Menelusuri Jual Beli Rekening Lewat E-Commerce, Ini yang akan Diterima Pembeli
Merdeka.com - Transaksi jual beli rekening via E-Commerce (Electronic Commerce) mencuri perhatian publik. Setelah mencuatnya kasus penipuan jastip (Jasa Titip) tiket konser Coldplay oleh pasangan suami istri (Pasutri) di Bantul, Yogyakarta.
Tersangka berinisial ABF (22) dan W (24) terbukti membeli rekening bank yang berbeda dengan nama asli mereka.
Pihak Kepolisian pun saat ini tengah memburu pelaku penjualan rekening yang dibeli pasutri penipu tiket konser Coldplay tersebut.
-
Bagaimana cara penipuan tiket Coldplay dilakukan? 'Saya menginfokan teman-teman semua bahwa supplier kami Ghisca Debora Aritonang telah melakukan scam/penipuan terhadap kita semua dengan modus penjualan tiket konser compliment,' sambungnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan tiket Coldplay? Hidup lagi cape-capenya, dapet kabar ade sendiri kena tipu tiket Coldplay … turns out the lady who’s behind it has successfully scammed about Rp15.000.000.000. juara sih lo, Ghisca Debora Aritonang,' tulis akun tersebut, Rabu (15/11).
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
"Masih kami dalami (keterlibatan penjual akun dan rekening bank)," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis dikutip Selasa (23/5).
Dikonfirmasi terpisah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku tengah turut mendalami kasus tersebut ke stakeholder terkait.
Saat ini, kami sedang mencoba kirimkan kasus ini ke satker terkait. Setelah itu, baru akan dihubungi kembali oleh tim kami (Humas)," jelas Juru Bicara OJK Sekar Putih Jarot saat dihubungi merdeka.com.
Namun, lantaran kasus ini masuk ranah pidana, maka OJK meminta untuk menanyakan rinci ke aparat penegak hukum.
"Namun, itu termasuk dalam kasus penipuan. Lebih tepatnya ke APH (Aparat Penegak Hukum) langsung," singkatnya.
Penelusuran merdeka.com, terdapat beberapa rekening yang diperjualbelikan melalui e-commerce. Penjual akan memberikan rekening dengan nama kepemilikan secara acak. Intinya, pembeli tinggal duduk manis menunggu pesanan rekening tiba di tangan.
"Kalau untuk nama random gan, jadi sudah diberikan dari kita. Jadi agan terima jadi. Barang sampai, bisa langsung dipakai," ujar Penjual Toko Online Berinisial R di Tokopedia, Selasa (23/5)
Nantinya, penjual akan mengirimkan buku tabungan beserta kartu ATM melalui jasa ekspedisi. Saldo minimum pun diklaim sudah terisi di dalam rekening pesanan.
"Dapat buku sama ATM gan, saldo ya saldo minimum dong," terangnya.
Adapun rekening bank yang diperjualbelikan bervariasi. Mulai dari bank pelat merah hingga swasta tersedia. Namun, penjual jenis bank swasta jadi incaran pembeli lantaran pengurusannya yang mudah.
"Kalau menurut saya Bank *** enak gan. Kagak ribet ngurusnya. Kebanyakan orang-orang juga pilih *** kalau *** enggak ada buku tabungan cuman kartu ATM," sambungnya.
Ketika ditanyai perihal apabila kehilangan kartu ATM setelah proses transaksi jual beli, sang penjual menjelaskan kalau mereka sudah mempersiapkan fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk).
"Bisa gan, ntar kita kasih fc KTP-nya," ujarnya.
Ternyata KTP yang digunakan adalah fiktif. Hal ini dijelaskan secara langsung ketika ditanyai permasalahan pemilik KTP yang KTP-nya digunakan untuk persyaratan ganti kartu ATM yang hilang.
"Enggak masalah, ini rek fiktif gan. Jadi, data KTP fiktif. Tapi rekening nyata dan benar-benar dari bank," pungkas Penjual Toko Online Berinisial R
Sementara itu, harga sekali pembelian rekening bukan atas nama pribadi itu diberodol sekitar Rp1 Juta Rupiah.
Reporter Magang: Alya Nurfakhira Zahra
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi bersama promotor juga telah membuka posko pengaduan untuk calon penoton yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaPria asal Pamulang, Tangerang Selatan, MFR (24) dijemput polisi karena diduga melakukan penipuan dengan modus menjual tiket konser Coldplay.
Baca SelengkapnyaAdapun terlapor dalam kasus ini seorang swasta berinisial DA.
Baca SelengkapnyaTersangka menjanjikan semua tiket akan diberikan ke korban pada 8 November 2023
Baca SelengkapnyaChandra memastikan akan mengusut kasus secara profesional. Termasuk, memanggil pihak promotor konser Coldplay.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan menggali keterangan dari para korban pelapor.
Baca SelengkapnyaKeseruan konser Coldplay menyisakan masalah yang harus diselesaikan dan menjadi pelajaran, yakni banyaknya penipuan tiket.
Baca SelengkapnyaPK Entertainment bertanggung jawab atas pembelian tiket secara resmi melalui tautan www.coldplayinjakarta.com
Baca SelengkapnyaRE mendapatkan keuntungan Rp50 juta dari para korbannya. Modusnya dia mengaku punya EO.
Baca SelengkapnyaPPATK ikut menelusuri aliran uang tersangka kasus penipuan dan penggelapan tiket konser Coldplay.
Baca SelengkapnyaRijki berharap polisi segera mengusut tuntas kasus penipuan yang dialaminya secara cepat dan transparan.
Baca SelengkapnyaPelaku jerat Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
Baca Selengkapnya