Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelusuri jalan terjal dakwah Syaikh Husein Zamaksyari di Cilacap

Menelusuri jalan terjal dakwah Syaikh Husein Zamaksyari di Cilacap Kampung Parid. ©2017 merdeka.com/Abdul Aziz

Merdeka.com - Setiap Ramadan tiba, tawajuhan menjadi disiplin keruhanian bagi santri Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Desa Ujung Manik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. Tawajuhan berarti zikir untuk berserah diri kepada Allah SWT. Disiplin keruhanian itu tak lepas dari figur ulama Syaikh Husein Zamaksyari.

Syaikh Husein merintis jalan keimanan, menyalakan obor belas kasih, mengubah rawa menjadi tatanan pemukiman dan ladang yang kini populer disebut Kampung Parid. Kisah Kampung Parid sendiri berawal dari tahun 1840-an.

Dibui kolonial Belanda

Diperkirakan kala itu, Syaikh Husein mulai mengajar ilmu agama Islam kepada orang-orang di Kampung Parid. Jalan dakwah yang dia tempuh tak mudah. Pemerintah Hindia Belanda pernah menjebloskan Syaikh Husein ke Pulau Bui Nusakambangan selama 5 tahun. Sebabnya, dia dianggap menyerobot tanah milik kolonial.

Tekanan yang dialami Syaikh Husein sebagai ulama, jika dilihat dari angka tahun 1800-an memang banyak dialami oleh para kiai di Jawa utamanya yang mengembara berdakwah di berbagai tempat. Sejak tahun 1810, sebagaimana dikutip dari buku Pradjarta Dirjosanjoto 'Memelihara Umat Kiai Pesantren-Kiai Langgar di Jawa' (1999), pemerintah kolonial Hindia Belanda mengeluarkan peraturan bahwa para Mohammedan priest harus mengantongi izin perjalanan. Hal itu sebagai cara mengawasi para kiai yang dicurigai sebagai ancaman dan sering terlibat berbagai kerusuhan di berbagai tempat.

Jadi imam salat di Parid dari Bui Nusakambangan

Menariknya, selama Syaikh Husein mendekam dalam bui, justru menjadi kisah cerita tersendiri berunsur mistik. Ketua Badan Kesejahteraan Masjid Agung Darussalam Ujung Manik, Muchdi Yahya yang sekaligus cucu dari Syaikh Husein bercerita peristiwa aneh selalu muncul setiap dilakukan ibadah salat Jumat. Hal tak masuk akal, terlihat di mimbar imam sosok Syaikh Husein memimpin salat dan melantunkan ayat suci Alquran.

"Banyak warga yang dahulu menyaksikan langsung. Bahkan ini terjadi sampai lima tahun ketika beliau (Syaikh Husein-red) dijebloskan di Nusakambangan," ujarnya pada Merdeka.com di lingkungan Masjid Agung Darussalam Ujung Manik, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Aspek mistik sosok Syaikh Husein, memang kerap jadi cerita warga Kampung Parid secara turun temurun. Wakil Ketua PAC GP Ansor Kawunganten, Maryo Achmad yang menemani Merdeka.com berziarah ke makam Syaikh Husein bercerita pendirian Masjid Agung Darussalam juga tak lepas dari keajaiban mistik.

kampung parid

Kampung Parid ©2017 merdeka.com/Abdul Aziz

Dibantu jin

Masjid itu berdiri di lokasi yang sebelumnya adalah rawa. Tetapi saat Syaikh Husein bermujahada pada Allah SWT untuk mendirikan masjid, selama tiga hari tiga malam terjadi hujan yang kemudian disusul oleh banjir. Banjir itu membawa timbunan lumpur dan batu-batu karang yang menutup lokasi rawa.

"Sampai saat ini, kalau kita lihat pondasi Masjid ini ya batu karang yang warnanya kekuning-kuningan. Ada cerita yang kemudian berkembang, pembangunan masjid ini dibantu oleh jin," kata Maryo.

Dalam dakwah keagamaan, selama Syaikh Husein menetap di Ujung Manik sampai wafat pada tahun 1948, di usia 100 tahun lebih, dia mengembangkan ilmu tasawuf. Beliau mengajarkan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah yang merupakan penggabungan Tarekat Qadiriyah yang didirikan oleh Syekh Abd Al-Qadir Al Jailani dan Tarekat Naqsyabandiyah yang didirikan oleh Muhammad Ibn Muhammad Bhauddin al-Naqsyabandi.

'Bersatu' dengan Tuhan secara rohani

Diterangkan oleh Muchdi Yahya, penggabungan dua tarekat ini terlihat dari metode zikir di mana melafazkan kalimat Lailahailalah dengan suara keras dan selanjutnya melafalkan kalimat Allah dalam hati. Generasi pertama murid-murid Syaikh Husein kini banyak tersebar di Ciamis, Lampung, bahkan sampai Johor Malasyia dan Singapura.

