Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelusuri Jejak Pengasingan Bung Karno di Sumut

Menelusuri Jejak Pengasingan Bung Karno di Sumut Soekarno. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden pertama RI Soekarno tak lepas dari pengasingan di masa kolonial Belanda. Salah satu daerah pengasingan sempat dirasakan Bung Karno adalah Sumatera Utara.

Bung Karno bersama Sutan Sjahrir dan Agus Salim dinyatakan sebagai tahanan politik. Oleh pemerintah Hindia Belanda dibawa ke Berastagi. Di sanalah dia nyaris dibunuh.

Namun, rencana itu tidak berhasil, lantaran sang pembunuh tak tega dan mengaku sendiri kepada Bung Karno. Tak lama, dia bersama dua tokoh lainnya dipindahkan di Parapat, persis depan Danau Toba.

Hingga sekarang, tempat tersebut menjadi obyek wisata dan mengingatkan Bung Karno pernah hidup bersama-sama dengan warga Batak.

"Sebelum di Parapat ini Bung Karno dibuang ke Berastagi. Di Berastagi tak lama. Sekitar 10 hari bersama Agus Salim dan Sjahrir. Waktu di Berastagi itulah Bung Karno mau dibunuh," cerita Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, saat mengunjungi Pesanggrahan Bung Karno di Parapat, Sumut, Senin (17/12).

Djarot bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan rombongan melihat ruangan Bung Karno di masa pengasingannya. Ini adalah bagian dari penutupan dari rangkaian Safari Politik Kebangsaan III partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

Dia menegaskan, ada yang bisa diambil dari kisah pengasingan Bung Karno ini. "Jadi kita harus belajar sejarah. Bagaimana para pemimpin bangsa mampu menghadapi tantangan itu dengan tegas, tidak cengeng, tegar," ungkap Djarot.

Selain itu, kata dia, bersama Agus Salim dan Sjahrir, meski berbeda pandangan tetap bisa duduk bersama.

"Kita tahu Bung Karno sama sekali ada berbeda pendapat, tapi mereka tetap bisa menjalin hubungan silaturahim dengan baik dan berdiskusi secara produktif. Mereka bicara tentang persoalan negara dengan sangat produktif, meskipun mereka berbeda aliran. Termasuk juga dengan Agus Salim untuk betul-betul menyatukan bahwa Islam itu pada dasarnya adalah cinta tanah air," jelas Djarot.

Dia memandang, ini bisa jadi instropeksi para elite. Di mana masih berdiskusi bukan substansinya.

"Suka membenci, suka mencaci, suka memfitnah, tapi tidak pernah melahirkan pemikiran yang produktif untuk kebaikan bangsa ini," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Lawas Kunjungan Soeharto ke Belanda Tahun 1970, Kunjungan Pertama Presiden Indonesia ke Belanda
Potret Lawas Kunjungan Soeharto ke Belanda Tahun 1970, Kunjungan Pertama Presiden Indonesia ke Belanda

Kunjungan Presiden Soeharto ke Belanda tahun 1970 menjadi sangat bersejarah karena menjadi Presiden Indonesia pertama yang injakkan kaki di Negeri Kincir Angin.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Bukit Menumbing, Tempat Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia di Bangka Belitung
Mengunjungi Bukit Menumbing, Tempat Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia di Bangka Belitung

Bukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen
Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen

Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra

Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.

Baca Selengkapnya
Menengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Suasana Asri dengan Sentuhan Arsitektur Klasik
Menengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Suasana Asri dengan Sentuhan Arsitektur Klasik

Provinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Diorama Soekarno di Gedung Arsip Nasional, Hadirkan Bentuk Kamar Pengasingan sampai Foto Tanpa Peci
Mengunjungi Diorama Soekarno di Gedung Arsip Nasional, Hadirkan Bentuk Kamar Pengasingan sampai Foto Tanpa Peci

Pengunjung akan diajak untuk mengenal lebih dekat dari sosoknya yang jarang tersorot, melalui bentuk kamar pengasingan sampai saat dirinya tidak memakai peci.

Baca Selengkapnya
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Baca Selengkapnya
Rekaman Video Detik-Detik Soekarno Tinggalkan Istana Tahun 1967, Hanya Pakai Kaos Oblong lalu Bagi-Bagi Dasi ke Wartawan
Rekaman Video Detik-Detik Soekarno Tinggalkan Istana Tahun 1967, Hanya Pakai Kaos Oblong lalu Bagi-Bagi Dasi ke Wartawan

Momen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.

Baca Selengkapnya
Pesta Ulang Tahun Terakhir Bung Karno
Pesta Ulang Tahun Terakhir Bung Karno

Perayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.

Baca Selengkapnya
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya
Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang
Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang

Hingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.

Baca Selengkapnya
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden

Siapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya