu gang tepat berada di sebelah Masjid. Di gang sempit terlihat bangunan semi permanen yang menjual minuman ringan dan mi siap saji. Tampak juga sejumlah anggota Brimob masih berjaga-jaga. Mereka mondar-mandir mengamati situasi di jalan.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang membuat video viral itu? Belakangan ini viral unggahan akun TikTok bernama @Leonardorl_ tentang kisah sukses keluarganya.
Kami bertemu Tajudin, imam masjid Al-Huda. Saat kami menunjukkan video viral yang beredar, Tajudin mengaku mengenali sosok pria yang dipukuli itu. Bukan anak kecil seperti yang ramai disebar di media sosial.
"Dia itu tukang parkir, bukan lagi ngumpet. Emang dia kerja di situ," ucap Tajudin di lokasi, Jumat (24/5).
Tajudin membenarkan lokasi pemukulan berada di halaman parkir tepat di belakang masjid. Menurutnya, peristiwa pemukulan terjadi pada 23 Mei 2019 sekitar pukul enam pagi. Namun Tajudin tidak mengetahui detil identitas pria yang dipukuli.
Sejumlah orang turut diamankan. Termasuk petugas parkir SmartParking. Salah seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya membenarkan ada beberapa orang rekannya yang ikut diamankan.
"Ada empat orang yang diamankan. Salah satunya atasan kami," singkat dia.
Polisi Lakukan Investigasi
Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Direktorat Siber Polri sedang melakukan penelitian atau investigasi terkait beberapa video yang menunjukkan petugas kepolisian melakukan penganiayaan terhadap massa aksi.
"Beberapa video-foto yang viral di media sosial, saya sudah sampaikan tadi pagi koordinasi langsung dengan Ditsiber untuk meneliti kembali video tersebut. Termasuk ada beberapa narasi yang sifatnya perlu kita klarifikasi lagi," kata Dedi di Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/5).
"Nanti hasilnya kita sampaikan apabila ada data yang jelas dari proses investigasi dari Ditsiber," tambahnya.
Dedi mengaku belum mengetahui video-video yang menggambarkan petugas kepolisian melakukan penganiayaan terhadap para peserta aksi. Sehingga, Dedi belum bisa memastikan kebenaran video yang beredar itu.
"Makanya kita belum berani memastikan bahwa video tersebut kapan kejadiannya sebenarnya, kemudian dimana, kemudian siapa-siapa saja yang terlibat itu perlu klarifikasi. Ditsiber akan menganalisa secara komprehensif. Saya belum bisa menyampaikan sebelum ada proses pembuktian penelitian secara ilmiah," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku memukul dan mengancam menggunakan badik tersebut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaPelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca SelengkapnyaTengah berkumpul, bocah-bocah tersebut malah kena tendang dari seorang pria.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban bullying sambil live di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa berbicara lebih jauh perihal penangkapan MS, karena masih dalam pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaKorban ditusuk saat melerai keributan antara pria dan wanita di hotel.
Baca SelengkapnyaPelecehan seksual itu diduga terjadi di Masjid Desa Gunungsari, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur pada Selasa (20/8) lalu.
Baca Selengkapnya