Menelusuri Kampus Master sang Ketua DPR yang Sedang Diperdebatkan
Merdeka.com - Gelar Master Bisnis dan Administrasi (Master of Business Administration/MBA) Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet kini menuai polemik. Bagaimana tidak, kampus dimana Bamsoet mendapat gelar master tersebut dituding bodong oleh kader Partai Golkar DKI Jakarta.
Gelar master diberikan Institute Management Newport Indonesia (IMNI) yang disebut memiliki afiliasi dengan universitas di Amerika Serikat (AS) kepada Bamsoet dan kini terus 'menempel' di belakang namanya.
Merdeka.com mencoba mendatangi kampus yang disebut-sebut berlokasi di Jalan Teuku Cik Ditiro II Nomor 5, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7).
-
Apa yang Bambang Soesatyo pamerkan? Ketua MPR Bambang Soesatyo, memamerkan isi garasi di rumahnya yang berderet mobil mewah klasik.
-
Siapa yang memberi nama Bambang Hermanto? Nama Bambang Hermanto merupakan nama pemberian dari sutradara legendaris Indonesia pada masanya, Usmar Ismail.
-
Apa yang Bamsoet sampaikan yang membuat dia dilaporkan? 'Seluruh partai politik telah sepakat untuk melakukan amandemen UUD 1945 dan memastikan siap melakukan amandemen tersebut termasuk untuk menyiapkan peraturan peralihannya,' bunyi pokok pengaduan yang disampaikan Azhari ke MKD.
-
Bagaimana Bamsoet menanggapi laporan tersebut? 'Senyumi saja, karena barangkali adik-adik kita ini kurang membaca, tidak membaca secara utuh, ditangkapnya sepotong-potong,' kata Bamsoet di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Bamsoet dilaporkan ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
Cukup sulit menemukan keberadaan kampus lantaran tak banyak diketahui orang bahkan, warga sekitar. Setelah berkali-kali melintas Jalan Teuku Cik Ditiro II dan bertanya, barulah kemudian lokasi bangunan tersebut ditemukan.
Pantas saja sulit dicari, sebab kampus bercat broken white itu tidak dilengkapi nomor di bagian depan maupun plang atau papan nama yang menerangkan keberadaannya. Letaknya pun di pinggir jalan kecil, dekat dengan jalur layang KRL.
Kini bangunan yang dulunya kampus ini telah diubah menjadi rumah mewah berlantai tiga. Penjaga rumah enggan memberi penjelasan terkait rumah yang kini dijaganya itu.
"Saya takut salah, karena saya belum lama di sini," ujar penjaga yang menolak menyebut namanya ini.
Dia mengatakan rumah tersebut dibangun sejak lima tahun lalu. Bangunan yang lama dihancurkan dan dirombak menjadi rumah. Sebelum rumah dibangun, dia mengaku bangunan sebelumnya rusak. Penjaga ini juga mengaku tak tahu berapa lama bangunan sebelumnya kosong.
©2018 Liputan6.com/JohanTalloWarga lainnya menyebut di lokasi tersebut memang pernah ada bangunan diperuntukan proses belajar mengajar. Namun, sudah tidak ada lagi sejak sekitar tahun 1999-2000.
"Sudah lama (kampus berhenti di sini), dari saya SMP juga udah enggak ada penghuninya, udah kosong," kata Fitria, warga sekitar.
Sebelumnya, kader muda Partai Golkar Jakarta, Agus Harta mempertanyakan almamater Bamsoet itu . Dia mengaku sudah menelusuri di mana IM Newport Indonesia, tidak ada website resminya.
"Yang ada hanya blogspot kedaluwarsa. Ada juga info, itu adalah Sekolah Tinggi Manajemen Indonesia atau IMNI, dulu namanya Institut Manajemen Newport Indonesia. Katanya bermitra dengan pihak Amerika, yaitu Newport University, California," kata Agus.
Agus sendiri curiga gelar MBA Bamsoet bodong atau tidak jelas. "Karena itu tidak heran jika ide Bamsoet terkadang aneh, tidak bermutu, seperti usul buat Pak Jokowi soal Departemen Kebahagiaan itu," ujar Agus.
Dengan fakta-fakta tersebut, Agus mengimbau segenap kader Golkar untuk menilai sendiri kredibilitas Bamsoet. "Apakah partai sebesar Golkar pantas dipimpin orang sekelas Bamsoet?" katanya.
Menanggapi tudingan itu, Bamsoet mengatakan, kampus IMNI masih ada di Kalibata. Kata dia, proses belajar mengajar normal. Ikatan alumni pun ada. Selain itu, politikus Golkar itu mengatakan berkuliah di sana sekitar tahun 1986-1987. Saat itu dia menyambi sebagai wartawan di Harian Prioritas.
"Kampus masih ada di bilangan Kalibata dan mahasiswa ada, kami belajar sebagaimana sebuah proses belajar mengajar kami punya ikatan Alumni kami persilakan alumni untuk mengambil langkah hukum," kata Bamsoet.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat perbuatannya, mantan Ketua DPD Partai NasDem Surabaya, Robert Simangunsong harus duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Surabaya sebagai terdakwa.
Baca SelengkapnyaBamsoet menilai mahasiswa yang melaporkannya tidak membaca informasi secara utuh.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaBamsoet menegaskan, pertemuan dengan JK itu tidak membahas Munas Golkar
Baca SelengkapnyaMomen wisuda keduanya sempat diabadikan oleh anggota UIPM Indonesia. Acara ini digelar pada (24/8) lalu 2024 di Bangkok, Thailand.
Baca SelengkapnyaAnggota MKD Yanuar Gunhar menilai, ketidakhadiran Bamsoet menunjukan etika kurang baik dalam menjaga marwah institusi.
Baca SelengkapnyaDari 54 nama yang terdaftar, tidak ada nama artis Raffi Ahmad, Yovie Widianto dan penceramah kondang Gus Miftah
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mendesak MKD DPR RI untuk memanggil ulang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet
Baca SelengkapnyaSaid Didu dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik berdasarkan barang bukti video di media sosial.
Baca Selengkapnya