"Tasawuf merupakan jalan keruhanian untuk mencapai kebenaran hakiki. Itu yang dilakukan Syaikh Husein dan diajarkan pada para santrinya. Para sufi percaya bahwa hanya cinta Illahi (Mahabbah) yang dapat membawa mereka maju dalam perjalanan dan pendakian mereka, sehingga pada akhirnya mereka merasakan persatuan dengan Tuhannya secara ruhani," ungkap Yahya.

kampung parid

Kampung Parid ©2017 merdeka.com/Abdul Aziz

Disiplin keruhanian untuk mendekatkan diri pada Allah yang salah satunya menjadi kebiasaan saat Ramadan, Syaikh Husein melakukan zikir bersama-sama dengan santri serta kalangan warga Kampung Parid. Zikir itu dilakukan usai melakukan ibadah salat Ashar berjamaah. Dijelaskan oleh Yahya, zikir yang disebut Tawajuhan merupakan jalan cinta dan makrifat untuk menyempurnakan tali hubungan antara jiwa manusia dengan Tuhan.

"Di Ramadan ini, kebiasaan yang kami lakukan disebut Tawajuhan dan menjadi tradisi sampai saat ini," ungkapnya.

Setelah Syaikh Husein meninggal, di Kampung Parid kepemimpinannya dilanjutkan oleh KH Abdullah Suyuti. Syaikh Husein sendiri dimakamkan di kompleks Masjid Agung Darussalam untuk mempermudah masyarakat berziarah.

Riwayat Hidup Syaikh Husein, pada akhirnya adalah isyarat dari kehidupan yang dibalik hal tak masuk akal sejatinya terdapat penyingkapan misteri agung (daqa'iq) dan rahasia terdalam (haqa'iq) ajaran agama. Mengenai yang haqa'ig ini, penyair sufi Jalaluddin Rumi pernah menyampaikannya dalam petikan puisi berikut: Jika rahasia ma'rifat hendak kau capai. Buanglah huruf, ambil makna.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa
7 Ulama yang Berjasa Besar Sebarkan Ajaran Islam di Sidoarjo, Makamnya Berbaur dengan Warga Biasa

Makam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.

Baca Selengkapnya
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara
Terkenal Misterius, Begini Sosok Sayyid Abdullah Mliwang Sesepuh Para Wali Penyebar Ajaran Islam di Nusantara

Ulama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW

Sosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon

Baca Selengkapnya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya
7 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Beserta Sejarah Jalur Masuknya

Simak cara penyebaran Islam di Indonesia berikut ini beserta sejarah masuknya.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu

Sosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda
Cerita Unik Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Dulu Ditakuti Belanda

Masjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.

Baca Selengkapnya
Berusia 4 Abad, Ini Sejarah Pondok Pesantren Luhur Dondong Tertua di Jawa Tengah
Berusia 4 Abad, Ini Sejarah Pondok Pesantren Luhur Dondong Tertua di Jawa Tengah

Pondok pesantren ini pernah beberapa kali menjadi basis perjuangan rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Dulu Hutan Belantara yang Tak Dilirik Orang, Ini Kisah di Balik Berdirinya Kabupaten Pacitan
Dulu Hutan Belantara yang Tak Dilirik Orang, Ini Kisah di Balik Berdirinya Kabupaten Pacitan

Orang-orang pertama yang berjasa mengubah hutan jadi permukiman penduduk merupakan para pendakwah Islam

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Jami Al Yaqin Bandar Lampung, Dulu Melawan Belanda dengan Pengajian
Mengunjungi Masjid Jami Al Yaqin Bandar Lampung, Dulu Melawan Belanda dengan Pengajian

Masjid ini dulu sering mengadakan pengajian sebagai salah satu cara melawan kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin
Jadi Masjid Tertua di Padang Sidempuan, Ini Keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin

Masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.

Baca Selengkapnya
Syekh Muhammad Dalil bin Muhammad Fatawi, Ulama Besar dan Pejuang Islam dari Pesisir Selatan
Syekh Muhammad Dalil bin Muhammad Fatawi, Ulama Besar dan Pejuang Islam dari Pesisir Selatan

Ulama pemimpin faham Tarekat Naqsyabandiah di Padang ini pencetus pemikiran ikhtilaf di internal umat, namun bersatu di eksternal umat untuk melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Berusia Lebih dari 300 Tahun, Kampung Batik Jetis Sidoarjo Berawal dari Kegiatan Jemaah Masjid
Berusia Lebih dari 300 Tahun, Kampung Batik Jetis Sidoarjo Berawal dari Kegiatan Jemaah Masjid

Mengunjungi Kampung Batik Jetis Sidoarjo yang sudah eksis lebih dari 300 tahun silam. Munculnya para pembatik andal berawal dari komunit jemaah masjid.

Baca Selengkapnya